Serie 3
Yohanes 4 : 24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran
Lukas 4 : 1 - 8 --- 4:1 Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. 4:2 Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar. 4:3 Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti." 4:4 Jawab Yesus kepadanya: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja." 4:5 Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia. 4:6 Kata Iblis kepada-Nya: "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. 4:7 Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu." 4:8 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Pada serie kedua topik renungan yang lalu kita telah membahas Kekuatan Nafkah adalah salah satu kekuatan besar dari 4 Kekuatan Besar pada judul renungan di atas. Selanjutnya pada bagian ketiga serie renungan ini marilah kita melihat uraian dari 2 kekuatan lainnya yaitu 3. KEKUATAN POLITIK dan 4. KEKUATAN AGAMA.
Kekuatan Politik adalah salah satu kekuatan yang berpengaruh di dunia ini. Orientasinya adalah jelas yaitu bagaimana caranya memperoleh kekuasaan atau power. Kekuatan politik terjadi diberbagai bidang kehidupan utamanya di bidang pemerintahan suatu Negara. Karena orientasinya kekuasaan, maka orang saling bersaing untuk singkir menyingkirkan untuk memperoleh kekuasaan dalam berbagai jabatan tinggi. Bukankah kekuasaan adalah attribute dari seorang pemimpin (Imam)? Ingat Tuhan Yesus datang bukan sebagai pemimpin, bahkan sebaliknya Ia menjadi seorang Hamba yang taat. Ia datang tanpa jabatan (powerless), lalu bandingkan dengan para penguasa Negara dan penguasa dibidang lainnya sebagai pemegang power/ kekuasaan (powerfull). Iblis memberontak terhadap Allah, karena Ia ingin berkuasa seperti Allah. Dan keinginan yang sama telah ditransfer oleh iblis kepada manusia pertama Adam dan Hawa serta seluruh keturunannya, termasuk umat manusia yang hidup dimasa kini. Seperti kita ketahui kekuatan politik juga ada Imam atau Pemimpinnya. Untuk jabatan puncak dari kekuatan politik suatu Negara adalah jabatan Presiden. Dan jabatan jabatan yang setingkat seperti MPR, DPR, Mahkamah Agung. Setelah itu jabatan tinggi di bawahnya adalah Para Menteri serta eselon dibawahnya. Dan ini berlaku juga di Negara lainnya dengan sebutan Raja, Kaisar, Perdana Menteri dst.
Kekuatan besar yang berpengaruh berikutnya adalah Kekuatan Agama. Kekuatan ini juga ada pemimpinnya yakni para Pemimpin Agama/ Ahli Ahli Kitab/ Pengajar Agama/ Parisi. Dan hirarki keagamaan yang sejak ribuan tahun lalu masih terus diterapkan sampai zaman sekarang ini yaitu adanya jabatan Imam dan Imam Besar (Sekarang ini dibahasakan dengan sebutan : Pastur/Romo, Pendeta dan berbagai sebutan lainnya).
Umumnya orang Kristen tidak mau ambil perduli dengan sistim hirarki seperti ini, karena mereka merasa lebih nyaman dengan sistim/aturan seperti ini bila dibandingkan dengan syarat mengikut Yesus. Perintah Yesus dianggap tidak flexible terutama menyangkut tentang pertobatan Lahir Baru. Pertobatan yang dibuat oleh pemimpin agama jauh lebih aspiratif dan masih bisa ditoleransikan, ketimbang pertobatan lahir baru yang diminta oleh Yesus. Dan sayangnya para Imam ini dengan menggunakan bahasa malaikat (bahasa rohani) mereka juga menyebut diri mereka hamba Tuhan (entah Tuhan yang mana?) sehingga banyak orang menjadi terkecoh. para imam/ imam besar/ parisi modern zaman sekarangpun tetaplah sama dengan pemimpin agama/ parisi dizaman Tuhan Yesus. Kelakuan mereka tetap tidak berubah. Hirarki yang digunakan tetap sama, yaitu para Imam (pendeta dan sebutan lainnya), mengangkat seorang Imam Besar (Pemimpin Sinode/ Sinagoge). Sama halnya pada zaman Tuhan Yesus, zaman sekarangpun pengaruh kekuasaan para pemimpin agama sangat menentukan bagi pemimpin Negara (politik) dalam mengambil setiap kebijakan bahkan dalam membuat undang undang.
Kalau kita mencermati apa yang terjadi di Negara kita, bukankah fakta seperti ini yang terjadi. Bahkan hal ini juga terjadi di seluruh dunia, dimana Para Pemimpin Agama menjadi rujukan bagi Raja Presiden dalam mengambil keputusan, seolah olah mereka mewakili Tuhan di dunia ini. Kekuatan/ pengaruh agama memiliki kekuatan yang sangat besar bahkan melebihi 3 kekuatan besar lainnya. Dalam Alkitab realitas ini juga dialami oleh Tuhan Yesus dan murid muridNya. Sebab itu Tuhan Yesus juga memperingatkan kepada para pengikutNya bahwa mereka juga nanti akan dianiaya dan diperhadapkan kepada Mahkamah Agama (Pemimpin tertinggi Agama).
