Minggu, 29 Mei 2011

Kasihnisasi (Kristunisasi) Versus Agamanisasi (Kristenisasi)

Matius 7:15�23 -- 7:15 "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. 7:16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
7:17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. 7:18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. 7:19 Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. 7:20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. 7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. 7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? 7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Matius 25:31�35 -- 25:31 "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. 25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, 25:33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. 25:34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. 25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
Roma 13:9 Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain mana pun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!
Mungkin judul renungan ini agak mengejutkan saudara.  Bagi saudara yang aktif dalam KEGIATAN KRISTENISASI  mungkin saudara akan memprotes keras judul dan isi tulisan ini. Namun selaku hamba Kristus saya harus sampaikan informasi yang penting ini. Informasi  ini harus disampaikan karena informasi ini menyangkut Keselamatan Kekal yang sangat dibutuhkan umat manusia.  Masalah saudara Menerima atau Menolaknya, itu terserah saudara, saya hanyalah hamba yang MENABURKAN BENIH INJIL YANG BENAR  (benih gandum).  Pada akhir zaman ini ingat IBLIS juga menabur BENIH INJIL PALSU (benih  Ilalang). Sebab itu KITA HARUS BERHIKMAT MENGUJI SETIAP AJARAN!  Menguji  setiap ajaran TIDAK SAMA DENGAN MENGHAKIMI!  Karena Tuhan Yesuspun sebelum naik ke surga pernah berpesan kepada para pengikutNya  untuk bersikap bijak melihat tanda tanda zaman. Nah bagaimana saudara dapat membedakan mana ajaran yang murni dan mana ajaran yang palsu? Apa yang menjadi pegangan saudara?

Bagi saya selaku hamba Kristus, PEGANGAN SAYA ADALAH TUHAN YESUS SENDIRI, karena Ialah majikan Agung saya.  Ia adalah SANG FIRMAN ITU sendiri. Ucapan ucapanNya yang ditulis dalam ALKITAB MERUPAKAN AMANAT dan BUKANLAH TAFSIRAN ilmu agama dari para pemimpin agama/pengkhotbah ternama. Sebab itu ucapanNya merupakan narasumber yang harus kita ikuti secara letterlex. Dan patut diingat tidak semua ucapan/kata kata yang tertulis di Alkitab adalah ucapan Yesus. Dari ribuan ayat ayat di situ juga dikutip kata kata Iblis dan banyak orang lainnya. Sebab itu kita perlu suatu acuan/narasumber yang menjadi pegangan kita. Sebab itu saya menghimbau kepada saudara sekalian untuk MEMBACA ALKITAB SECARA LENGKAP jangan sepotong-sepotong yang biasanya saudara dengar dari para pengkhotbah zaman ini. Tapi Ujilah semuanya itu, dan buatlah semacam checklist dan kemudian mengcrosscheknya apakah adanya kesinkronan antara yang ditulis dengan hasil akhirnya, yakni saat hari kiamat, saat dimana Firman Tuhan itu digenapi? Tentunya Tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat menghafal isi Alkitab itu. Sebab itu Tuhan Yesus dengan penuh hikmat dan marifatnya  Ia menyimpulkan isi Alkitab/taurat/kitab suci yang tebal itu dengan satu kalimat pendek, supaya siapapun dia, baik orang berpendidikan atau tidak berpendidikan dapat langsung memahaminya. Apakah isi kesimpulan yang Tuhan Yesus ajarkan?  Jawabnya adalah seperti apa yang dikutip oleh Rasul Paulus dalam suratnya di kitab Roma 13:9: "KASIHILAH SESAMAMU MANUSIA SEPERTI KAMU MENGASIHI DIRIMU SENDIRI". 

Itulah kesimpulan hukum taurat yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Dan justru karena begitu sederhananya  isi Alkitab itu maka BAGI ORANG ORANG PINTAR justru TIDAK BISA MEMAHAMINYA dan mereka membuat tafsiran diluar kesimpulan yang diajarkan Yesus. Mengapa? Karena mereka berpikir bahwa  ajaran Yesus tidaklah aspiratif yang sesuai dengan keinginan mereka, ibarat orang jualan, maka ajaran Yesus dianggap tidak menjual/tidak laku. Sebab itu Tuhan Yesus memilih sendiri pengikutNya, yang notabene adalah orang orang lemah/orang orang kecil, yang bermodalkan ketaatan secara letterlex akan perintah Yesus. Orang orang bodoh tidak memiliki logika, sebab itu ia tidak bisa menggunakan logika, dan secara lugu/polos mentaati perintah Kristus. Sedangkan orang orang pintar menggunakan logikanya mentafsirkan perintah Yesus. Sebab itu Tuhan Yesus mengatakan kepada orang orang pilihanNya itu: Berbahagialah kamu karena padamu diberitahu tentang rahasia kerajaan surga. Sedangkan kepada mereka, Tuhan Yesus menunjuk kepada para pakar alkitab/parisi/pemimpin agama dan pengikut dari pemimpin agama itu bahwa mereka akan diberitakan dengan cara lain, karena  mereka meskipun melihat tapi buta, meskipun punya telinga tetap tuli. Mereka bebal! 

Kembali pada judul renungan kita. Namun sebelum saya uraikan lebih jauh, saya ingin bertanya kepada saudara  apakah arti nisasi yang ditambahkan dibelakang dari kata kata seperti: Kristen menjadi kristenisasi (Agamanisasi) lalu saya tambahkan dengan kata Kasihnisasi atau Kristusnisasi.  Penambahan kata nisasi ini adalah menunjuk pada arti Pengikut/komunitas. Contoh: Kristenisasi berarti menjadikan orang menjadi pengikut /komunitas Kristen (Pengikut agama Kristen). Dari judul di atas penulis ingin mengatakan  menjadi pengikut agama Kristen  belum tentu sama dengan menjadi pengikut Kristus. Karena kalau kita tidak mengetahui ciri ciri menjadi pengikut Kristus maka kita tidak akan mengetahui apakah seseorang pengikut Kristus atau bukan. Tuhan Yesus secara eksplisit mengatakan dari buahnya (ciri cirinya) engkau akan mengetahui mana yang asli dan mana yang palsu. Selanjutnya marilah kita melihat ciri ciri dari masing masing komunitas/pengikut dan melihat apa saja perbedaannya. 

PERBEDAAN ANTARA PENGIKUT KRISTUS (KRISTUSNISASI) DENGAN PENGIKUT AGAMA KRISTEN (KRISTENISASI):  Ada 4 hal yang akan  kita kupas satu persatu  sebagai ciri ciri dari masing masing komunitas.
4 hal/ciri ciri yang akan kita bahas yaitu :
1. Dari segi dasar acuannya
2. Dari segi hirarki
3. Dari segi Kegiatan/pelayanannya.
4. Dari  segi  doktrin keselamatan. 

Sekarang marilah kita mulai membahas dari ciri ciri  Komunitas/pengikut agama Kristen (Kristenisasi) setelah itu kita bandingkan dengan ciri ciri komunitas/pengikut Kristus (Kristusnisasi).

