Yesus Menyucikan Bait Allah Halaman 3
Matius 21:12-13; Markus 11:15-17; Lukas 19:45-48; Yohane 2:13-22
KESAN PARA SAKSI MATA
Matius 21:12-13; Markus 11:15-17; Lukas 19:45-48; Yohane 2:13-22
KESAN PARA SAKSI MATA
Kesan Saksi Mata Kelompok I :
Murid-murid Tuhan Yesus
Dari pada kita hanya mengira-ngira dan terjebak pada perspektif kita sendiri, mari kita memperhatikan kesaksian dari orang-orang yang menyaksikan peristiwa itu dengan mata kepala mereka sendiri. Pertama, mereka adalah murid-murid Tuhan Yesus sendiri.
Murid-murid Tuhan Yesus
Dari pada kita hanya mengira-ngira dan terjebak pada perspektif kita sendiri, mari kita memperhatikan kesaksian dari orang-orang yang menyaksikan peristiwa itu dengan mata kepala mereka sendiri. Pertama, mereka adalah murid-murid Tuhan Yesus sendiri.
Yohanes 2:17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "CINTA UNTUK RUMAH-MU MENGHANGUSKAN AKU."
Menarik bahwa murid-murid Yesus tidak menangkap ada kesan �marah� pada tindakan Yesus. Walau pun tindakan dan perkataan Yesus sungguh keras, namun aura kemarahan sedikitpun tidak terpancar dari diri Yesus, baik dari raut wajah-Nya, dari tindakan-Nya, dan dari perkataan-Nya. Kesan marah seperti yang terlihat pada Yesus saat Ia berdukacita karena kedegilan hati orang-orang Farisi (Mrk 3:5), saat Ia marah kepada Petrus (Mrk 8:33), dan saat Ia marah kepada murid-murid-Nya karena menghalangi anak-anak datang kepada-Nya (Mrk 10:14), kesan serupa itu sama sekali tidak ditemukan pada diri Yesus saat ia bertindak di Bait Suci Yerusalem ini. Seluruh kesaksian Injil tentang kisah ini satu pun tidak ada yang menuliskan bahwa di sini Yesus marah.
Lalu kesan apa yang dilihat oleh para murid-Nya? Yang terlintas dalam pikiran mereka adalah apa yang tertulis di dalam Kitab Suci : �Cinta akan rumah-Mu menghanguskan aku�. Ini tertulis dalam MAZMUR 69:10a. Ketika mereka melihat tindakan Yesus di Bait Allah itu, maka mengertilah mereka bahwa tindakan Yesus itu adalah tindakan PENGGENAPAN firman TUHAN Allah yang disampaikan-Nya melalui syair Sang Pemazmur. Mazmur �Cinta akan rumah-Mu menghanguskan aku� ini ternyata menunjuk pada peristiwa Yesus menyucikan Bait Allah di Yerusalem. Sang Pemazmur mungkin tidak menyadari bahwa syair yang diilhamkan TUHAN Allah kepada-Nya adalah perkataan nubuat Allah tentang tindakan yang akan dilakukan Anak-Nya yang tunggal bagi Dia. Barulah ketika Yesus melakukan tindakan penyucian Bait Suci itu dengan cara seperti itu, Roh Kudus mengilhamkan pengertian kepada murid-murid Tuhan Yesus, bahwa inilah maksud perkataan TUHAN Allah : �Cinta akan rumah-Mu menghanguskan aku�.
Dengan ini kita mencatat bahwa tindakan Yesus ketika itu bukanlah tindakan serta merta atau aksi tiba-tiba atau tindakan situasional hanya karena mendapati Bait Suci di Yerusalem itu telah salah difungsikan dari Rumah Doa menjadi pasar hewan. Tindakan Yesus saat itu adalah tindak pelaksanaan salah satu rencana kerja Allah dalam paket program kerja keselamatan dunia yang sudah direncanakan Allah Bapa jauh sebelumnya untuk dikerjakan Sang Anak bagi-Nya. Tinggal menunggu waktunya saja.