Seperti telah dijelaskan dalam tulisan tulisan saya sebelumnya bahwa Tuhan Yesus datang bukan sebagai pemimpin agama. Pada waktu itu umat manusia mendambakan seorang pemimpin agama yang kuat dan kharismatik, yang dapat mengalahkan para raja yang menindas mereka. Tetapi mereka keliru, mereka kecewa ternyata Tuhan Yesus datang bukan sebagai pemimpin Agama seperti yang mereka dambakan. Tetapi Tuhan Yesus datang sebagai Hamba Allah yang taat. Tuhan Yesus datang sebagai seorang hamba yang dianggap hina oleh dunia ini. Dan Ia tidak bergeser dari peran hamba itu, meskipun Iblis berusaha membujuk Yesus untuk mengganti peran hamba menjadi peran Imam (Pemimpin). Pada mulanya para murid Yesus juga kecewa dengan Yesus, karena para murid semula juga mempunyai ekpektasi yang sama dengan orang banyak. Namun setelah Yesus menyelesaikan misiNya dan dimuliakan oleh Allah BapaNya, maka barulah mereka mengerti dan bertobat dengan sesungguhnya. Tuhan Yesus datang sebagai hamba yang taat, seorang hamba statusnya budak pada zaman Yesus, dan tidak memiliki hak apa apa, apalagi memiliki jabatan, budak atau hamba adalah manusia tanpa jabatan, suatu jabatan/ status yang paling hina.
Suatu ketika para murid bertengkar memperebutkan siapa yang paling besar atau siapa yang layak jadi pemimpin? Kemudian Yesus menjelaskan makna Pemimpin dari sudut pandang yang lain, dan sangat berlawanan dengan nalar atau logika dunia ini. Tuhan Yesus mengatakan : Bila kalian ingin menjadi pemimpin, hendaklah kalian menjadi hamba untuk yang lainnya. Inilah yang Tuhan Yesus maksudkan dengan kata Yang TerKecil akan menjadi yang Terbesar. Kata Kata Tuhan Yesus ini semula dianggap sebagai canda biasa, namun setelah mereka melihat bagaimana Tuhan Yesus telah mengimplementasikannya barulah kelak mereka sadar dengan apa yang telah dijelaskan oleh Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus telah memilih jalan yang tidak populer, Ia telah mengosongkan dirinya demi ketaatan kepada Allah BapaNYa. Sekarang marilah kita bandingkan dengan para Imam/Imam Besar yang merupakan representasi dari Kekuatan Agama dari salah satu Kekuatan Besar Yang Dipertuhan masa kini, bukankah terlihat suatu yang kontras?? Dan jauh sekali perbedaannya dengan Yesus, dimana Yesus rela memilih taat pada Allah BapaNya dengan memilih status Hamba, suatu jabatan yang paling hina dan Yesus menolak mentah mentah jabatan prestisius yang ditawarkan oleh Iblis untuk menjadi Penguasa dunia dengan cara yang mudah yaitu Menyembah Iblis.
Kalau kita mau serius mencermati realitas zaman sekarang, bukankah manusia sudah terkecoh oleh perangkap Iblis, dimana Iblis pun menggunakan sarana penyembahan sebagai cara untuk mengelabui manusia. Pada umumnya manusia mengasosiasikan kata penyembahan ini sebagai wujud ibadah kepada Tuhan. Manusia terkecoh, karena Iblispun sangat pandai meniru menjadi seolah olah Tuhan, karena kalau kita pelajari dari Alkitab, bukankah Iblis itu adalah mantan penghulu malaikat yang diusir oleh karena pemberontakannya kepada Allah. Ia memberontak kepada Allah, karena Ia ingin menyamai Allah, sebagai mahluk roh iblis juga ingin disembah seperti Allah. Alkitab menyatakan bahwa Allah adalah Roh dan Iblis yang mantan penghulu malaikat itu juga adalah mahluk roh.