KOMUNITAS  PENGIKUT AGAMA KRISTEN (AGAMANISASI/KRISTENISASI) dengan ciri ciri sbb :
1. Dari segi  pijakan acuannya adalah : AGAMA 
2. Memiliki Hirarki/ Silsilah /struktur Jabatan  sbb:
A. Adanya  Pemimpin organisasi  lembaga keagamaan.
B. Adanya pengajaran agama/kerohanian/spritualitas, dengan memiliki pengetahuan agama/rohani/spritualitas yang tinggi (kaya rohani) merupakan dasar penilaian  atau acuan menilai  prestasi keagamaan seseorang. Dan sebagai  penentu ranking/struktur jabatan dalam sistim kepemimpinan organisasi lembaga keagamaan tsb, maka gelar kepakaran menjadi tolak ukur tingkat kerohanian seseorang.
C. Antara agama/denominasi  yang satu dengan agama/denominasi yang lainnya saling mengklaim dan bersaing bahwa merekalah yang paling benar.
D. Saling berlomba lomba  mengejar prestasi dalam berbagai bidang kehidupan termasuk prestasi di bidang agama.
3. KEGIATAN DAN PELAYANANNYA:
A. Kegiatan ritual seperti: Doa, Khotbah, Ceramah,Seminar,KKR, Mempertunjukan mujizat dlsb.
B. Simbol symbol agama seperti sekramen Baptisan, sekramen perjamuan kudus, doa untuk mendapat mujizat, berkat materi menjadi daya jual atau daya saing melalui suguhan produk ritual mereka. 
4. DARI SEGI DOKTRIN KESELAMATAN :
A. Memiliki pemahaman yang berbeda tentang pertobatan lahir baru yang diperintahkan oleh Yesus, sebab itu  pertobatan lahir baru yang sebenarnya tidak mendapat penekanan yang penting dan tidak pernah dijelaskan dengan sebenarnya secara utuh.
B. Pertobatan lahir baru menurut  versi mereka adalah mengikuti ritual keagamaan seperti sekramen baptisan dan mengikuti secara disiplin aturan aturan agama, menurut ajaran mereka itulah yang dipahami sebagai Lahir Baru dan itu akan membawa pada keselamatan.
C. Rajin mempelajari ilmu agama/rohani/spritualitas. Mereka menganggap dengan memiliki kekayaan materi/harta mereka bisa melakukan amal/charity/donasi dan itu dianggap sebagai prestasi  kerohanian yang perlu mereka kejar.
D. Melakukan ekspose kegiatan ritual keagamaan didepan public (pasar). Tuhan Yesus pernah mengingatkan muridNya  kelakuan parisi dizamannya bandingkan dengan parisi modern zaman ini bukankah terjadi kesamaan dengan parisi di zaman Tuhan Yesus? Sekarang bahkan lebih canggih eksposenya dengan adanya  berbagai sarana komunikasi seperti  radio, TV, Internet dlsb.  Tuhan Yesus mengkritik tajam  kelakuan parisi zaman itu, dengan penampilan serba wah! Mereka memakai jubah kebesaran mereka, mereka melakukan doa yang panjang dan bertele tele. Coba anda bandingkan dengan pengikut/komunitas pilihan Yesus, dimana dipilih dari orang orang kecil/lemah dari kaum marginal. Sangat kointras, bukan? Jangankan berdoa panjang dan bertele tele, untuk berdoa saja minta diajari oleh Yesus. Dan Yesus mengajari mereka dengan Doa Bapa kami.


KOMUNITAS PENGIKUT KRISTUS ( KRISTUSNISASI ) dengan ciri  ciri sbb: 
1. Dasar pijakan acuannya adalah: Tuhan Yesus Kristus sendiri. Kristus adalah Sang Gereja sendiri. Dia adalah Gereja Mula-Mula (Yang Sulung dari banyak saudara, dengan pengertian bahwa para pengikut/muridNya adalah para duplikat duplikatNya). Gereja bukanlah sebuah organisasi/lembaga keagamaan. Kehadiran Allah tidak boleh dilembagakan oleh organiusasi buatan manusia.

2. Dipimpin oleh Tuhan Yesus sendiri dalam wujud orang orang pilihanNya. (Matius 25 : 31 -46). Sebagai pengikutNya yang telah mengalami pertobatan lahir baru, bertugas bukan memimpin ritual keagamaan melainkan sebagai pelayan untuk orang orang pilihan Kristus, berarti wujud  Kristus dalam rupa orang orang pilihan yang kita layani haruslah kita anggap lebih besar dari kita. Mungkin kita salah kaprah selama ini kita melayani kegiatan ritual keagamaan di gedung gereja, dimana sang Imam/pemimpin agama yang kita anggap sebagai representasi Kristus. Di dalam Kristus tidak ada hirarki, hubungannya adalah sesama saudara/serupa/duplikat. Dalam tugas misi penginjilan semuanya adalah sesama hamba. Tugas yang diberikan Kristus adalah memuridkan orang sesuai teladan Kristus sebagai yang sulung dari banyak saudara. Apakah ada ayatnya yang menjelaskan hal ini? Ada saudara!  Yaitu ketika  orang banyak  memberitahu  Yesus tentang orang tuanya Maria dan Yusuf mencarinya. Tuhan Yesus menjawab siapakah Ibuku? Ia berkata barangsiapa yang mengikut Aku seperti para muridNya, Ia menunjuk para muridNya waktu itu. Mereka adalah saudaraku baik laki laki maupun perempuan, karena di surga nanti  kita akan di ubahkan seperti malaikat. 

3. DARI SEGI KEGIATAN DAN PELAYANANNYA :
A. Mengerjakan Kebenaran dan Keadilan.
B. Ibadahnya mengunjungi janda-janda miskin. (perhatikan kata miskin disini, karena berarti ada juga janda janda kaya), yatim piatu miskin, berarti ada juga yatim yang kaya. Hati hati jangan sampai salah kaprah mengenai hal ini! Yang menjadi acuannya apa yang dikatakan Yesus dalam Matius 25:31-46. Yaitu orang orang yang paling hina tidak berdaya. Merekalah pemimpin yang kita layani seperti kita melayani Tuhan sebagai wujud representasi Tuhan di dunia ini, merekalah yang seharusnya kita puji dan kagumi, bukan saudara mengangumi para pengkhotbah/pendeta pendeta terkenal zaman ini, hati hati Antikris tengah merajalela dewasa ini. Pada kesempatan ini saya ingin menjelaskan ARTI JANDA MISKIN dan yatim piatu miskin DALAM KONTEKS UCAPAN YESUS. Dalam kalimat ucapannya ini Tuhan Yesus sama sekali TIDAK MENYEBUT MASALAH JENDER di sini. Kalimat ini ditujukan kepada murid muridnya baik laki laki maupun perempuan, Yesus mengatakan Aku tidak membiarkan kalian  piatu di dunia ini dan Ia menganalogikan diriNya sebagai pengantin laki laki Surgawi dan PENGIKUTNYA ADALAH PENGANTIN PEREMPUAN, bukankah ini tidak berkaitan dengan jender? DAN SIAPAKAH PENGANTIN LAKI LAKI DUNIAWI? Dunia dan segala keinginannya adalah pengantin laki laki duniawi. Itulah sebabnya kalau saudara ingin disandingkan dengan pemilik surgawi, PENGANTIN LAKI LAKI SURGAWI, bukankah anda harus bercerai dulu dengan  pengantin laki laki duniawi ini? Dan menjadi janda miskin duniawi? Paulus mengatakan Rahasia ini besar� dst.
C. Memberi  tumpangan dan melayani dengan hormat seperti kita melayani Tuhan.

4. DARI SEGI DOKTRIN KESELAMATAN:
SANGAT MENEKANKAN PERTOBATAN LAHIR BARU yang  faktual atau keadaan sebenarnya. Arti Pertobatan Lahir Baru menurut Tuhan Yesus adalah merupakan tindakan konkrit/faktual bukan tindakan ritual. Pertobatan Lahir Baru yang dimaksud oleh Yesus adalah BENTUK KONKRIT PENYANGKALAN DIRI/pengosongan diri/ketelanjangan. Apakah bentuk konkritnya, hal inilah yang SANGAT SUKAR BAGI ORANG KAYA seperti yang diucapkan Yesus, karena mindset  hidup bagi kebanyakan orang adalah bagaimana orang DARI MISKIN MENJADI KAYA, tetapi  mindset hidup yang diajarkan Yesus  justru berbanding terbalik, bukan  bagaimana dari miskin menjadi kaya tetapi bagaimana dari KAYA MENJADI MISKIN, inilah ajaran yang sudah dibuktikan oleh Yesus sendiri dan apa yang diajarkan selalu sinkron dengan apa yang dilakukannya. Untuk menjadi serupa dengan Yesus, maka teladan yang telah dilakukan oleh Yesus BUKANLAH SEKEDAR TEORI melainkan sebuah BLUEPRINT yang merupakan dasar pegangan bagi setiap orang yang mengaku mau jadi pengikutNya. Tuhan Yesus dalam setiap kegiatannya LEBIH MENEKANKAN PADA ASPEK FAKTUAL DIBANDINGKAN ASPEK RITUAL, dan Ia berpesan kepada murid muridNya untuk melakukan hal yang sama. Yesus mengatakan kalau kamu ingin berdoa tutuplah pintu kamarmu. Dan hal ini telah Yesus lakukan ketika Ia berdoa, Ia mencari tempat yang sunyi di taman Ghetsemani. 

Dari Pemaparan tentang  perbedaan ciri-ciri PENGIKUT KRISTUS (KRISTUSNISASI) dengan PENGIKUT AGAMA KRISTEN (KRISTENISASI), mudah mudahan jelas bagi kita, di komunitas mana anda berada? 

Apakah anda berada di KOMUNITAS DOMBA atau KOMUNITAS KAMBING seperti  apa yang diungkapkan Yesus tentang khotbahNya tentang akhir zaman> Pilihan ada di tangan saudara, tiap orang diberi kebebasan untuk memilih karena memiliki kehendak bebas. Tapi bagi saya selaku hamba Kristus, saya telah menyampaikan apa yang seharusnya saya sampaikan. Amin. *** [By. Ev. Andereas Dermawan]

Keadilan Substantive Versus Keadilan Normative

2  Korintus 8:12�15 -- 8:12 Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu. 8:13 Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan. 8:14 Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan. 8:15 Seperti ada tertulis: "Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan."
Efesus 2:8�9 -- 2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, 2:9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Filipi 2:5-11 -- 2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, 2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. 2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, 2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa! 
 
