Selasa, 26 Mei 2015

Teka Teki Silang Alkitab | 2

Puji Tuhan, jadi juga TTS Alkitab yang II ini. 
Semoga menjadi berkat yhaa ... Amin.





PERTANYAAN

MENDATAR

1. Kitab ke-28 Perjanjian Lama 3. Diperlukan  untuk bekerja bagi TUHAN (1 Raj 19:10) 5. Salah satu dosa di hati (Gal 5:20) 6. Anak Yakub (Kej 30:20) 9. Hakim Israel (Hak 10:3-5) 10. Orang raksasa (Bil 13:33) 12. Pengemis dalam perumpamaan Tuhan Yesus (Luk 16:20-25) 13. Matahari (Luk 1:78) 16. Ada di ular (Kej 3:1; Mat 10:6) 19. Artinya: Yang Diutus (Yoh 9:7) 20. Tidak dipakai  nabi Yesaya selama 3 tahun (Yes 20:3) 22. Pembunuh Habel (Kej 4:8) 25. Tidak dimiliki orang fasik (Yes 57:21) 27. Tanpa alasan tidak akan kena (Ams 26:2) 28. Menghilangkan daya pikir (Hos 4:11) 30. Petrus (Mat 4:18) 32. Diulang: Jumlahnya 70 orang di kaum Israel  (Kel 24:1;  Yeh 8:11) 34. Alat musik (2 Sam 6:5) 36. Perbuatan tidak berakal budi (Ams 6:32) 38. Anak perempuan Yakub (Kej 30:21) 39. Dipakai nabi Elia untuk menyehatkan air di Yerikho 2 Raj 2:21) 40. Satan (Why 12:9).


MENURUN

1. Hidupnya diperpanjang 15 tahun (Yes 38:5) 2. Jumlah murid yang menyaksikan kenaikan Tuhan Yesus (Mat 28:16) 3. Alamat surat 3 Yohanes (3 Yoh 1) 4. Nama bulan penanggalan Yahudi (Kej 3:4; Ul 16:1) 7. Saudara Maria dan Marta (Yoh 11) 8. Dipakai Maria meminyaki kaki Yesus (Yoh 12:3) 11. Harus ditepati (Pkh 5:3-4) 14. Dipunyai Musa, Saul, Daud, dan Batsyeba  (Ibr 11:23; 1 Sam 9:2; 16:12-13; 2 Sam  11:2-3) 15. Jaga dengan segala kewaspadaan (Ams 4:23) 17. Pemuda yang dibangkitkan oleh Paulus (Kis 20:8-12) 18. Tidak boleh bertele-tele (Mat 6:7) 21. Harus padam sebelum matahari terbenam (Ef 4:26) 23. Kiasan  untuk hal-hal yang tidak berguna (Yes 44:20) 24. Diberikan Adam kepada tiap-tiap makhluk hidup (Kej 2:19-20) 26. Nabi dari Yudea (Kis 21:10) 29. Istri Boas (Rut 4:13) 31. Sempat dipunyai Sara, Ribka, Rahel, Manoah, dan Elisabet  (Kej 11:30; 25:21;  29:31; Hak 11:2; Luk 1:7) 33. Tempat  Allah menaruh busur-Nya (Kej 9:13) 35. Tidak dipunyai semut (Ams 6:6) 37. Diucapkan Yesus di atas kayu salib (Yoh 19:28). --

_ � _ �**HEP**� _ � _



?|| PREVIOUS : TTS 1
NEXT : ||?

Senin, 25 Mei 2015

Yeremia 5:25 | Dosamu Menghambat Yang Baik Dari Padamu

yeremia 5 25Apa yang kita sebut masalah atau pergumulan umumnya adalah keadaan atau peristiwa yang kelihatan di mata kita. Tidak banyak orang yang dapat melihat bahwa pergumulan yang kelihatan itu hanyalah bagian permukaan dari suatu masalah atau persoalan yang sesungguhnya, yang tidak kelihatan dan yang kita sendiri mungkin tidak pernah menyadarinya. Dan itu seringkali adalah dosa.

Yeremia 5:25 Kesalahanmu menghalangi semuanya ini, dan dosamu menghambat yang baik dari padamu.