Nah disinilah letak kekeliruan manusia selama ini dalam memahami arti kata Ibadah dan arti kata penyembahan. Kalau anda ditanya untuk apa anda ke gereja? maka anda akan menjawab saya akan beribadah dan menyembah Tuhan! Namun pernahkah anda memikirkan apa betul yang saudara sembah itu Tuhan, yang adalah Roh itu? Atau sebaliknya anda menyembah Roh yang lain lawannya Roh Tuhan yaitu Iblis yang juga adalah roh? Nah disini perlu suatu kecermatan untuk menguji mana yang Roh Tuhan dan mana yang roh Iblis. Lalu bagaimana caranya kita membedakan yang mana yang Roh Tuhan dan yang mana yang roh Iblis? Tuhan Yesus mengatakan barangsiapa yang melihat Aku maka Ia juga telah melihat Bapa, karena Bapa dan Aku adalah satu. Dengan demikian jelaslah bagi kita untuk mengenal Allah yang adalah Roh yang tidak kelihatan, tidak ada jalan lain selain harus menemukan Yesus sebagai gambar Allah yang kelihatan. Pada tulisan saya yang lalu saya menulis bahwa Adam adalah benih Allah pertama yang dihembuskan nafas hidupnya dari Roh Allah sendiri bukan hasil perkawinan biologis antara benih laki laki dan perempuan, Adam pertama adalah gambar Allah pertama yang dapat dilihat, tetapi sayang gambar Allah ini telah rusak akibat dosa. Dan benih Allah yang rusak ini harus diganti oleh benih Allah yang baru yang steril dari dosa untuk menggantikan gambar Allah yang rusak itu.
Tuhan Yesus adalah gambar Allah yang dapat dilihat, dimana ribuan tahun yang lalu Ia telah menampakkan diriNya di dunia ini. Bagaimana rupa Yesus waktu itu? Apa Ia berbentuk malaikat ? Kitab Nabi Yesaya menubuatkan dalam Perjanjian Lama bagaimana rupa Yesus sebelum Ia dimuliakan oleh Allah, Ia adalah seorang yang digambarkan sebagai seorang Hamba dalam rupa yang tidak menarik atau tidak semarak menurut penglihatan mata manusia. Justru itulah yang dipilih oleh Allah. Dan apa yang dijanjikan Allah selalu digenapi. Bila kita mendengar istilah Ibadah maka orang Kristen atau umat agama lainnya mengaitkannya dengan suatu kegiatan penyembahan. Apa betul demikian saudara?
Banyak orang tidak memahami arti Ibadah yang sebenarnya. Ibadah menurut sudut pandang Allah adalah suatu pengabdian pada majikan tuan. Dari kata pengabdian melekat dengan tindakan ketaatan kita pada siapa yang menjadi tuan atau majikan kita. Siapa Majikan saudara di dunia ini? Jawabnya adalah tempat kita mengabdi/ bekerja/melayani. Nah sekarang saya pertajam pertanyaannya? Sekarang siapa majikan saudara itu? Apakah ada yang berani mengatakan bahwa majikan saudara itu Tuhan Yesus Kristus? Tentunya saudara akan mengatakan saya mengabdi pada perusahaan xyz misalnya dan bossnya adalah Mr. Wang misalnya. Mungkin anda akan mengatakan bahwa pertanyaan saya ini aneh dan bodoh. Tapi selaku hamba Kristus saya lebih suka dianggap bodoh daripada saya harus mendukakan majikan agung saya Tuhan Yesus Kristus. Karena saya tidak mau menukar majikan agung saya pemilik surga dengan perusahaan besar apapun. Lalu respon keliru yang saya sering dengar adalah kalau begitu semua orang harus jadi pendeta semua? Ini lebih keliru lagi saudara!! Semua perusahaan kalau gitu harus jadi gereja? Inilah pemahaman yang salah kaprah! Dalam uraian saya sebelumnya telah dijelaskan bahwa pekerjaan/pelayanan untuk Tuhan bukanlah pekerjaan ritual/agama tapi pekerjaan yang sama dengan pekerjaan nyata lainnya. Cuma bedanya ialah pekerjaan untuk Tuhan adalah tanpa gaji. Inilah yang membuat orang tidak tertarik bekerja dan menjadikan Yesus sebagai Boss dalam hidup keseharian mereka. Manusia lebih memilih bekerja pada pemimpin ekonomi/pemimpin nafkah yang dapat memberi mereka nafkah/uang. Dengan uang manusia bisa membeli apa saja, bahkan dapat membeli jabatan kekuasaan. Manusia lupa bahwa keselamatan jiwa tidak bisa dibeli dengan uang. Ada Gereja dari denominasi tertentu yang menjual surat pengampunan dosa, yang jelas surat itu dibuat oleh manusia sang pemimpin agama, bukan oleh sang Juruselamat. Jadi agama bisa dibeli saudara! Tapi keselamatan jiwa manusia tidak bisa dibeli oleh apapun.