Pada  umumnya setiap orang di dunia ini mendambakan suatu KEADILAN.  Apakah arti keadilan menurut anda?  Tentunya banyak ragam orang memandang keadilan itu. Dan penilaian manusia memandang keadilan itu sangatlah relative dan cenderung subyektif.  Misalnya Seorang karyawan  mengatakan adil bila Majikan  di tempat ia bekerja memberikan upah yang besar atas hasil pekerjaannya. Sebaliknya Ia merasa diperlakukan tidak adil bila hasil pekerjaannya dibayar lebih rendah dari yang Ia harapkan. Demikian pula sebaliknya Sang Majikan berdasarkan penilaian subjektivenya merasa sudah memberikan keadilan dengan memberikan upah minimal yang diukur dari prestasi kerja karyawannya.  Jadi ada unsur pamrih di sini atau dengan istilah lain ada take and givenya.  Inilah yang dinamakan KEADILAN TRANSAKSIONAL.  Manusia menerapkan keadilan jual beli atau BISNIS JUSTICE.  Falsafah keadilan seperti inilah yang melanda seluruh dunia.  Sebab itu tidaklah mengherankan kalau KEKUATAN UANG sangat berperan dalam menentukan keadilan di dunia ini. Untuk mengatur  tidak terjadinya konflik  dalam memecahkan masalah keadilan ini, maka dibuatlah sejumlah aturan/regulasi/undang-undang, menjadi PERATURAN NORMATIF  yang mengikat semua orang.  Siapakah pembuat undang undang/regulasi itu? Bukankah dibuat oleh manusia yang notabene adalah orang berdosa dan tidak memiliki keadilan! Bagaimana manusia bisa memberikan keadilan, kalau Ia sendiri tidak memiliki keadilan atau kebenaran? Sesuatu yang sangat mustahil, ibarat orang sakit berobat pada orang sakit pula. Itulah sebabnya  sejak ribuan tahun lalu orang mendambakan seorang Mesias Sang Raja Kebenaran dan Keadilan yang telah dijanjikan Allah untuk menyelamatkan manusia dari ketidak adilan akibat dosa. Namun sayang Sang Keadilan dalam rupa manusia/hamba Allah bernama Yesus Kristus ditolak kehadiranNya di dunia ini, manusia lebih senang meneruskan sistim /tatanan dunia yang jauh dari keadilan ini.

PADA JUDUL RENUNGAN  KALI INI  BERJUDUL : KEADILAN SUBSTANTIVE VERSUS KEADILAN  NORMATIF akan memberikan pemahaman baru tentang keadilan yang kita pahami selama ini. Tadi secara singkat sudah dijelaskan tentang KEADILAN NORMATIF. Sekarang  marilah kita tampilkan  jenis keadilan yang berbeda dengan keadilan yang diadopsi dunia ini, yaitu kita akan membahas   KEADILAN SUBSTANTIVE.

KEADILAN SUBSTANTIVE  adalah suatu Keadilan yang tidak didasari oleh norma norma yang diatur manusia.  Para pemimpin  pemerintahan di dunia ini berusaha  membuat undang undang atau aturan aturan supaya  bisa menegakkan keadilan di muka bumi ini.  Oleh sebab itu  muncul beberapa ideology Negara yang dipakai untuk menerapkan system keadilan.  Ada SISTIM SOSIALIS, ada sistim komunis, adapula sistim LIBERAL  CAPITALIS, sistim pancasila dan sistemm sistem lainnya.  Penulis tidak akan membahas sistim ideology ciptaan manusia ini. Karena tiap tiap system ciptaan manusia ini ada plus minusnya  dan tidak akan memenuhi rasa keadilan bagi manusia, karena pencipta system system ini juga adalah manusia yang berdosa dan tidak ada kebenaran dan keadilan di dalam dirinya. KEADILAN BISA TERCAPAI BILA SANG KEBENARAN/SANG KEADILAN MEMERINTAH DUNIA INI.  Siapa Sang Kebenaran itu?  Tidak ada seorangpun di dunia ini kecuali DIA YANG BERKATA:  AKULAH JALAN KEBENARAN DAN HIDUP , dan kelak di hari Penghakiman Dia akan MENJADI HAKIM YANG BENAR DAN ADIL.  Dialah pemilik Keadilan yang substantive, Dia tidak membeda bedakan orang, di mataNya semua orang sama telah berdosa dan akibat dosa manusia telah mati tidak berdaya, miskin papa dan perlu belas kasihannya. Oleh sebab itu Keadilan Allah bukanlah suatu ideology manusia. KEADILAN SUBSTANTIVE TIDAKLAH SAMA DENGAN IDEOLOGI KEADILAN SISTIM SOSIAL atau sistim komunis, yang menegakan keadilan DIDASARI IDEOLOGI BAGI RATA DENGAN JALAN ENFORCEMENT ATAU PEMAKSAAN DARI PIHAK YANG BERKUASA, persamaan hak  yang dipaksakan seperti ini akan menimbulkan peperangan atau saling bunuh bagi orang yang tidak setuju  yang juga akan menggunakan kekerasan untuk melawannya. Lalu apa perbedaan Keadilan Allah dengan keadilan sistim sosialis dan komunis, bukankah mereka juga memperjuangkan persamaan hak? Tentu saja berbeda saudara! Tuhan Yesus berkata : Kalau PENGUASA DUNIA ini MENJALANKAN KEADILAN DENGAN TANGAN BESI, tetapi  Sang Kebenaran, Dia datang bukan dengan tangan besi, tetapi Dia datang dengan KASIH. Apakah Artinya Kasih?? Banyak orang mudah mengucapkan, tetapi  sukar untuk memahami akan makna kasih itu, apalagi untuk mempraktekannya. Kasih bukanlah suatu   tindakan Charity atau memberi sumbangan/amal/ donasi/, sama sekali bukan itu. Mau tahu saudara artinya Kasih? Dan apa bedanya dengan CHARITY?

Untuk menjelaskannya, marilah kita melihat contoh nyata dari Sang Kasih, Sang Kebenaran, Tuhan kita Yesus Kristus. Dia yang adalah Tuhan, Maha Kuasa, Maha Kaya mau berpindah tempat menjadi orang tidak berdaya, Maha Miskin dengan jalan mengorbankan diriNya. Tuhan Yesus tidak datang sebagai orang kaya yang memberikan charity seperti banyak yang dilakukan oleh ajaran agama dewasa ini, tetapi sejarah mencatat Ia datang sebagai Orang Yang Paling Hina, untuk memperlihatkan wujud Kasih Allah, Ia rela bekorban, Ia rela merendahkan diriNya, melepaskan harga diri/ gengsinya, dan sangat berbanding terbalik dengan yang dilakukan manusia, dimana untuk mempertahankan harga dirinya/gengsinya, manusia saling membunuh dan melenyapkan.  Tapi Substansi Kasih Allah  melekat erat dengan keadilanNya. Lalu apa bedanya dengan Charity/Amal/Donasi, bukankah sama sama memberi atau juga sama sama berkorban? Charity/Amal/Donasi bukanlah  wujud dari Kasih! Mengapa? Karena sipemberi donasi/charity/amal MEMBERI  DARI KELEBIHAN/KEKAYAANNYA dan tidak sedikit pula yang memberi dari hasil kelebihan/kekayaannya dari hasil korupsi! Sedangkan  KASIH adalah MEMBERI DARI KEKURANGAN/KEMISKINAN, sehingga pada akhirnya karena ketiadaannya, maka  yang diberikannya adalah dirinya sendiri, itulah yang diberikan oleh Yesus Kristus, Ia memberi diriNya. Itulah persembahan yang berkenan di hadapan Allah. Mari kita perhatikan sejak perjanjian Lama, bukankah persembahan Korban Habil yang diterima oleh Tuhan, karena persembahannya  adalah korban nyawa domba yang kemudian nyawanya sendiri, begitupula korban Ishak, juga adalah mengorbankan dirinya, meskipun akhirnya harus diganti oleh korban domba yang kemudian melambangkan korban Kristus yang merupakan domba Allah menggantikan Ishak ribuan tahun sebelumnya.  Mungkin saudara bertanya, mengapa bukan Ishak saja yang dikorbankan, mengapa harus menunggu Yesus ribuan tahun kemudian. Dan bila itu yang terjadi maka Ishaklah sang Mesias/Juruselamat dunia, mengapa Ia hanya dijadikan symbol saja dari kedatangan domba Allah yang sebenarnya! Seperti pernah saya jelaskan pada artikel saya sebelumnya tentang pertobatan lahir baru. Dimana telah di jelaskan bahwa Adam pertama telah berdosa, Adam pertama adalah Benih Allah pertama yang lahir ke dunia bukan hasil hubungan biologis anatara manusia laki laki dan perempuan, Ia dihembuskan oleh nafas Allah sendiri. Tetapi setelah berdosa maka benih Allah pertama ini telah rusak oleh dosa. Maka benih keturunan Adam selanjutnya adalah lahir dari benih dosa. Termasuk Ishak lahir dari hubungan biologis dari benih dosa. Benih Dosa menhasilkan benih dosa pula.  Hukuman dosa adalah kematian kekal di neraka. Maka Allah berjanji akan mengirimkan suatu benih Allah yang baru yang steril dari dosa, didalam diri Tuhan Yesus Kristus, Dialah Benih Allah yang baru Manusia Allah/ gambar Allah yang baru.