Saat pergumulan yang kelihatan itu tampak tidak berlalu dari hidup kita padahal secara sadar kita sudah menyerahkan pergumulan itu kepada Tuhan dalam setiap doa kita, maka kita kemudian menjadi kecewa dan tawar hati. Kita memandang Tuhan tidak perduli dan seakan tidak berkuasa menolong kita. Inilah kecenderungan kita, yakni tatkala segala sesuatu telah salah dalam pandangan kita, kita sulit sekali untuk melihat diri kita di dalam seluruh kesalahan itu. Kita cenderung hanya memandang suatu pergumulan dari keadaan itu sendiri yang kelihatan, yang kita rasakan dan alami saja.

  • Orang yang sakit hanya melihat pergumulannya adalah penyakit itu sendiri. Jika ditanya apa penyebab sakit tersebut, ia pun menjawab: darah tinggi/gula/jantung lemah/kerusakan pada paru-paru/ginjal/hati/maag, dll. Atau, terlalu banyak konsumsi minuman keras/kurang istirahat/waktu makan tidak teratur/rokok/narkoba, dll. Itu saja, cukup. 
  • Pergumulan dan sebab-sebab pergumulan hanya dipandang dari apa yang kelihatan dan dapat dijelaskan secara ilmu kesehatan. Bila ilmu kesehatan tidak dapat menjawab, ia langsung menuduh ada orang-orang yang berniat jahat kepadanya dengan mengirimkan penyakit itu kepadanya � Tuhan kiranya mengampuni orang ini.
  • Ibu yang mengalami keguguran pada kandungannya hanya memandang penyebab kegugurannya karena salah minum obat /kandungan lemah/ terjatuh/ terpeleset/ tersandung/ kurang istirahat/ mengangkat benda-benda yang berat/dll. Itu saja, cukup.
  • Isteri yang tidak kunjung hamil memandang penyebab ketidakhamilannya hanya berdasarkan diagnosa dokter tentang kelemahan pada alat reproduksinya atau kelemahan fungsi alat vital suaminya. Itu saja, cukup.
  • Orang yang tersakiti karena suaminya/isterinya berselingkuh, hanya melihat bahwa ketidaksetiaan suaminya/isterinya dan terutama kehadiran perempuan/laki-laki teman selingkuhan suaminya/isterinya itu sebagai penyebab kehancuran rumah tangganya. Itu saja, cukup.
  • Orang yang kecurian, hanya melihat kejahatan si pencuri dan menyalahkan kealpaan yang memudahkan pencuri itu beraksi. Itu saja, cukup.
  • Orang yang rumahnya terbakar, hanya melihat dari mana sumber api itu dan siapa orang yang telah lalai sehingga kebakaran itu terjadi. Itu saja, cukup.
  • Orang tua yang bergumul karena kenakalan anak-anaknya hanya melihat sifat/tabiat/prilaku yang buruk pada diri anak-anak mereka. Itu saja, cukup.
  • Orang yang disakiti oleh orang lain hanya melihat kejahatan orang yang menyakiti hatinya. Itu saja, cukup.
  • Orang yang gagal untuk mencapai suatu maksud hanya melihat bahwa orang lain tidak mendukung dia, bahwa ia dicurangi, disepelekan, tidak dihargai, dll. Itu saja, cukup.
  • Bahkan kematian pun bisa dilihat hanya oleh karena terlambat atau tidak dibawa ke dokter/tidak cukup uang untuk biaya pengobatan/tidak dilayani dengan baik oleh dokter dan perawat/salah obat/salah dokter/kebrutalan penabrak/kejahatan si pembunuh, dll.
Dan banyak contoh lain yang menunjukkan kecenderungan kita memandang suatu pergumulan hanya dari apa yang terlihat saja, atau terasakan dan teralami. Lalu ketika dosa dipertanyakan kepada kita, kita menjadi tersinggung karenanya dan menyanggah, �Saya tidak mencuri, tidak pemabuk, tidak berzinah, tidak bermain judi; saya setia beribadah, tekun memberi persembahan, memberi diri dalam pelayanan�, dan lain sebagainya. Memang, tidak semua orang dapat melihat dirinya sendiri dalam segala derita yang harus dikecapnya.

Kepada orang jenis ini saya bertanya, �Apakah Saudara sudah mencari Tuhan dalam pergumulan Saudara? Apakah Saudara sudah memohonkan kelepasan dari pergumulan Saudara dalam doa Saudara?�.

Ia menjawab, �Sudah. Bahkan sekarang saya lebih tekun mencari Tuhan dari waktu sebelumnya. Saya punya jam-jam doa bagi pergumulan saya. Saya membaca firman Tuhan dan menaikkan puji-pujian bagi-Nya, bahkan saya pun berpuasa untuk pergumulan ini�.