Nah sekarang kembali tentang masalah ibadah penyembahan? Dari 2 roh yang akan kita pilih sebagai majikan, kira kira yang mana menurut anda, roh yang mensyaratkan orang untuk menyembahnya? Roh Kristus atau roh Iblis? Mari kita telaah bersama dengan cermat! Pada waktu Tuhan Yesus dibawa kepadang gurun, Yesus bertemu dengan 2 roh yang satu Roh Kudus dan yang satu lagi adalah roh Iblis. Bukankah Iblis yang meminta Yesus untuk menyembahnya? (Ingat dalam peristiwa itu Yesus adalah masih manusia biasa seperti kita). Dan sekarang perhatikanlah dengan cermat apa bonus/gaji/upah yang diberikan oleh iblis bila manusia mau menyembahnya? Bukankah permintaan permintaan yang marak dewasa ini di dunia kekeristenan yaitu : Berkat/sukses/kaya mujizat dan sederet permintaan lainnya yang digandrungi oleh manusia di dunia ini, itulah yang juga ditawarkan kepada Yesus. Sebab itu saya selaku hamba Kristus menghimbau kepada saudara sekalian untuk berwaspada terhadap yang namanya penyembahan, karena penyembahan juga bisa digunakan iblis untuk membelenggu manusia masuk perangkapnya. Dan memang iblis bisa memberikan semua itu, karena ia untuk sementara waktu diberikan kekuasaan atas dunia ini sebelum nanti ia dan pengikut pengikutnya dibuang dalam siksaan kekal api neraka. Waspadalah!! Penyembahan adalah suatu preferensi/kegemaran iblis dalam memperdaya anak anak Tuhan.
Sekarang mari kita bandingkan dengan Roh Kristus. Yesus berkata : Aku datang bukan untuk dilayani/disembah, tetapi Aku datang untuk melayani sebagai hamba/ pelayan. Dan kata kata ini diulang kembali menjelang saat saat sengsara penyalibanNya, Ia mengatakan bahwa Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu sudah memberi contoh bagaimana melayani, demikian juga itu yang harus kalian lakukan. Preferensi Roh Kristus berbeda dengan preferensi roh Iblis. Dengan demikian sekarang kita dapat membedakan yang mana Roh Kristus dan yang mana roh Iblis (Antikris). Sebab itu pekerjaan Yesus di dunia ini bukanlah pekerjaan ritual/penyembahan, tapi pekerjaan Yesus adalah nyata. Sebab itu Tuhan Yesus mengatakan: Akulah Jalan Kebenaran dan Hidup, Dia tidak mengatakan Akulah Malaikat terang (Mahluk Rohani) yang perlu manusia sembah, ritualkan. Tetapi Ia adalah Sang Kebenaran. Orang orang yang hidup dalam kebenaran, merekalah penyembah penyembah yang benar. Yohanes 4 :24 mengatakan : " Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembahNya dalam Roh dan Kebenaran". Kitab Yohanes juga mengatakan : Bahwa Allah adalah Firman, berarti Firman itu juga adalah Roh Allah yang tidak kelihatan. Tetapi Firman itu telah menjadi manusia di dalam Tuhan Yesus Kristus sang kebenaran itu. Tuhan Yesus wujud dari Firman yang tidak kelihatan itu, supaya melalui kebenaranNya, Firman yang tidak kelihatan itu menjadi kelihatan. Bagaimana hidup dalam kebenaran? Untuk itu kita harus mengerti apa arti kata dari kebenaran?
Dalam artikel saya berjudul : Kebenaran versus Kebaikan, telah saya uraikan dengan jelas arti kebenaran itu. Arti Kebenaran berbeda dengan Kebaikan. Sebab tidak ada orang benar di dunia ini semuanya telah berdosa. Sebab itu manusia harus dibenarkan oleh sang raja kebenaran pemilik kebenaran. Karena bukan orang baik yang masuk surga tetapi pemilik surga adalah orang orang yang sudah dibenarkan melalui kelahiran baru (lahir baru). Jadi apa arti Kebenaran itu di mata Allah? Kebenaran bukan bermakna perbuatan baik atau jahat! Namun merujuk pada kata kembar dari kata kebenaran itu. Apa kata kembar yang bermakna parallel dengan kata kebenaran? Kata kembar dari kebenaran adalah keadilan, karena bukan kebenaran namanya tanpa keadilan begitupula bukan keadilan namanya tanpa kebenaran, dua kata ini bagaikan dua sisi mata uang dalam lembar uang yang sama. Perbuatan baik tanpa keadilan dan kebenaran adalah suatu kemunafikan atau kamuflase semata.