Pelajaran apa yang dapat kita petik dari pembahasan tentang perbedaan Keadilan  Substantive dengan keadilan normative? Pertama Keadilan yang diadopsi oleh dunia ini adalah keadilan yang bersifat normative, dimana keadilan didasarkan atas prestasi dan kerja keras seseorang, sedangkan keadilan Allah adalah bersifat substantive dimana  manusia harus mengakui keadaan dirinya telah berdosa dan mengakibatkan kematian kekal di neraka. Sebab itu benih dosa pada manusia lama keturunan Adam I haruslah diganti oleh benih Kasih manusia baru di dalam diri Tuhan kita Yesus  Kristus.Oleh sebab itu manusia perlu pertobatan lahir baru. dilahirkan kembali. Seseorang yang menyadari keadaan dirinya tidak berdaya akan menyebabkan  ia mencari pertolongan  dan memohon belas kasihan dari Sang Juruselamat. Sama seperti seorang sakit kronis yang membutuhkan dokter penyembuhnya. Dan sebaliknya Orang sakit yang tidak menyadari dirinya sakit, maka ia tidak akan memperdulikan keselamatan untuk dirinya. Dan mereka tetap dalam kutuk hukuman dosa, karena mereka menolak  grasi dari Tuhan Yesus Kristus. Keadilan Allah didasarkan oleh Kasih. Dan Wujud Kasih adalah Pengorbanan. Sedangkan Keadilan Normatif adalah keadilan yang didasarkan oleh prestasi dan kerja keras, itulah sebabnya Rasul Paulus mengingatkan dalam surat kirimannya pada jemaat Epesus, Ia mengatakan  bahwa kita diselamatkan oleh karena KASIH KARUNIA BUKAN OLEH HASIL USAHA/Prestasi kerja keras kita.

Di tengah dunia  yang jauh dari keadilan. ADA BERITA SUKACITA BAGI ORANG LEMAH, orang orang kecil korban ketidak adilan dari orang orang kuat, orang orang kaya. Karena Wujud Keadilan Allah yang substantive telah datang ke dalam dunia, dan dunia tidak mengenalnya. Karena Rahasia Kerajaan Surga diberikan kepada orang orang lemah  yang dianlogikan oleh Yesus sebagai anak kecil yang berhak atas Kerajaan Surga. Sebaliknya ADA BERITA DUKACITA BAGI ORANG KAYA karena bagi mereka sangat sukar untuk masuk Surga. Karena mereka lebih memilih surga imitasi yang ditawarkan dunia ini.  Kiranya kita diberikan hikmat  untuk memahami Keadilan Allah  yang bersifat substantive itu. Amin. *** [By. Ev. Andereas Dermawan]

Jumat, 08 April 2011

Orang Kaya Versus Orang Miskin

Lukas 6 : 20 � 26 --- 6:20 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah. 6:21 Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa. 6:22 Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. 6:23 Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi.
6:24 Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu. 6:25 Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis. 6:26 Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.
Matius 5 : 1 - 12 --- 5:1 Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. 5:2 Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya: 5:3 "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 5:4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. 5:5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. 5:6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. 5:7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. 5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. 5:9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. 5:10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 5:11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. 5:12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."


Dalam khotbah perdana  Tuhan Yesus di atas bukit, Tuhan Yesus mengatakan :  "Berbahagialah ORANG YANG MISKIN  di hadapan Allah karena mereka  adalah PEWARIS  KERAJAAN SURGA".  Sedangkan dalam kesempatan lain Tuhan Yesus menyatakan bahwa  ALANGKAH SUKARNYA ORANG KAYA  MASUK KERAJAAN SURGA.

Dulu sebelum  tahun 2007 penulis menganggap kata kata Tuhan Yesus ini sangat tidak populer sehingga penulis  tidak menganggap penting dan menganggap sepele ucapan ucapan Yesus ini. Penulis mengabaikan begitu saja  kata kata Tuhan Yesus ini.  Maklumlah waktu itu penulis  di samping sebagai  rohaniwan (pendeta),  penulis  juga merangkap sebagai  pengusaha (Bisnisman). Tentu saja penulis tidak mau mentafsirkan kata kata Yesus ini secara letterlex (harafiah), apalagi penulis sudah bergelar Sarjana Theologia (S.TH), karena  pasti akan mengancam  kenyamanan penulis pada waktu itu.

Penulis selalu mentafsirkan ucapan ucapan Yesus yang kelihatannya janggal itu dengan tafsiran tafsiran berdasarkan  secara  theologies sesuai bidang ilmu yang penulis pelajari. Tafsiran seperti apa yang waktu itu penulis gunakan?  Tentunya  tafsiran ini sudah tidak asing lagi di telinga kita.  Karena secara seragam kalau ditanyakan kepada orang Kristen apa arti miskin yang diucapkan Yesus, maka sudah bisa ditebak jawabannya, yaitu pastilah dijawab dengan kata :  MISKIN ROHANI!  Apa betul saudara tafsiran seperti ini? Seandainya benar, tentu akan muncul kata kebalikannya yakni :  KAYA ROHANI.  Tapi sayangnya tidak ada seorangpun yang mau ambil  peduli dengan tafsiran yang tidak jelas ini. Padahal  di balik ucapan Yesus ini terkandung suatu  berita yang sangat sangat penting untuk diketahui semua orang. Karena di sinilah letak RAHASIA KESELAMATAN SURGAWI itu. Bukankah MISKIN ROHANI merupakan tafsiran yang berkembang dewasa ini, hampir semua orang Kristen di dunia ini sangat  menerima  ajaran seperti ini, nyaris tidak ada orang yang mau menguji  kebenaran dari ajaran/tafsiran seperti itu. Namun pada pertengahan tahun 2007 penulis  tergerak untuk membaca ulang seluruh isi Alkitab secara utuh dan menyeluruh tanpa buku tafsiran apapun dibaca secara letterlex dari  Kitab Kejadian s/d Kitab Wahyu. Setelah penulis  selesai membaca seluruh Alkitab, barulah penulis sadar akan kekeliruan pemahaman selama ini, karena begitu banyak buku buku tafsiran yang beredar dewasa ini telah menyimpang dari kebenaran yang hakiki dari  yang diajarkan oleh Tuhan Yesus.  Dan Tuhan Yesuspun sudah 2 kali memperingatkan kepada murid muridNya bahwa ALKITAB Firman Allah TIDAKLAH BOLEH DIUBAH, DITAMBAH atau DIKURANGI apalagi DITAFSIRKAN.