Ketika untuk kali itu Yesus masuk ke Bait Allah di Yerusalem, maka itulah waktu bagi Yesus untuk bertindak. Markus dan Lukas sudah menyiratkan hal ini:
Lalu kesan apa yang dilihat oleh para murid-Nya? Yang terlintas dalam pikiran mereka adalah apa yang tertulis di dalam Kitab Suci : �Cinta akan rumah-Mu menghanguskan aku�. Ini tertulis dalam MAZMUR 69:10a. Ketika mereka melihat tindakan Yesus di Bait Allah itu, maka mengertilah mereka bahwa tindakan Yesus itu adalah tindakan PENGGENAPAN firman TUHAN Allah yang disampaikan-Nya melalui syair Sang Pemazmur. Mazmur �Cinta akan rumah-Mu menghanguskan aku� ini ternyata menunjuk pada peristiwa Yesus menyucikan Bait Allah di Yerusalem. Sang Pemazmur mungkin tidak menyadari bahwa syair yang diilhamkan TUHAN Allah kepada-Nya adalah perkataan nubuat Allah tentang tindakan yang akan dilakukan Anak-Nya yang tunggal bagi Dia. Barulah ketika Yesus melakukan tindakan penyucian Bait Suci itu dengan cara seperti itu, Roh Kudus mengilhamkan pengertian kepada murid-murid Tuhan Yesus, bahwa inilah maksud perkataan TUHAN Allah : �Cinta akan rumah-Mu menghanguskan aku�.
Dengan ini kita mencatat bahwa tindakan Yesus ketika itu bukanlah tindakan serta merta atau aksi tiba-tiba atau tindakan situasional hanya karena mendapati Bait Suci di Yerusalem itu telah salah difungsikan dari Rumah Doa menjadi pasar hewan. Tindakan Yesus saat itu adalah tindak pelaksanaan salah satu rencana kerja Allah dalam paket program kerja keselamatan dunia yang sudah direncanakan Allah Bapa jauh sebelumnya untuk dikerjakan Sang Anak bagi-Nya. Tinggal menunggu waktunya saja.
Ketika untuk kali itu Yesus masuk ke Bait Allah di Yerusalem, maka itulah waktu bagi Yesus untuk bertindak. Markus dan Lukas sudah menyiratkan hal ini:
Markus 11:15 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. SESUDAH YESUS MASUK KE BAIT ALLAH, MULAILAH IA mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah.
Lukas19:45 LALU YESUS MASUK KE BAIT ALLAH DAN MULAILAH IA mengusir semua pedagang di situ.
Ia MULAI MENGGENAPI FIRMAN SANG BAPA atau melaksanakan apa yang sudah ditetapkan oleh Bapa-Nya untuk Ia kerjakan.
Mari juga memperhatikan kondisi di dalam Bait Suci Yerusalem ketika itu. Digambarkan kepada kita bahwa di dalam dalam Bait Suci terdapat para pedagang dan jualannya, meja-meja penukar uang dan bangku-bangku yang mereka gunakan. Perhatikan juga keberadaan orang-orang yang tidak ragu melintasi halaman Bait Suci dengan barang-barang yang kemungkinan adalah barang-barang dagangan (Mat 21:12; Mrk 11:15-16; Luk 19:45; Yoh 2:13-16). Ini memberi kesan kuat bahwa para pelaku pasar hewan itu telah mendapat tempatnya di dalam gedung Bait Allah itu.
Penggunaan Bait Suci menjadi tempat kegiatan jual beli hewan-hewan korban guna perayaan Paskah umat Yahudi kemungkinan besar bukan baru pada hari itu saja dan bukan baru kali itu berlangsung. Paling tidak keadaan serupa sudah biasa berlangsung pada hari-hari menjelang perayaan Paskah. Kondisi ini nampaknya telah beroleh restu dari orang-orang Yahudi itu sendiri yang adalah umat �pemilik� rumah ibadat itu. Ini jelas dari tanggapan mereka terhadap tindakan Yesus. Orang-orang Yahudi bukannya membenarkan maksud Yesus membersihkan Bait Suci dari aktivitas yang tidak sesuai dengan fungsinya, malahan menantang Yesus karena tindakan-Nya itu (Yoh 2:18). Jadi, keadaan Bait Allah yang dikondisikan serupa itu tentulah bukan baru diketahui oleh Yesus pada saat itu.
Kalau Yesus sudah tahu begitu keadaannya, mengapa baru pada saat itu Yesus mengambil tindakan menyucikan Bait Suci di Yerusalem? Karena �waktunya sudah tiba� untuk melakukan hal itu! Waktu penggenapan atau waktu untuk melaksanakan firman Sang Bapa perihal Rumah-Nya ini (Mzm 69:10a) sudah tiba. Itulah saat di mana kisah Yesus Menyucikan Bait Allah ini terjadi. Bandingkan dengan kesaksian �Perkawinan di Kana� (Yoh 2:1-11). Kepada Maria Yesus berkata: �Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? SAAT-KU BELUM TIBA.� (ay 4). Artinya, sekalipun keadaan Bait Allah serupa itu sudah diketahui oleh Yesus sebelumnya, namun baru pada saat itulah Ia ditetapkan Bapa untuk bertindak.