Lalu mengapa pergumulan kita itu tidak kunjung berlalu dari hidup kita? Padahal kita telah mencari Tuhan, berseru kepada-Nya siang dan malam. Banyak orang akan menjawab, �Tuhan belum/tidak menjawab doa saya�.

Karena kita memandang, terjawabnya doa kita itu ditandai dengan selesainya pergumulan kita yang kelihatan. Selama yang kelihatan itu belum berakhir, kita mengira Tuhan tidak atau belum menjawab doa kita.

Pertanyaannya lagi, �Apakah tidak ada artinya sedikitpun bagi Tuhan kesungguhan doa kita dan segala bentuk upaya keras kita mencari Dia?� Berarti, Saudaraku. Tidak ada kesia-sian bagi orang yang mencari Dia. Ia sendiri mengatakan hal ini kepada kita:

Yesaya 45:19 Tidak pernah Aku berkata dengan sembunyi atau di tempat bumi yang gelap. Tidak pernah Aku menyuruh keturunan Yakub untuk mencari Aku dengan sia-sia! Aku, TUHAN, selalu berkata benar, selalu memberitakan apa yang lurus."

Yeremia 29:11-14 (11) Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (12) Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; (13) apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, (14) Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan keadaanmu .

Matius 7:7-8 (7) "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. (8) Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.


Jika Saudara sudah mencari Dia dan berseru kepada-Nya namun pergumulan Saudara belum juga berakhir, itu tidak berarti bahwa Tuhan tidak perduli terhadap pergumulan Saudara sehingga Ia tidak mau menjawab doa Saudara. Kita harus minta ampun atas pikiran ini. Ketahuilah Saudara, saat Saudara meminta tolong pada-Nya, saat itu juga Ia mulai bertindak untuk menjawab doa Saudara.

1 Yohanes 5:15 Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya.

Tuhan tidak tinggal diam. Dan Ia punya cara-Nya sendiri untuk menyelesaikan pergumulan kita. Cara yang seringkali kita tawarkan kepada-Nya dalam doa kita tidak akan mengakhiri pergumulan kita secara tuntas. Tuhan memilih menyelesaikan pergumulan kita pada letak persoalan yang sesungguhnya yang adalah akar atau dasar atau penyebab atau pemicu timbulnya pergumulan kita itu, yang kemungkinan besar adalah sesuatu yang berdiam di dalam hati kita dan yang tanpa kita sadari telah berakar kuat di dalam diri kita dan terus menerus mengerjakan ketidakbenaran kita di hadapan Allah. Itulah dosa.

Tapi orang yang sombong akan berkata, �Saya tidak melakukan dosa yang besar seperti dosa-dosa orang lain yang kelihatan jelas dari hidup mereka.� Puji Tuhan. Semoga juga tidak ada pada diri orang sombong ini dosa-dosa yang tidak kelihatan yang menjadi rahasia hidupnya, yakni dosa-dosa yang memang aman tertutup rapat dari pengetahuan manusia terdekat sekalipun sepanjang masa hidupnya sampai detik ini, sebab pastilah itu hal yang memalukan!

2 Korintus 4:2a Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan.

Efesus 5:12 Sebab menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan.

Sayang sekali bagi orang sombong ini, bahwa rahasia dosanya itu tidak pernah menjadi rahasia bagi Allah.

Yeremia 16:17 Sebab Aku mengamat-amati segala tingkah langkah mereka; semuanya itu tidak tersembunyi dari pandangan-Ku, dan kesalahan mereka pun tidak terlindung di depan mata-Ku.

Ibrani 4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

Dan kuatnya kesombongan orang ini, kepada Tuhan pun ia tidak pernah mengakui dosanya itu. Maka firman TUHAN:

Yeremia 2:35 Engkau berkata: Aku tidak bersalah! Memang, murka-Nya telah meninggalkan aku! Sesungguhnya Aku akan membawa engkau ke pengadilan, oleh karena engkau berkata: Aku tidak berdosa!

1 Yohanes 1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.

Pengkhotbah 12:13 Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. 12:14 Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.

Roma 2:16 Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus.


Dosa-dosa kita yang tersembunyi bisa menjadi akar dari pergumulan yang kita hadapi. Berdoa kepada-Nya untuk menyelesaikan pergumulan kita, itu harus. Namun bertahan untuk tidak mengakui dosa, itu fatal bagi kita. Tuhan menjawab doa orang sombong ini dengan cara-Nya sendiri, yakni dengan memangkas habis kesombongan diri orang ini sampai akhirnya ia menemukan penyesalan yang sungguh di hatinya dan kejujuran untuk mengakui dosa-dosanya di hadapan Tuhan sejelas apa yang diketahui oleh Tuhan tanpa satupun tertinggal lalu menutup doanya, �Kasihanilah hamba-Mu yang berdosa ini�.