Pertama. Peringatan ini disampaikan pada waktu Tuhan Yesus memulai misiNya dan yang kedua Tuhan Yesus sampaikan kepada Yohanes pada waktu Yohanes menerima penglihatan di pulau Patmos dan Yohanes tuliskan di kitab Wahyu, di pasal terakhir dari kitab Injil  ini. Ternyata mata batin penulis buta selama ini, ternyata jalan pemahaman yang penulis anggap benar sama sekali keliru. Selama ini  penulis memilih  jalan agama/jalan kebaikan sebagai kebenaran ternyata tidak benar, ibarat berada di persimpangan jalan maka ada 2 jalan yang harus dipilih ke kiri  atau ke kanan. Maka penulis sadar  bahwa jalan  yang penulis pilih adalah jalan yang di sebelah kiri, jalan yang banyak orang anggap benar itu justru membawa kebinasaan. Untuk itu penulis harus pindah ke jalur jalan sebelah kanan, yakni Jalan Kebenaran Kristus. Untuk pindah dari jalan yang sebelumnya begitu nyaman bagi penulis jalan di sebelah kiri ke jalan sebaliknya jalan tidak nyaman di sebelah kanan bukanlah hal yang mudah, merupakan suatu perjuangan yang berat yang bahkan sampai saat ini masih diperjuangkan oleh penulis, karena untuk berpindah dari jalur kenikmatan/kekayaan/kesuksesa/popularitas yang disenangi manusia kejalur sebaliknya yang dibenci/ dimusuhi oleh manusia di dunia ini ke jalur penderitaan/kemiskinan/ketidak berdayaan merupakan suatu pergumulan yang tidak mudah bagi  penulis. Tidak mudah, bukan? Bukankah Tuhan Yesus juga mengatakan bahwa barang siapa yang  mau jadi pengikutNya haruslah melepaskan segala sesuatu/menyangkal diri/memikul salib/mengosongkan diri barulah ia layak menjadi muridNya.  PRASYARAT  ini  sebagai bukti  seseorang telah dilahirkan kembali (Lahir Baru). PRASYARAT INI SANGAT DITOLAK OLEH ORANG ORANG DI DUNIA INI. Mereka menggantikan  syarat syarat yang diminta Yesus ini dengan syarat syarat  yang ditafsirkan sendiri  secara religius (Rohani).  Kata kata Yesus  secara hurufiah ini  dianggap sangat berbahaya dan mengancam kemapanan para  pemimpin agama/ parisi baik di zaman Yesus  bahkan tetap berlangsung sampai masa kini dalam rupa parisi parisi modern abad ini. Lalu apa relevansinya paparan di atas dengan istilah  kata kaya dan miskin?

Seperti telah disaksikan oleh penulis bahwa  sebelum tahun 2007, kata kata Yesus  mengenai  kaya dan miskin sama sekali tidak menyentuh hati penulis,  bagi penulis ucapan Tuhan Yesus sangat tidak populer. Oleh sebab itu penulis menganggap sepele  ucapan Tuhan Yesus tentang miskin dan kaya ini.  Apalagi penulis  sering mendengar dari para  rohaniwan (pendeta) yang adalah  kolega penulis sendiri.  Dimana mereka mentafsirkan kata miskin yang diucapkan Yesus dengan entengnya mereka mentafsirkan sebagai MISKIN ROHANI,  suatu tafsiran yang abstrak tidak faktual dan sangat sulit untuk diverifikasi. Tahun 2007 adalah tahun pertobatan lahir baru bagi penulis. Di tahun itulah penulis rindu untuk  mencari kebenaran yang sesungguhnya dari kata miskin di hadapan Allah. Seperti yang diucapkan Yesus dalam khotbah perdananya. KARENA BEGITU BANYAKNYA  TAFSIR YANG KELIRU MENGENAI HAL INI, SEHINGGA MENJADI MULTITAFSIR. Akhirnya penulis  menemukan jawabannya dalam kitab  Injil Matius dan Kitab Lukas yang secara parallel  menuliskan khotbah perdana Tuhan Yesus di atas bukit.

Dalam kitab Injil Lukas hanya ditulis miskin saja tanpa makna kata miskin di hadapan Allah, yang kini banyak disalah tafsirkan oleh berbagai kalangan. Kitab Injil Lukas lebih menukik pada pengertian yang faktual dari kata miskin ini. Ia menuliskan sbb : Berbahagialah Orang orang miskin karena merekalah pewaris surga, dan Celakalah orang orang kaya �..dst. Dan hal ini senada dengan ucapan Yesus lainnya yaitu :  SANGATLAH SUKAR ORANG KAYA MASUK SURGA�.dst. Kata kata Yesus ini telah membuka pikiran penulis yang semula buta akan rahasia kebenaran ini. Karena ternyata KUNCI RAHASIA  KERAJAAN SURGA TELAH DIUNGKAPKAN YESUS DALAM KHOTBAH PERDANANYA INI BAHKAN TELAH DIVERIFIKASI DALAM KHOTBAH TERAKHIRNYA TENTANG AKHIR ZAMAN. Penulis menyadari bahwa arti kata  MISKIN DI SINI BUKANLAH BERARTI MISKIN ROHANI yang diartikan oleh sebagian besar orang Kristen pada masa kini. Suatu tafsiran yang abstrak! Namun makna MISKIN YANG DIUCAPKAN YESUS ADALAH BERMAKNA suatu KEMISKINAN TOTAL.  KEMISKINAN TOTAL ADALAH  KEMISKINAN SECARA KWANTITAS DAN KEMISKINAN SECARA KWALITAS, ALIAS ORANG ORANG YANG TIDAK BERDAYA.  ORANG ORANG SEPERTI INILAH YANG DIMAKSUD SEBAGAI ANAK KECIL DALAM SUATU ANALOGI YANG PERNAH DISAMPAIKAN YESUS  KEPADA MURID MURIDNYA. Merekalah yang empunya Kerajaan Surga, menjadi orang orang kudus, orang orang yang sudah dibenarkan oleh kebenaran Kristus. Merekalah penerima kunci kerajaan Surga. Dan secara eksplisit  Tuhan Yesus juga mengatakan  bahwa merekalah yang terbesar di kerajaan Surga melebihi para nabi dan hamba Allah lainnya. Hal ini pernah dikatakan Yesus ketika para murid ingin membandingkan Yesus dengan nabi Elia yang telah datang dalam rupa Yohanes Pembaptis. Yesus mengatakan bahwa orang orang paling hina itulah yang lebih besar dari Yohanes Pembaptis.

Kata miskin yang diutarakan Yesus adalah  miskin dalam arti faktual sesuatu yang konkrit  bukan miskin rohani yang abstrak. MISKIN SECARA KWANTITAS ADALAH ORANG ORANG MISKIN YANG TIDAK MEMILIKI APA APA DIBIDANG MATERI. SEDANGKAN MISKIN KWALITAS ADALAH ORANG ORANG MISKIN YANG TIDAK PUNYA STATUS/JABATAN DAN TIDAK MEMILIKI KEPANDAIAN ATAU ORANG ORANG YANG DIANGGAP BODOH OLEH  ORANG ORANG DI DUNIA INI. Jadi kata MISKIN ini dapat disimpulkan dalam suatu kata yaitu KETIDAK BERDAYAAN/ketelanjangan/kematian. Itulah keadaan manusia ketika manusia  jatuh di dalam dosa. Maka orang orang yang menyadari dosanya itulah yang mendapat belas kasihan Allah, dilahirkan kembali menjadi ciptaan baru/manusia baru. Untuk menjadi ciptaan baru setiap orang harus mati dari hidup lamanya melalui kelahiran baru. Khotbah perdana Yesus  ini bukanlah sekedar teori keagamaan yang bisa direspon dengan believeor not? Namun ajaran Yesus telah diimplementasikan secara nyata oleh Yesus sendiri. Dimana untuk  menyelamatkan orang orang hina/miskin, Ia menjadi sama dengan orang orang pilihannya itu dan untuk menjadi pemimpin dari orang orang yang hina itu, maka ia rela menjadi orang paling hina (terkonfirmasi  dalam khotbah terakhir Yesus tentang akhir zaman Matius 25 : 31 � 46). Dalam khotbahnya itu Tuhan Yesus dengan jelas mengatakan barangsiapa melayani orang orang yang paling hina berarti ia telah melayani Aku, tidak dikatakan demi Aku. Dan hal yang memperjelas statementnya ini, dapat kita lihat respon dari orang yang bertanya itu, dengan kata kata di mana engkau Tuhan?

Jadi jelas bahwa  orang yang paling hina itu adalah rupa keberadaan Yesus di dunia ini. Inilah ajaran yang murni dari Yesus tentang makna orang orang miskin pewaris surga. Dan hal ini tentu saja berbanding terbalik dari apa yang diajarkan dunia ini termasuk pengajaran para pemimpin agama/parisi modern zaman ini. Di mana untuk memimpin orang orang pintar maka yang dipilih adalah orang orang yang paling pintar dan untuk memimpin orang kaya, maka yang dipilih adalah orang orang yang lebih kaya atau orang yang paling kaya. Sedangkan Yesus mengambil jalan yang sebaliknya dimana untuk memimpin  orang hina/miskin, maka Ia harus menjadi contoh yang sama, setelah itu Ia harus lebih hina dari orang orang yang dipimpinNya bahkan Ia menjadi paling hina dan hal ini sudah terimplementasi dalam kehidupan Yesus, jadi antara yang diajarkan dengan fakta/keadaan sebenarnya selalu sejalan. Tuhan Yesus secara nyata telah membuktikan ajaranNya secara faktual bukan secara ritual seperti yang banyak dilakukan oleh para pemimpin agama sejak dulu bahkan terus meningkat kedurhakaannya sampai masa kini. Secara faktual Yesus telah mengimplementasikan ajaranNya. Dari segi keadaannya pada waktu Ia lahir di dunia ini, Ia dilahirkan di tempat yang paling hina di kandang domba, lebih hina dari seorang pengemis sekalipun. Ia  juga miskin dalam kehidupan sehari hari dan juga miskin dalam kematiannya. Dalam setiap ajaranNya YESUS TIDAK MENEKANKAN PADA ASPEK ASPEK RITUAL/spritualitas/kerohanian, tetapi Ia selalu mencontohkan hal hal yang bersifat factual. Sebab itu Tuhan Yesus tidak memilih para pakar pakar ritual/spritualitas/rohani/ ahli ahli kitab/imam pemimpin agama. Namun Yesus membutuhkan hamba hamba yang taat mengerjakan hal hal yang faktual. Sebab itu pilihanNya jatuh pada orang orang kecil/orang orang lemah tidak berdaya, sebab di pemandangan Allah orang orang seperti itulah sebagai refleksi dari pertobatan lahir baru. Tuhan Yesus berkata : Barangsiapa yang mau mengikut Aku, haruslah mereka ikut juga dalam penderitaan dan kematiannya, selanjutnya mereka juga akan ikut dalam kebangkitan dan kemuliaanNya.