Kesan Saksi Mata Kelompok II :
Orang-orang Yahudi
Sekarang, mari membaca keterangan saksi mata yang lain. Mereka adalah orang-orang Yahudi. Apakah saksi mata II ini mendapat kesan �marah� dari diri Yesus ketika itu? Perhatikanlah tanggapan orang-orang Yahudi atas tindakan Yesus ini:
Orang-orang Yahudi
Sekarang, mari membaca keterangan saksi mata yang lain. Mereka adalah orang-orang Yahudi. Apakah saksi mata II ini mendapat kesan �marah� dari diri Yesus ketika itu? Perhatikanlah tanggapan orang-orang Yahudi atas tindakan Yesus ini:
Yohanes 2:18 Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhat bertindak demikian?".
Wilayah keagaaman orang Yahudi adalah wilayah orang Yahudi itu sendiri dan TUHAN-nya. Pemerintah Roma tidak mencampuri urusan keagamaan masyarakat Yahudi kecuali bila orang Yahudi sendiri memintanya. Dalam pandangan orang Yahudi, tindakan Yesus itu adalah tindakan yang hanya mungkin dapat dilakukan oleh orang yang beroleh kuasa untuk melakukan itu atas nama TUHAN. Karena itu orang-orang Yahudi meminta Yesus membuat suatu tanda ilahi guna membuktikan bahwa Yesus beroleh mandat penyucian Bait Allah dari TUHAN Allah sendiri.
Keterangan: Kata Yunani yang digunakan untuk �tanda� di sini adalah s�me�on atau Ibrani, �ot s�me�on, yang pengertiannya menunjuk kepada sesuatu hal yang menandai atau menunjukkan atau membuktikan adanya kuasa ilahi pada orang yang membuat tanda itu.
Orang-orang Yahudi melihat dengan jalas ada kuasa Allah dalam tindakan Yesus. Mereka sungguh melihat tindakan Ilahi dan merasakan otoritas keIlahian pada diri Yesus namun mereka tidak suka dengan pengakuan hati mereka sendiri. Orang-orang Yahudi ini tidak dapat menerima bahwa kuasa itu justru ada pada diri Yesus, yakni Seseorang yang mereka pandang hanyalah dari kalangan masyarakat biasa bukan dari pemuka-pemuka agama seperti para imam dan ahli-ahli Taurat.
SISIPAN:Bukankah kita juga seringkali serupa dengan orang-orang Yahudi ini? Hati nurani kita mengakui ada kekuatan karunia pada diri orang lain namun kita tidak suka akan pandangan hati kita sendiri. Kita seakan heran bahkan sulit menerima bahwa kepercayaan yang besar diberikan Tuhan kepada orang-orang yang �kecil�. Bagi kita, karunia yang besar sebaiknya ada pada orang yang �besar�. Mengapa? Karena lebih mudah menaruh respek kepada orang-orang yang �dibesarkan oleh dunia ini� dari pada orang-orang yang �dibesarkan oleh Allah�. Namun, berbahagialah mereka yang dipandang kecil oleh dunia ini namun besar di pandangan Allah, karena untuk mereka inilah Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa-Nya:
Matius 11:25-26 (25) � "AKU BERSYUKUR KEPADA-MU, BAPA, Tuhan langit dan bumi, KARENA SEMUANYA ITU ENGKAU SEMBUNYIKAN BAGI ORANG BIJAK DAN ORANG PANDAI, TETAPI ENGKAU NYATAKAN KEPADA ORANG KECIL. (26) Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. (27) Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan ORANG YANG KEPADANYA ANAK ITU BERKENAN MENYATAKANNYA.
Jadi, kesan yang ditangkap oleh orang-orang Yahudi adalah kesan keilahian pada diri Yesus. Kalau begitu, jelaslah bahwa dari kesan yang diperoleh dua kelompok saksi mata peristiwa Yesus Menyucikan Bait Allah ini seorang pun tidak ada yang mendapat kesan kemarahan yang membabi buta pada diri Yesus ketika itu.--**HEP**-- [Bersambung, ke bagian IV, Selesai.-]
? PREVIOUS : Bagian II |
0 komentar:
Posting Komentar