Lalu ada orang yang mengatakan, �Saya tidak punya dosa yang kelihatan dan juga dosa yang tersembunyi.� Dosa yang saya sebut kelihatan di sini adalah perbuatan dosa yang nyata dilihat oleh orang banyak, yakni antara lain dilihat pada diri seorang pembunuh, penjudi, pelacur, pezinah, koruptor, pemfitnah, pencuri, pemabuk, pencopet, rentenir, dan lain sebagainya. Lalu ketika dosa-dosa yang kelihatan ini tidak kita punyai, maka kita menganggap diri kita lebih baik dari mereka yang punya dosa yang kelihatan itu. Tapi apakah ini berarti kita telah bersih dari apa yang jahat di mata Tuhan?

Maka perhatikanlah sedikit saja contoh-contoh kefasikan manusia di bawah ini:

Roma 1:28-32 (28) Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas: (29) penuh dengan rupa-rupa kelaliman, kejahatan, keserakahan dan kebusukan, penuh dengan dengki, pembunuhan, perselisihan, tipu muslihat dan kefasikan. (30) Mereka adalah pengumpat, pemfitnah, pembenci Allah, kurang ajar, congkak, sombong, pandai dalam kejahatan, tidak taat kepada orang tua, (31) tidak berakal, tidak setia, tidak penyayang, tidak mengenal belas kasihan. (32) Sebab walaupun mereka mengetahui tuntutan-tuntutan hukum Allah, yaitu bahwa setiap orang yang melakukan hal-hal demikian, patut dihukum mati, mereka bukan saja melakukannya sendiri, tetapi mereka juga setuju dengan mereka yang melakukannya.

1 Korintus 5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

Galatia 5:19-21 (19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, (20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, (21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Efesus 5:3 Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut saja pun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus. (4) Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono -- karena hal-hal ini tidak pantas -- tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur. (5) Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah. (6) Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka.

2 Timotius 3:1-5 (1) Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. (2) Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, (3) tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, (4) suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. (5) Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

Ah, andai saja saya dapat mengurai satu per satu besar kasih Allah atas dunia dan segala isinya ini, saya pun dapat menuliskan satu per satu daftar dosa kita. Saya hanya dapat mengutip perkataan Rasul Paulus �Betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus� (Ef 3:18b), maka demikian pula, �Betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya dosa-dosa kita�. Tak terhitung lagi jumlahnya, tak termuat lagi dalam ingatan kita.


Dosa telah mendapat tempatnya tersendiri di hati kita dan mengalir bersama hidup kita, kita sadari ataupun tidak. Dosa itu telah membentuk sikap dan karakter hati kita dan lahir dalam berbagai bentuk aktualisasi diri kita [perwujudan diri kita yang kelihatan] entah sifat/karakter/watak/tabiat, prinsip hidup, pola pikir, pola hidup, isi ucapan, sikap, prilaku/perbuatan, kebiasaan, kesukaan, dan lain sebagainya.

Lukas 6:43-45 Pohon dan Buahnya (43) "Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. (44) Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur. (45) Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."
Matius 15:19 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.

Amsal 27:19 Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu.

Maka bila Saudara telah menyerahkan seluruh pergumulan Saudara kepada Tuhan, namun pergumulan Saudara belum berakhir, maka bersyukurlah kepada Tuhan sebab Ia baik! Tetaplah bertekun di dalam Dia dengan sabar menjalani pergumulan itu. Janganlah berhenti berharap kepada-Nya. Tetaplah percaya. Sebab pada saat yang sama Ia sedang bekerja di dalam hidup Saudara guna menjawab doa Saudara. Dan apa yang Ia kerjakan sempurna adanya. Ia bukan saja akan melewatkan pergumulan itu dari hidup Saudara, tetapi membebaskan Saudara dari pergumulan itu untuk selama-lamanya. Sebab hanya Ia yang benar-benar tahu akar dari setiap pergumulan kita.