Mungkin saudara akan bertanya bila surga diwariskan kepada orang orang miskin, apakah orang orang kaya juga  dapat diselamatkan? Tentu saja bisa saudara, kalau Ia mau bertobat dalam pertobatan yang sebenarnya yakni pertobatan lahir baru, suatu syarat yang sangat berat bagi orang kaya, tetapi tidak ada yang mustahil bagi Allah. Dari pemaparan ini, baiklah kita melihat realitas yang ada. Apakah orang orang Kristen dan para pemimpin agamanya sudah menerapkan apa yang diajarkan Yesus? Kalau kita mau jujur maka yang terjadi adalah bagai panggang jauh dari api! Sama sekali berbanding terbalik, terutama di kota kota besar. Maka Yesus pernah memperingatkan kepada murid muridNya akan kebinasaan kota kota besar yang akan jauh lebih dahsyat dari Sodom dan Gomora karena tidak juga bertobat meskipun mesias dalam rupa Yesus Kristus telah datang ke dunia tapi manusia belum juga mau bertobat. Untuk itu melalui tulisan ini saya selaku hamba Kristus menyerukan pertobatan massive bagi orang orang kaya, karena keselamatan surgawi  tidak bisa anda peroleh hanya dengan anda memiliki agama, memiliki kebaikan suka beramal, tetapi keselamatan itu didasarkan hanya pada kebenaran dan keadilan Allah yang tidak sama dengan makna keadilan yang dimiliki dunia ini. Sudut pandang dunia memandang keadilan berbanding terbalik dengan makna keadilan dari sudut pandang Allah. Manusia memaknai keadilan berdasarkan KEADILAN yang NORMATIVE. Misalnya Seorang pekerja  akan mendapatkan upahnya dari  majikannya yang kaya. Suatu keadilan yang take and give. Suatu keadilan yang bersifat pamrih.

Sedangkan Keadilan yang diajarkan Yesus adalah KEADILAN yang SUBSTANTIVE, bahwa semua manusia di hadapan Allah telah berdosa. Tidak ada kaya dan miskin, SEMUA MANUSIA SAMA telah miskin/mati/telanjang/tidak berdaya. Semua manusia haruslah memiliki persamaan hak, semua yang ada di dunia ini milik Allah, dan Allah Maha Adil, Ia menganugerahkan Keadilan dan kebenarannya kepada orang miskin, orang orang tertindas, inilah keadilan Allah yang tidak bisa dijangkau oleh logika manusia dengan segala aturan mereka yang normative. Zakheus yang kaya ketika Ia bertobat, Ia langsung memahami KEADILAN ALLAH, karena sang Keadilan Tuhan Yesus Kristus telah membenarkannya. Zacheus mengatakan separuh dari hartaku akan kuberikan kepada orang orang miskin. Apa arti kata separuh, bukankah berarti ada persamaan hak, menjadi sama. Itulah yang dilakukan oleh Yesus, Ia melepaskan haknya untuk menjadi sama dengan orang orang pilihannya. Yesus mengajarkan bila kamu memiliki 2 pakaian berilah satu kepada sesamamu. Suatu fakta di dunia ini orang memiliki harta lebih dari satu, ada yang memiliki rumah 10 unit, apa yang terjadi kalau yang Sembilan itu diberikan kepada orang miskin, maka akan terjadi persamaan hak di dunia ini, tetapi masalahnya manusia tidak ingin sama, karena keadilan yang diajarkan dunia adalah keadilan normative, siapa yang bekerja keras maka ia berhak atas  hak kekayaan itu. Siapa yang pintar, sukses, berprestasi itulah yang berhak, yang penting bagi mereka, mereka merasa aman dengan memiliki agama dan perbuatan baik. Maka semboyan manusia tentang keadilan berbanding terbalik dengan  makna keadilan Allah.  Semboyan yang diusung oleh para pemimpin dunia ini dalam semua bidang umumnya mengusung semboyan yang berkata : MEMBERANTAS KEMISKINAN, MEMBERANTAS KEBODOHAN! Apa yang terlintas di pikiran anda bila mendengar kata MEMBERANTAS? Suatu yang kita berantas adalah sesuatu yang kita benci dan musuhi, bukan? Tuhan Yesus datang dengan ajaran baru yang dianggap aneh oleh manusia di dunia ini, Kalau manusia mau memberantas dan memusuhi kemiskinan, Yesus melakukan hal yang sebaliknya, malah Ia bersahabat dengan kemiskinan, bahkan bukan itu saja! Malah Ia menjadi miskin dan lebih miskin. Yang justru yang harus diberantas bukanlah kemiskinan, tetapi justru MEMBERANTAS KEKAYAAN! Apa arti memberantas kekayaan? Memberantas kekayaan berarti memangkas kekayaan, minimal 50% seperti  tindakan pertobatan  Zacheus dan dibagikan kepada orang miskin, sehingga  keadilan Allah bisa dinyatakan di dunia ini, maka  persamaan  hak bisa diiwujudkan di muka bumi ini. Yesus mengecam orang orang kaya apapun agamanya yang menganggap  keadilan normative ciptaannya menjadi alat pembenar bagi mereka untuk menimbun kekayaan, dengan dalih bahwa kekayaan yang mereka timbun adalah hasil kerja keras, hasil prestasi kepintaran mereka dan mengabaikan keadilan Allah yang substantive.

Bila  anda diminta untuk memilih jadi orang kaya atau orang miskin?  Secara normal  orang akan memilih jadi orang kaya. Mengapa?? Karena  miskin adalah suatu momok yang menakutkan bagi manusia., Suatu yang harus dibenci, dijauhi, diberantas atau dimusuhi. Maka tidaklah mengherankan kalau semboyan memberantas kemiskinan  sangat didukung oleh semua manusia di dunia ini. Keadaan miskin adalah musuh bagi manusia. Di tengah suasana seperti inilah  Tuhan Yesus mengatakan : Kasihilah Musuhmu. (kata musuh di sini adalah dalam konteks keadaan miskin yang dibenci manusia). Karena  kepada Iblis, musuh utama Yesus dengan tegas Yesus mengatakan lawanlah Iblis, bukan kasihilah Iblis!  Menjadi kaya merupakan suatu keadaan yang sangat dikagumi oleh setiap orang dan orang berupaya bersahabat dengannya, sebaliknya menjadi miskin adalah sesuatu yang dihina orang dan orang berusaha menjauhi/memberantas dan memusuhinya. Selaku hamba Kristus saya memilih pilihan ini. Mungkin anda menganggap penulis orang yang abnormal! Rasul Paulus mengatakan dalam beberapa tulisannya Ia mengatakan bahwa apa yang dikagumi manusia dibenci Allah, sebaliknya apa yang dihina manusia dikagumi Allah. Kiranya kita diberikan hikmat dalam memilih prioritas hidup, apakah kita memilih hidup kaya/nyaman di dunia ini paling lama 100 tahun kemudian siksaan abadi di neraka atau  hidup miskin sementara, tetapi mewarisi  hidup di surga ribuan tahun, jutaan tahun bahkan milyaran tahun tak terbatas. Yang jelas salah satu harus dipilih. Selamat memilih! Amin. *** [By. Ev. Andereas Dermawan]

Sabtu, 02 April 2011

Dari Pengalaman Kakek | Humor | Ilustrasi

HumorAda seorang penjual topi berjalan melintasi hutan. Karena kepanasan, ia berteduh di bawah pohon dan meletakkan keranjang berisi topi-topi jualannya di sisinya. Karena lelah, penjual itu ketiduran. Ketika sadar, ia melihat keranjangnya telah kosong. Di atas pohon tampaklah semua monyet memakai topi. Penjual itu mencari akal bagaimana agar monyet-monyet itu mengembalikan topinya. Ia melepaskan topi dari kepalanya dan mengipas-ngipas dengan topi itu. Monyet-monyet memperhatikan. Satu per satu mereka mengikuti gerak penjual itu, mereka melepaskan topi dari kepala mereka dan mulai mengipas seperti yang dilakukan si penjual. Melihat itu, si penjual yakin monyet-monyet itu mulai menuruti gerakannya. Ia pun mengangkat topinya dan melemparkan topi itu ke tanah. Dan benar, monyet-monyet itu melakukan hal yang sama, mereka mengangkat topi di tangan mereka dan melemparkannya ke tanah. Maka, si penjual mendapatkan kembali topi-topinya.