Lalu apa arti keadilan saudara? Tuhan Yesus mengatakan Kasihilah sesama manusia seperti dirimu sendiri, apa maksud kalimat ini? Bukankah ini bermakna adanya persamaan hak yang diminta oleh Yesus? Zacheus pada waktu Ia bertobat, ia mengucapkan bukti pertobatannya dengan mengatakan: Separuh dari hartaku akan kukembalikan kepada orang miskin���.dst. Apa arti kata separuh, Ini menunjukkan suatu persamaan fifti fifti. Ucapan Zacheus bukanlah tindakan ritual, tetapi adalah tindakan faktual. Pertobatan lahir baru haruslah dimulai dari sini. Itulah sebabnya persembahan/ibadah janda miskin itu diterima Tuhan, Ia bukan memberi dari kelebihannya, tetapi memberi dari kemiskinannya. Ibarat orang lomba lari, maka haruslah berada digaris start yang sama, menuju pada titik nol/ kemiskinan. Inilah yang dimaksud dengan penyangkalan diri sebagai bukti orang orang yang sudah dilahirkan kembali (lahir baru). Kiranya artikel renungan ini merupakan sarana koreksi dan memberikan pencerahan dan penyadaran untuk kita semua. Amin.*** [Ev. Andereas Dermawan]
Kekuatan Politik adalah salah satu kekuatan yang berpengaruh di dunia ini. Orientasinya adalah jelas yaitu bagaimana caranya memperoleh kekuasaan atau power. Kekuatan politik terjadi diberbagai bidang kehidupan utamanya di bidang pemerintahan suatu Negara. Karena orientasinya kekuasaan, maka orang saling bersaing untuk singkir menyingkirkan untuk memperoleh kekuasaan dalam berbagai jabatan tinggi. Bukankah kekuasaan adalah attribute dari seorang pemimpin (Imam)? Ingat Tuhan Yesus datang bukan sebagai pemimpin, bahkan sebaliknya Ia menjadi seorang Hamba yang taat. Ia datang tanpa jabatan (powerless), lalu bandingkan dengan para penguasa Negara dan penguasa dibidang lainnya sebagai pemegang power/ kekuasaan (powerfull). Iblis memberontak terhadap Allah, karena Ia ingin berkuasa seperti Allah. Dan keinginan yang sama telah ditransfer oleh iblis kepada manusia pertama Adam dan Hawa serta seluruh keturunannya, termasuk umat manusia yang hidup dimasa kini. Seperti kita ketahui kekuatan politik juga ada Imam atau Pemimpinnya. Untuk jabatan puncak dari kekuatan politik suatu Negara adalah jabatan Presiden. Dan jabatan jabatan yang setingkat seperti MPR, DPR, Mahkamah Agung. Setelah itu jabatan tinggi di bawahnya adalah Para Menteri serta eselon dibawahnya. Dan ini berlaku juga di Negara lainnya dengan sebutan Raja, Kaisar, Perdana Menteri dst.
Kekuatan besar yang berpengaruh berikutnya adalah Kekuatan Agama. Kekuatan ini juga ada pemimpinnya yakni para Pemimpin Agama/ Ahli Ahli Kitab/ Pengajar Agama/ Parisi. Dan hirarki keagamaan yang sejak ribuan tahun lalu masih terus diterapkan sampai zaman sekarang ini yaitu adanya jabatan Imam dan Imam Besar (Sekarang ini dibahasakan dengan sebutan : Pastur/Romo, Pendeta dan berbagai sebutan lainnya).
Umumnya orang Kristen tidak mau ambil perduli dengan sistim hirarki seperti ini, karena mereka merasa lebih nyaman dengan sistim/aturan seperti ini bila dibandingkan dengan syarat mengikut Yesus. Perintah Yesus dianggap tidak flexible terutama menyangkut tentang pertobatan Lahir Baru. Pertobatan yang dibuat oleh pemimpin agama jauh lebih aspiratif dan masih bisa ditoleransikan, ketimbang pertobatan lahir baru yang diminta oleh Yesus. Dan sayangnya para Imam ini dengan menggunakan bahasa malaikat (bahasa rohani) mereka juga menyebut diri mereka hamba Tuhan (entah Tuhan yang mana?) sehingga banyak orang menjadi terkecoh. para imam/ imam besar/ parisi modern zaman sekarangpun tetaplah sama dengan pemimpin agama/ parisi dizaman Tuhan Yesus. Kelakuan mereka tetap tidak berubah. Hirarki yang digunakan tetap sama, yaitu para Imam (pendeta dan sebutan lainnya), mengangkat seorang Imam Besar (Pemimpin Sinode/ Sinagoge). Sama halnya pada zaman Tuhan Yesus, zaman sekarangpun pengaruh kekuasaan para pemimpin agama sangat menentukan bagi pemimpin Negara (politik) dalam mengambil setiap kebijakan bahkan dalam membuat undang undang.
Kalau kita mencermati apa yang terjadi di Negara kita, bukankah fakta seperti ini yang terjadi. Bahkan hal ini juga terjadi di seluruh dunia, dimana Para Pemimpin Agama menjadi rujukan bagi Raja Presiden dalam mengambil keputusan, seolah olah mereka mewakili Tuhan di dunia ini. Kekuatan/ pengaruh agama memiliki kekuatan yang sangat besar bahkan melebihi 3 kekuatan besar lainnya. Dalam Alkitab realitas ini juga dialami oleh Tuhan Yesus dan murid muridNya. Sebab itu Tuhan Yesus juga memperingatkan kepada para pengikutNya bahwa mereka juga nanti akan dianiaya dan diperhadapkan kepada Mahkamah Agama (Pemimpin tertinggi Agama).