Jika akar dari pergumulan kita itu adalah dosa, maka akar pergumulan kita itu adalah musuh bagi-Nya pula. Ia tidak akan membiarkan musuh-Nya itu bercokol aman di hati dan hidup kita. Ia menjawab doa kita dengan bekerja mencabut akar dari pergumulan kita itu, agar pergumulan yang dibuahkan oleh pohon dosa kita itu tidak akan pernah timbul lagi di dalam hidup kita dalam bentuk apapun juga, entah dalam bentuk pergumulan yang sama ataupun dalam rupa yang lain.

Jika akar dari pohon dosa kita itu telah dicabut-Nya dari hidup kita, maka tidak akan ada buah dari dosa itu sendiri, dan kesengsaraan yang berasal darinya pun tidak akan timbul lagi di dalam hidup kita.

Nahum 1:7-9 (7) TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya (8) dan menyeberangkan mereka pada waktu banjir. Ia menghabisi sama sekali orang-orang yang bangkit melawan Dia, dan musuh-Nya dihalau-Nya ke dalam gelap. (9) Apakah maksudmu menentang TUHAN? Ia akan menghabisi sama sekali; kesengsaraan tidak akan timbul dua kali!

Karena itu Ia berkata:

WAHYU 3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! --** [HEP]**

Minggu, 24 Mei 2015

Kapan Nyusul | Humor














Dodol
:
Sialan !!
Tompel
:
Kenapa?
Dodol
:
Mentang-mentang gue belum nikah, tiap kali ke acara pernikahan, orang-orang tua itu selalu nanya, "Kapan nyusul?? Kapan nyusul??� Giliran tadi di acara pemakaman, gue ganti nanya ke mereka yang tua-tua, "Kapan nyusul???", ee .. gue malah digamparin!!"

?|| PREVIOUS : Humor 9

Mana Mungkin Anakku Nyontek | Humor

















Pak Iskariot dan isterinya dipanggil Kepala Sekolah
karena Dodol, anak mereka,
seringkali nyontek kertas ujian Tompel, sahabatnya.


Pak Iskariot
Mana mungkin anakku nyontek?!!! 
Apa buktinya???

Kepsek
Lihat ujian sejarah ini :
"Siapa pengarang buku Habis Gelap Terbitlah Terang?"

Tompel menjawab : R.A. Kartini.
Dodol menjawab : R.A. Kartini.


Pak Iskariot
Lah, kan emang itu jawabannya.
Masa'a dibilang Nyontek??!!

Kepsek
Coba lihat soal berikutnya :
"Di mana R.A. Kartini dilahirkan?"

Tompel menjawab : Jepara.
Dodol menjawab : Jepara.

Pak Iskariot
Loh, apa anakku, Dodol, gk bisa menjawab dengan benar??!!
Bapak hanya mengada-ada!!!

Kepsek
Sekarang lihat soal berikut :
"Tahun berapa terjadi Perang Diponegoro?"

Tompel menjawab : Gue gk tahu !!
DODOL menjawab : APALAGI GUE !!!!

Pak Iskariot


????

(????)?


PREVIOUS : Humor 8


Jumat, 03 Juni 2011

Orang Kafir Versus Orang Fasik

Lukas 10:25�27 -- 10:25 Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" 10:26 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?" 10:27 Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
Mazmur 52:9 -- "Lihatlah orang itu yang tidak menjadikan Allah tempat pengungsiannya, yang percaya akan kekayaannya yang melimpah, dan berlindung pada tindakan penghancurannya!"
Mungkin judul renungan di atas mengundang tanda Tanya bagi anda. Dengan menampilkan  2 kata yang berkonotasi negative  yaitu  kata KAFIR  DAN KATA  FASIK.

Ibarat suatu pilihan, maka  kedua kata di atas kedua duanya tidak  menarik untuk dipilih. Bagi orang ORANG BERAGAMA UMUMNYA dengan mudah MENGHAKIMI SESEORANG DENGAN SEBUTAN KAFIR TERHADAP ORANG ORANG YANG TIDAK BERAGAMA. Mereka menilai orang orang yang tidak beragama SEBAGAI ORANG ATHEIS ATAU KOMUNIS.  Bahkan ekstrimnya antar pemeluk agamapun terjadi saling klaim bahwa agama yang satu lebih benar dari agama lainnya dan juga MENYEBUT KAFIR BUAT ORANG ORANG YANG TIDAK SEAGAMA dengan mereka. Sehingga tidak mengherankan bila pemimpin agama tertentu dengan memberikan stigma kafir boleh melegalkan cara cara kekerasan untuk melindungi komunitas agamanya.