50 tahun kemudian, cucu dari si penjual topi itu mengikuti jejak sang kakek. Ia menjadi penjual topi. Seakan berulang, sang cucu pun mengalami peristiwa yang sama saat ia melintasi hutan dan tertidur dengan keranjang topi jualannya di sisinya. Persis serupa sang kakek, keranjang topi jualannya telah kosong. Para monyet telah mengambilnya. Sang cucu teringat akan kisah kakeknya. Ia mulai melakukan gerakan-gerakan untuk memancing reaksi monyet-monyet yang telah bertopi. Ia melepaskan topinya dan menggaruk-garuk kepalanya, monyet-monyet itu pun melakukan hal yang sama. Sang cucu mengangkat topinya tinggi-tinggi, monyet-monyet itu pun menirukannya. Ia semakin yakin dengan kisah pengalaman kakeknya yang selalu diceritakan sang kakek kepadanya. Kali ini ia melempar topinya ke tanah. Tetapi .... , monyet-monyet itu tidak menirukannya. Mereka hanya diam memandang cucu penjual topi ini. Ia merasa mungkin ada yang salah. Diambilnya topinya dari tanah, mengangkatnya lagi tinggi-tingg dan melemparkan topi itu ke tanah. Tetapi terlihat jelas, monyet-monyet itu bukannya mengikuti gerakannya, mereka malahan semakin memegang erat topi-topi mereka. Giliran si cucu yang diam memandang monyet-monyet itu. Seekor monyet terlihat turun dari atas pohon. Monyet itu mengambil topi si cucu pedagang topi itu dari atas tanah dan membawakannya kepada si cucu, sambil berkata : "Emangnya elo aja yang punya kakek?" ***

HUMOR : ?|| PREVIOUS : Humor 7

Jumat, 01 April 2011

Lukas 15:11-24 | Satu dari 'Anak yang Hilang'

Lukas 15:11-24 --- 15:11 Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. 15:12 Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.
15:13 Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. 15:14 Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan ia pun mulai melarat. 15:15 Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. 15:16 Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya.
15:17 Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. 15:18 Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, 15:19 aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.
15:20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. 15:21 Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. 15:22 Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. 15:23 Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. 15:24 Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.

Orang Yahudi punya Hukum Warisan yang berlaku mutlak karena berdasar pada peraturan dan ketetapan TUHAN Allah bagi bangsa pilihan-Nya ini. Setiap orang Israel, kecuali dari suku Lewi, pasti mendapat warisan dari milik pusaka kaum keluarganya >>> Bilangan 36:8  � � setiap orang Israel mewarisi milik pusaka nenek moyangnya.�

Kepastian bahwa setiap orang Yahudi beroleh warisan jelas juga dari kisah perumpamaan Tuhan Yesus tentang Anak Yang Hilang ini . Anak yang bungsu meminta bagian warisan yang menjadi haknya walaupun pada saat itu ayahnya masih hidup >>> Lukas 15:12 Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.

lukas 15 11 24Sang ayah mengatur dan membagi-bagikan harta kekayaannya kepada kedua anaknya. Yang bungsu menerima bagiannya namun menjual seluruh bagiannya itu lalu meninggalkan kampung halamannya. Hidup di rantau dilaluinya dengan berfoya-foya. Semua yang dipunyainya habis disusul bencana kelaparan, dan ia mulai melarat. Ia menjadi seorang penjaga ternak babi. Ketika ia lapar, tidak ada seorang pun yang mau memberinya makan, meski yang dimintanya hanyalah ampas makanan babi. Sungguh malang.

Pertanyaannya, siapa pembuat kemalangannya itu? Ayahnya-kah? Atau dirinya sendiri? Senada dengan banyak pertanyaan, siapa pembuat masalah atau kesusahan atau penderitaan dalam hidup kita? MANUSIA itu sendiri. Manusia menimbulkan kesusahan bagi dirinya sendiri >>> Ayub 5:6-7 --- 5:6 Karena bukan dari debu terbit bencana dan bukan dari tanah tumbuh kesusahan; 5:7 melainkan manusia menimbulkan kesusahan bagi dirinya, seperti bunga api berjolak tinggi.

Kepada kita diberi "kehendak" untuk menetapkan keputusan bagi diri kita sendiri. Dan, kita seringkali berlaku seperti si anak yang bungsu. Melangkah berdasarkan hasrat, ambisi dan angan semata. Kita begitu yakin dengan "modal" hari ini : kekayaan, kepandaian, kedudukan, status, pekerjaan, segala kepunyaan dan kepemilikan bahkan kenyamanan "hari ini". Tal perlu pertimbangan firman Tuhan, toh kita sudah punya modal, kekuatan yang kita andalkan.

Apa nyana, harapan terusik kenyataan-kenyataan yang tak pernah terpikirkan sebelumnya bahkan tak pernah terbayang di benak kita. Satu demi satu persoalan menghampiri. Kita coba bertahan, tanpa Tuhan, namun gagal. Langkah kita telah membawa kita kepada kenyataan yang berbanding terbalik dengan harapan kita. Lalu akankah kita berseru, "Tuhan, mengapa Engkau membiarkan kenyataan ini berlaku atasku?". Maka Ia berkata kepada kita: "Jalanmu bukanlah jalan-Ku" (Yesaya 55:8).

Dia, Bapa yang bijaksana. Ia tidak mengekang kehendak kita. Ia memberi ruang bagi harapan-harapan kita. Lihatlah, bagaimana sang ayah dalam perumpamaan Anak yang Hilang ini. Dialah Bapa di sorga. Ia memberi kebebasan kepada anak-anak ciptaan-Nya untuk meraih harapannya. Bahkan "modal" yang kita perlukan diberikan-Nya sesuai dengan bagian kita masing-masing. Tetapi sayangnya, kebebasan bermodal ini telah kita salah gunakan untuk hal-hal yang justru menyeret kita ke dalam berbagai-bagai kesusahan.

Mengapa Ia tidak mencegah kita? Pembagian harta kekayaan tidak lazim diberikan ketika orang tua masih hidup. Si bungsu tahu akan hal ini, tanpa harus dijelaskan lagi oleh sang ayah. Aturan ini sudah berakar kuat dalam kehidupan masyarakat Yahudi. Tetapi aturan ini tidak dipertimbangkan oleh sang anak bahkan sama sekali dianggap tidak ada olehnya, terbukti ia tetap meminta bagian dari warisan yang adalah haknya walau sang ayah masih hidup. Apa hubungannya? Kita sudah tahu aturan-aturan kehidupan dari Dia, semuanya termaktub di dalam Alkitab. Tapi, kita tidak suka mempertimbangkan aturan-aturan itu dalam gerak hidup kita, bahkan seringkali mengabaikannya.

Kepada kita diberi hak untuk memilih dan memutuskan, tetapi kita juga harus siap bertanggung jawab atas pilihan dan keputusan yang kita ambil >> Galatia 6:7-8 --- 6:7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. 6:8 Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.