Seperti telah dijelaskan dalam tulisan tulisan saya sebelumnya bahwa Tuhan Yesus datang bukan sebagai pemimpin agama. Pada waktu itu umat manusia mendambakan seorang pemimpin agama yang kuat dan kharismatik, yang dapat mengalahkan para raja yang menindas mereka. Tetapi mereka keliru, mereka kecewa ternyata Tuhan Yesus datang bukan sebagai pemimpin Agama seperti yang mereka dambakan. Tetapi Tuhan Yesus datang sebagai Hamba Allah yang taat. Tuhan Yesus datang sebagai seorang hamba yang dianggap hina oleh dunia ini. Dan Ia tidak bergeser dari peran hamba itu, meskipun Iblis berusaha membujuk Yesus untuk mengganti peran hamba menjadi peran Imam (Pemimpin). Pada mulanya para murid Yesus juga kecewa dengan Yesus, karena para murid semula juga mempunyai ekpektasi yang sama dengan orang banyak. Namun setelah Yesus menyelesaikan misiNya dan dimuliakan oleh Allah BapaNya, maka barulah mereka mengerti dan bertobat dengan sesungguhnya. Tuhan Yesus datang sebagai hamba yang taat, seorang hamba statusnya budak pada zaman Yesus, dan tidak memiliki hak apa apa, apalagi memiliki jabatan, budak atau hamba adalah manusia tanpa jabatan, suatu jabatan/ status yang paling hina.
Suatu ketika para murid bertengkar memperebutkan siapa yang paling besar atau siapa yang layak jadi pemimpin? Kemudian Yesus menjelaskan makna Pemimpin dari sudut pandang yang lain, dan sangat berlawanan dengan nalar atau logika dunia ini. Tuhan Yesus mengatakan : Bila kalian ingin menjadi pemimpin, hendaklah kalian menjadi hamba untuk yang lainnya. Inilah yang Tuhan Yesus maksudkan dengan kata Yang TerKecil akan menjadi yang Terbesar. Kata Kata Tuhan Yesus ini semula dianggap sebagai canda biasa, namun setelah mereka melihat bagaimana Tuhan Yesus telah mengimplementasikannya barulah kelak mereka sadar dengan apa yang telah dijelaskan oleh Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus telah memilih jalan yang tidak populer, Ia telah mengosongkan dirinya demi ketaatan kepada Allah BapaNYa. Sekarang marilah kita bandingkan dengan para Imam/Imam Besar yang merupakan representasi dari Kekuatan Agama dari salah satu Kekuatan Besar Yang Dipertuhan masa kini, bukankah terlihat suatu yang kontras?? Dan jauh sekali perbedaannya dengan Yesus, dimana Yesus rela memilih taat pada Allah BapaNya dengan memilih status Hamba, suatu jabatan yang paling hina dan Yesus menolak mentah mentah jabatan prestisius yang ditawarkan oleh Iblis untuk menjadi Penguasa dunia dengan cara yang mudah yaitu Menyembah Iblis.
Kalau kita mau serius mencermati realitas zaman sekarang, bukankah manusia sudah terkecoh oleh perangkap Iblis, dimana Iblis pun menggunakan sarana penyembahan sebagai cara untuk mengelabui manusia. Pada umumnya manusia mengasosiasikan kata penyembahan ini sebagai wujud ibadah kepada Tuhan. Manusia terkecoh, karena Iblispun sangat pandai meniru menjadi seolah olah Tuhan, karena kalau kita pelajari dari Alkitab, bukankah Iblis itu adalah mantan penghulu malaikat yang diusir oleh karena pemberontakannya kepada Allah. Ia memberontak kepada Allah, karena Ia ingin menyamai Allah, sebagai mahluk roh iblis juga ingin disembah seperti Allah. Alkitab menyatakan bahwa Allah adalah Roh dan Iblis yang mantan penghulu malaikat itu juga adalah mahluk roh.
Nah disinilah letak kekeliruan manusia selama ini dalam memahami arti kata Ibadah dan arti kata penyembahan. Kalau anda ditanya untuk apa anda ke gereja? maka anda akan menjawab saya akan beribadah dan menyembah Tuhan! Namun pernahkah anda memikirkan apa betul yang saudara sembah itu Tuhan, yang adalah Roh itu? Atau sebaliknya anda menyembah Roh yang lain lawannya Roh Tuhan yaitu Iblis yang juga adalah roh? Nah disini perlu suatu kecermatan untuk menguji mana yang Roh Tuhan dan mana yang roh Iblis. Lalu bagaimana caranya kita membedakan yang mana yang Roh Tuhan dan yang mana yang roh Iblis? Tuhan Yesus mengatakan barangsiapa yang melihat Aku maka Ia juga telah melihat Bapa, karena Bapa dan Aku adalah satu. Dengan demikian jelaslah bagi kita untuk mengenal Allah yang adalah Roh yang tidak kelihatan, tidak ada jalan lain selain harus menemukan Yesus sebagai gambar Allah yang kelihatan. Pada tulisan saya yang lalu saya menulis bahwa Adam adalah benih Allah pertama yang dihembuskan nafas hidupnya dari Roh Allah sendiri bukan hasil perkawinan biologis antara benih laki laki dan perempuan, Adam pertama adalah gambar Allah pertama yang dapat dilihat, tetapi sayang gambar Allah ini telah rusak akibat dosa. Dan benih Allah yang rusak ini harus diganti oleh benih Allah yang baru yang steril dari dosa untuk menggantikan gambar Allah yang rusak itu.
