Jumat, 16 Desember 2016

Mana Suara Gereja-Gereja di Indonesia?

Seorang sahabat berkomentar bahwa apa yang terjadi pada Ahok adalah potret sejarah di dalam Alkitab yang berulang. Ya. Dan justru belajar dari potret itu, harusnya gereja tidak lagi berlaku sama seperti Petrus, Yakobus dan Yohanes yang ketika Yesus minta mereka menemani-Nya, mereka tidur.


Saya belum mendengar suara kenabian dari para pemimpin organisasi yang menaungi gereja-gereja di Indonesia, antara lain PGI, KWI, PEKAGI, PPGYLKI, PBI, PGPI, PGLII, PGTI atas ekstriminasi penerapan hukum yang diberlakukan kepada Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan berbagai peristiwa beruntun yang dialami oleh gereja di Indonesia.

Walau memang gereja di tingkat lokal dan kita secara pribadi terus berdoa, tetapi secara kelembagaan agama, GEREJA SEOLAH DIAM SAJA.

Padahal gereja ada bukan untuk mengurus dirinya sendiri, melainkan diutus ke dalam dunia. Apa yang dialami oleh pribadi Ahok dan apa yang dialami oleh gereja dan kekristenan di Indonesia saat ini seharusnya sudah beroleh seruan terbuka dari pemimpin-pemimpin gereja-gereja di Indonesia. Bukan bela agama, tetapi perkara hak konstitusional kita, yang sama kedudukannya di mata hukum yang berlaku di negara ini.

Kita berdoa tapi kita juga harus menghadirkan diri secara nyata dan tegas bagi pribadi dan lembaga gereja yang mengalami ketidakadilan di negara ini. Menjadi saudara sependeritaan dengan mereka yang terintimidasi dan terdiskriminasi hukum dan massa mayoritas, bukan dengan peperangan tetapi dengan KEHADIRAN SUARA GEREJA UNTUK PENEGAKKAN KEADILAN HUKUM BAGI SELURUH WARGA NEGARA INDONESIA.

Ironisnya, pemimpin-pemimpin Gereja di luar Indonesia malah yang MENYUARAKAN ITU SECARA TERBUKA. Kenapa mereka, kenapa bukan kita sendiri yang hidup mati kita di negara Republik Indonesia ini? Mengapa tidak terdengar kesatuan suara pemimpin-pemimpin organisasi gereja yang menaungi gereja-gereja di Indonesia?!

Adakah berita SUARA RESMI GEREJA-GEREJA DI INDONESIA di media TV? Adakah SURAT TERBUKA gereja-gereja di Indonesia akan fakta intoleransi dan inkonstitusional terhadap umat Kristen di Indonesia?

Kita tidak boleh membalas kejahatan dengan kejahatan. Tapi apakah Alkitab menyuruh kita juga TIDAK BOLEH BICARA???!!! Apakah missi gereja di dunia ini adalah MEMBISU???!!!

Sementara warga gereja secara pribadi sudah bertempur kata di medsos tanpa tuntunan, tanpa pelindung, karena pemimpinnya entah di mana ... 

Semoga saja pemimpin-pemimpin gereja yang brilian teologi tidak gagap Facebook, Twitter, Youtube, Instagram, dll, sehingga mungkin karena itu mereka anteng saja sibuk mengurus gerejanya sendiri, berkhotbah di mimbar sendiri dan tidak tahu atau tidak mau tahu apa yang tengah terjadi di lembah teknologi online ini.

Turunlah sebentar saja dari mimbarmu agar tahu keadaan di jalan raya media sosial. Domba-dombamu mencari mikrofon sendiri dan bisa menjadi latah, karena kamu yang harusnya bicara, justru tidak bicara.-- ??

SHALOM
HEP

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India