Ada konsekwensi dari setiap langkah yang kita ambil. Maka adalah seharusnya kita berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk menjalani hidup ini. Ada rambu-rambu Firman Tuhan, perhatikanlah itu dengan baik. Jika hati kita ingin ke kiri, tetapi rambu-rambu Firman Tuhan menunjuk ke arah kanan, maka duduklah sejenak untuk berpikir, bertahankah kita kepada kehendak hati kita?, atau menjalani jalan Ia pilihkan untuk kita. Keputusan ada pada diri kita sendiri. Kisah perumpamaan Anak yang Hilang memperingatkan kita, bahwa mengabaikan rambu-rambu firman Tuhan justru berujung pada kesusahan diri kita sendiri. Sekalipun Bapa setia menanti kita kembali kepada jalan-Nya, tetapi mengapa kita mau mendahuluinya dengan penderitaan yang kita tuai dari taburan kita sendiri? Jangan menunggu badai untuk kembali kepada-Nya. Jangan menyusahkan diri kita sendiri. Capailah angan kita dengan tetap pada kehendak-Nya. Amin.--**HEP**

Kamis, 31 Maret 2011

Badam di Alkitab

Bilangan 17:8 "Ketika Musa keesokan harinya masuk ke dalam kemah hukum itu, maka tampaklah tongkat Harun dari keturunan Lewi telah bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah BADAM."
Badam, Amandel atau Almond merupakan bagian dari subkeluarga Prunoidae dari keluarga Rosaceae. Tumbuhan ini berada di klasifikasi yang sama dengan persik dalam subgenus Amygdalus di dalam Prunus. Buah badam merupakan buah yang dihasilkan oleh pohon Prunus dulcis. Jika biasanya buah Prunus dilapisi oleh daging buah yang manis seperti yang ada pada prem dan ceri, pada buah badam digantikan oleh pelapis dengan tekstur seperti bahan kulit, yang di dalam cangkang kerasnya mengandung biji yang dapat dimakan, biasanya disebut sebagai kacang. [Wikipedia]

Pohon Badam

Pohon Badam (Latin: prunus dulcis atau amygdalus communis) tak lain adalah Pohon ALMOND. Tanaman ini berasal dari Siria dan Palestina, kemudian menyebar hingga ke Afrika, sebagian Eropa, juga California. Pohon ini bisa mencapai tinggi 4 hingga 10 meter.

Dari semua tanaman di Palestina, badam adalah pohon yg pertama kali berbunga pada akhir musim dingin atau di awal musim semi. Mungkin itulah sebabnya namanya dalam bahasa Ibrani disebut "shaqed" yg berarti "mempercepat".


Biji Badam

Bunganya berwarna putih atau merah jambu keputih-putihan. Yang paling berharga dari pohon badam adalah bijinya, karena bisa dimakan atau dijadikan bahan penting untuk campuran berbagai jenis makanan. Selain itu biji badam atau almond mengandung minyak yg sangat bermanfaat bagi kesehatan. Buah atau minyak badam digunakan utk mengobati penyakit kanker, tumor, borok dan utk menormalkan kembali keadaan seseorang yg mabuk karena minuman keras. Sekarang ini, California dikenal sebagai penghasil badam atau almond terbesar di dunia. Sekitar 50 % dari penghasilan badam di seluruh dunia, didapatkan dari California.



Di dalam Alkitab, badam disebutkan dalam beberapa peristiwa : Yakub mengupas dahan pohon badam dan pohon lain utk mendptkan kambing berbelang (Kej 30:37), Yakub mengirim buah badam ke Mesir bersama hasil tanah lainnya (Kej 43:11), bunga badam dijadikan hiasan kandil (Kel 25:34; 37:19-20), tongkak Harun bertunas, berbunga dan berbuahkan buah badam (Bil 17:8), dan Yeremia melihat badam dalam penglihatannya (Yer 1:11).

Berbunga lebih awal dari pohon2 yang lain, adalah salah satu hal penting yang kita ketahui dari pohon badam ini. Ini mengingatkan kita sebagai orang percaya bahwa kita bukan "tongkat yang mati", kita adalah "tongkat yang hidup", yang harus menghasilkan buah lebih awal dari yang lainnya. Gereja harus tampil di depan untuk berkarya di segala bidang kehidupan yang sudah dipercayakanNya kepada setiap pribadi gereja itu sendiri. Have a nice Friday .... Imanuel. ***

Rabu, 30 Maret 2011

Rajawali di Alkitab | Konkordansi

rajawali

Keluaran 19:4 
Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.

Imamat 11:13
Inilah yang harus kamu jijikkan dari burung-burung, janganlah dimakan, karena semuanya itu adalah kejijikan: burung rajawali, ering janggut dan elang laut;

Ulangan 14:12
Tetapi yang berikut janganlah kamu makan: burung rajawali, ering janggut dan elang laut;

Ulangan 28:49
TUHAN akan mendatangkan kepadamu suatu bangsa dari jauh, dari ujung bumi, seperti rajawali yang datang menyambar; suatu bangsa yang bahasanya engkau tidak mengerti,

Ulangan 32:11
Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya,

II Samuel 1:23
Saul dan Yonatan, orang-orang yang dicintai dan yang ramah, dalam hidup dan matinya tidak terpisah. Mereka lebih cepat dari burung rajawali, mereka lebih kuat dari singa.

Ayub 9:26
meluncur lewat laksana perahu dari pandan, seperti rajawali yang menyambar mangsanya.

Ayub 39:30 
Atas perintahmukah rajawali terbang membubung, dan membuat sarangnya di tempat yang tinggi?

Mazmur 103:5
Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.

Amsal 23:5
Kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia, karena tiba-tiba ia bersayap, lalu terbang ke angkasa seperti rajawali.

Amsal 30:17
Mata yang mengolok-olok ayah, dan enggan mendengarkan ibu akan dipatuk gagak lembah dan dimakan anak rajawali.

Amsal 30:19
jalan rajawali di udara, jalan ular di atas cadas, jalan kapal di tengah-tengah laut, dan jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.

Yesaya 40:31 
tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Yeremia 48:40 
Sebab beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, ia datang melayang seperti burung rajawali dan mengembangkan sayapnya ke atas Moab.

Yeremia 49:16 
Sikapmu yang menggemetarkan orang memperdayakan engkau, dan keangkuhan hatimu, ya engkau yang tinggal di liang-liang batu, yang menduduki tempat tinggi bukit! Sekalipun engkau membuat sarangmu tinggi seperti burung rajawali, Aku akan menurunkan engkau dari sana, demikianlah firman TUHAN.

Yeremia 49:22
Sesungguhnya, ia naik terbang seperti burung rajawali, melayang dan mengembangkan sayapnya ke atas Bozra. Hati para pahlawan Edom pada waktu itu akan seperti hati perempuan yang sakit beranak."

Yeremia 4:13
Lihat, ia naik seperti awan-awan, keretanya kencang seperti angin badai, kudanya lebih tangkas dari pada burung rajawali. Celakalah kita, sebab kita dibinasakan!

Ratapan 4:19
Pengejar-pengejar kami lebih cepat dari pada burung rajawali di angkasa mereka memburu kami di atas gunung-gunung, menghadang kami di padang gurun.

Yehezkiel 1:10 
Muka mereka kelihatan begini: Keempatnya mempunyai muka manusia di depan, muka singa di sebelah kanan, muka lembu di sebelah kiri, dan muka rajawali di belakang.

Yehezkiel 10:14
Masing-masing mempunyai empat muka: muka yang pertama ialah muka kerub, yang kedua ialah muka manusia, yang ketiga ialah muka singa dan yang keempat ialah muka rajawali.

Yehezkiel 17:3
Katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Seekor burung rajawali yang besar dengan sayapnya yang besar dan panjang, penuh dengan bulu yang berwarna-warna datang ke gunung Libanon dan ia mengambil puncak pohon aras.

Yehezkiel 17:7 
Dalam pada itu ada juga burung rajawali besar yang lain dengan sayapnya yang besar dan bulu yang lebat. Dan sungguh, pohon anggur ini mengarahkan akar-akarnya ke burung itu dan cabang-cabangnya dijulurkannya kepadanya, supaya burung itu mengairi dia lebih baik dari bedeng di mana ia ditanam.

Daniel 4:33
Pada saat itu juga terlaksanalah perkataan itu atas Nebukadnezar, dan ia dihalau dari antara manusia dan makan rumput seperti lembu, dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai rambutnya menjadi panjang seperti bulu burung rajawali dan kukunya seperti kuku burung.

Daniel 7:4 
Yang pertama rupanya seperti seekor singa, dan mempunyai sayap burung rajawali; aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia, dan kepadanya diberikan hati manusia.

Hosea  8:1
Tiuplah sangkakala! Serangan laksana rajawali atas rumah TUHAN! Oleh karena mereka telah melangkahi perjanjian-Ku dan telah mendurhaka terhadap pengajaran-Ku.

Obaja 1:4
Sekalipun engkau terbang tinggi seperti burung rajawali, bahkan, sekalipun sarangmu ditempatkan di antara bintang-bintang, dari sana pun Aku akan menurunkan engkau, -- demikianlah firman TUHAN.

Habakuk 1:8 
Kudanya lebih cepat dari pada macan tutul, dan lebih ganas dari pada serigala pada waktu malam; pasukan berkudanya datang menderap, dari jauh mereka datang, terbang seperti rajawali yang menyambar mangsa.
-----

Lihat juga Artikel :

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India