Tuhan Yesus adalah gambar Allah yang dapat dilihat, dimana ribuan tahun yang lalu Ia telah menampakkan diriNya di dunia ini. Bagaimana rupa Yesus waktu itu? Apa Ia berbentuk malaikat ? Kitab Nabi Yesaya menubuatkan dalam Perjanjian Lama bagaimana rupa Yesus sebelum Ia dimuliakan oleh Allah, Ia adalah seorang yang digambarkan sebagai seorang Hamba dalam rupa yang tidak menarik atau tidak semarak menurut penglihatan mata manusia. Justru itulah yang dipilih oleh Allah. Dan apa yang dijanjikan Allah selalu digenapi. Bila kita mendengar istilah Ibadah maka orang Kristen atau umat agama lainnya mengaitkannya dengan suatu kegiatan penyembahan. Apa betul demikian saudara?
Banyak orang tidak memahami arti Ibadah yang sebenarnya. Ibadah menurut sudut pandang Allah adalah suatu pengabdian pada majikan tuan. Dari kata pengabdian melekat dengan tindakan ketaatan kita pada siapa yang menjadi tuan atau majikan kita. Siapa Majikan saudara di dunia ini? Jawabnya adalah tempat kita mengabdi/ bekerja/melayani. Nah sekarang saya pertajam pertanyaannya? Sekarang siapa majikan saudara itu? Apakah ada yang berani mengatakan bahwa majikan saudara itu Tuhan Yesus Kristus? Tentunya saudara akan mengatakan saya mengabdi pada perusahaan xyz misalnya dan bossnya adalah Mr. Wang misalnya. Mungkin anda akan mengatakan bahwa pertanyaan saya ini aneh dan bodoh. Tapi selaku hamba Kristus saya lebih suka dianggap bodoh daripada saya harus mendukakan majikan agung saya Tuhan Yesus Kristus. Karena saya tidak mau menukar majikan agung saya pemilik surga dengan perusahaan besar apapun. Lalu respon keliru yang saya sering dengar adalah kalau begitu semua orang harus jadi pendeta semua? Ini lebih keliru lagi saudara!! Semua perusahaan kalau gitu harus jadi gereja? Inilah pemahaman yang salah kaprah! Dalam uraian saya sebelumnya telah dijelaskan bahwa pekerjaan/pelayanan untuk Tuhan bukanlah pekerjaan ritual/agama tapi pekerjaan yang sama dengan pekerjaan nyata lainnya. Cuma bedanya ialah pekerjaan untuk Tuhan adalah tanpa gaji. Inilah yang membuat orang tidak tertarik bekerja dan menjadikan Yesus sebagai Boss dalam hidup keseharian mereka. Manusia lebih memilih bekerja pada pemimpin ekonomi/pemimpin nafkah yang dapat memberi mereka nafkah/uang. Dengan uang manusia bisa membeli apa saja, bahkan dapat membeli jabatan kekuasaan. Manusia lupa bahwa keselamatan jiwa tidak bisa dibeli dengan uang. Ada Gereja dari denominasi tertentu yang menjual surat pengampunan dosa, yang jelas surat itu dibuat oleh manusia sang pemimpin agama, bukan oleh sang Juruselamat. Jadi agama bisa dibeli saudara! Tapi keselamatan jiwa manusia tidak bisa dibeli oleh apapun.
Nah sekarang kembali tentang masalah ibadah penyembahan? Dari 2 roh yang akan kita pilih sebagai majikan, kira kira yang mana menurut anda, roh yang mensyaratkan orang untuk menyembahnya? Roh Kristus atau roh Iblis? Mari kita telaah bersama dengan cermat! Pada waktu Tuhan Yesus dibawa kepadang gurun, Yesus bertemu dengan 2 roh yang satu Roh Kudus dan yang satu lagi adalah roh Iblis. Bukankah Iblis yang meminta Yesus untuk menyembahnya? (Ingat dalam peristiwa itu Yesus adalah masih manusia biasa seperti kita). Dan sekarang perhatikanlah dengan cermat apa bonus/gaji/upah yang diberikan oleh iblis bila manusia mau menyembahnya? Bukankah permintaan permintaan yang marak dewasa ini di dunia kekeristenan yaitu : Berkat/sukses/kaya mujizat dan sederet permintaan lainnya yang digandrungi oleh manusia di dunia ini, itulah yang juga ditawarkan kepada Yesus. Sebab itu saya selaku hamba Kristus menghimbau kepada saudara sekalian untuk berwaspada terhadap yang namanya penyembahan, karena penyembahan juga bisa digunakan iblis untuk membelenggu manusia masuk perangkapnya. Dan memang iblis bisa memberikan semua itu, karena ia untuk sementara waktu diberikan kekuasaan atas dunia ini sebelum nanti ia dan pengikut pengikutnya dibuang dalam siksaan kekal api neraka. Waspadalah!! Penyembahan adalah suatu preferensi/kegemaran iblis dalam memperdaya anak anak Tuhan.
Sekarang mari kita bandingkan dengan Roh Kristus. Yesus berkata : Aku datang bukan untuk dilayani/disembah, tetapi Aku datang untuk melayani sebagai hamba/ pelayan. Dan kata kata ini diulang kembali menjelang saat saat sengsara penyalibanNya, Ia mengatakan bahwa Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu sudah memberi contoh bagaimana melayani, demikian juga itu yang harus kalian lakukan. Preferensi Roh Kristus berbeda dengan preferensi roh Iblis. Dengan demikian sekarang kita dapat membedakan yang mana Roh Kristus dan yang mana roh Iblis (Antikris). Sebab itu pekerjaan Yesus di dunia ini bukanlah pekerjaan ritual/penyembahan, tapi pekerjaan Yesus adalah nyata. Sebab itu Tuhan Yesus mengatakan: Akulah Jalan Kebenaran dan Hidup, Dia tidak mengatakan Akulah Malaikat terang (Mahluk Rohani) yang perlu manusia sembah, ritualkan. Tetapi Ia adalah Sang Kebenaran. Orang orang yang hidup dalam kebenaran, merekalah penyembah penyembah yang benar. Yohanes 4 :24 mengatakan : " Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembahNya dalam Roh dan Kebenaran". Kitab Yohanes juga mengatakan : Bahwa Allah adalah Firman, berarti Firman itu juga adalah Roh Allah yang tidak kelihatan. Tetapi Firman itu telah menjadi manusia di dalam Tuhan Yesus Kristus sang kebenaran itu. Tuhan Yesus wujud dari Firman yang tidak kelihatan itu, supaya melalui kebenaranNya, Firman yang tidak kelihatan itu menjadi kelihatan. Bagaimana hidup dalam kebenaran? Untuk itu kita harus mengerti apa arti kata dari kebenaran?
Dalam artikel saya berjudul : Kebenaran versus Kebaikan, telah saya uraikan dengan jelas arti kebenaran itu. Arti Kebenaran berbeda dengan Kebaikan. Sebab tidak ada orang benar di dunia ini semuanya telah berdosa. Sebab itu manusia harus dibenarkan oleh sang raja kebenaran pemilik kebenaran. Karena bukan orang baik yang masuk surga tetapi pemilik surga adalah orang orang yang sudah dibenarkan melalui kelahiran baru (lahir baru). Jadi apa arti Kebenaran itu di mata Allah? Kebenaran bukan bermakna perbuatan baik atau jahat! Namun merujuk pada kata kembar dari kata kebenaran itu. Apa kata kembar yang bermakna parallel dengan kata kebenaran? Kata kembar dari kebenaran adalah keadilan, karena bukan kebenaran namanya tanpa keadilan begitupula bukan keadilan namanya tanpa kebenaran, dua kata ini bagaikan dua sisi mata uang dalam lembar uang yang sama. Perbuatan baik tanpa keadilan dan kebenaran adalah suatu kemunafikan atau kamuflase semata.
Lalu apa arti keadilan saudara? Tuhan Yesus mengatakan Kasihilah sesama manusia seperti dirimu sendiri, apa maksud kalimat ini? Bukankah ini bermakna adanya persamaan hak yang diminta oleh Yesus? Zacheus pada waktu Ia bertobat, ia mengucapkan bukti pertobatannya dengan mengatakan: Separuh dari hartaku akan kukembalikan kepada orang miskin���.dst. Apa arti kata separuh, Ini menunjukkan suatu persamaan fifti fifti. Ucapan Zacheus bukanlah tindakan ritual, tetapi adalah tindakan faktual. Pertobatan lahir baru haruslah dimulai dari sini. Itulah sebabnya persembahan/ibadah janda miskin itu diterima Tuhan, Ia bukan memberi dari kelebihannya, tetapi memberi dari kemiskinannya. Ibarat orang lomba lari, maka haruslah berada digaris start yang sama, menuju pada titik nol/ kemiskinan. Inilah yang dimaksud dengan penyangkalan diri sebagai bukti orang orang yang sudah dilahirkan kembali (lahir baru). Kiranya artikel renungan ini merupakan sarana koreksi dan memberikan pencerahan dan penyadaran untuk kita semua. Amin.*** [Ev. Andereas Dermawan]
?|| PREVIOUS : Bagian 2 | GOD BLESS YOU |