PERTANYAANNYA APAKAH  TUHAN ITU seperti BARANG KOMODITY yang BISA DIMONOPOLI oleh sejumlah ORANG YANG MENGAKU DIRINYA BERAGAMA? Sama sekali tidak saudara! Rasul Paulus dalam beberapa tulisannya dengan tegas mengatakan bahwa TUHAN PENCIPTA SEMESTA ini ADALAH TUHAN UNTUK SEMUA ORANG, BAIK ORANG BERAGAMA  MAUPUN ORANG TIDAK BERAGAMA. 

REALITAS atau kondisi SEPERTI INI  JUGA  TERJADI  DI ZAMAN TUHAN YESUS. Dimana PENGARUH PARA PEMIMPIN AGAMA BEGITU KUATNYA. Mereka seolah olah SEPERTI TUHAN, YANG BISA MENENTUKAN KAFIR TIDAKNYA SESEORANG. Dengan hukum torat yang mereka kuasai, sebagai ahli ahli kitab/pemimpin agama, mereka bisa menghukum, merajam terhadap orang orang yang dinilai kafir. Dengan menjadi pemimpin agama/pakar agama kedudukan mereka sangat berkuasa, bahkan fatwa dan keputusan mereka, merupakan acuan bagi pemerintah yang berkuasa waktu itu untuk melaksanakan keputusan apa saja sesuai rekomendasi dari para pemimpin agama. BILA kitaMENCERMATI dan MEMBANDINGKAN apa YANG TERJADI  DI ZAMAN YESUS DENGAN APA YANG TERJADI DI ZAMAN SEKARANG, maka kita melihat TERJADINYA KESAMAAN bahkan intensitasnya kini lebih besar dan nampaknya SEJARAH TELAH BERULANG. PARA PEMIMPIN AGAMA dengan pengaruh/karisma yang mereka miliki MENGANGGAP DIRI mereka LEBIH BENAR  dari orang orang YANG TAK BERAGAMA, YANG DINILAI SEBAGAI ORANG KAFIR/SESAT. Mereka begitu yakin dengan ilmu pengetahuannya tentang kitab suci  bahwa merekalah yang akan menjadi  pewaris kerajaan surga. Tetapi mereka salah kaprah!  Sebab itu ketika TUHAN YESUS BERSAHABAT DENGAN ORANG ORANG  YANG DIBERI LABEL KAFIR oleh mereka. Para pemimpin agama/pakar pakar kitab suci itu  menjadi geram dan ingin membunuh Yesus.

Bagi para pemimpin agama/pakar kitab suci/kaum farisi, pada waktu itu bahkan tetap berlangsung sampai  zaman sekarang ini dimana mereka berpikir bahwa pengenalan kepada Tuhan  hanya diperoleh dari penguasaan pengetahuan tentang  torat/kitab suci sebagai buku ilmu agama. MEREKA MENGENAL TUHAN  DALAM TATARAN KNOWLEDGE. Mereka lupa bahwa  torat/kitab suci yang mereka pelajari yang memberitakan tentang kedatangan Messias, manusia Firman (Sang Firman) telah datang menggenapi semua apa yang telah mereka pelajari DALAM WUJUD GULUNGAN KERTAS/LEMBARAN KERTAS itu dalam wujud pribadi manusia Tuhan Yesus Kristus. Mereka mengenal Tuhan secara agamawi, TETAPI MENOLAK TUHAN DALAM RUPA KEMANUSIAANNYA. Tuhan dalam rupa Tuhan Yesus Kristus ditolak, karena mereka menilai bahwa Tuhan Yesus datang sebagai pemimpin/raja untuk menggantikan mereka. Tapi  Raja orang Yahudi itu datang dalam rupa yang mengecewakan, tidak ada semarak dalam dirinya seperti telah dinubuatkan oleh Nabi Yesaya. Yesus datang dalam rupa yang tidak diharapkan oleh umat manusia waktu itu, Ia datang sebagai hamba yang paling hina.

Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa kedudukan seorang pemimpin agama adalah suatu kedudukan yang sangat prestisius, sebab itu mereka mengharapkan  orang yang dijanjikan sebagai Mesias adalah orang yang lebih tinggi status keadaan sosialnya, paling tidak sama dengan mereka. Tetapi  nyatanya mereka melihat hal yang sebaliknya. Logika mereka tidak dapat memahaminya. Bagi pemimpin agama penampilan lahiriah seseorang sangatlah menjadi ukuran dalam hal menilai/menghakimi. Sebab itu di zaman Tuhan Yesus perbedaan status kaya dan miskin merupakan tolak ukur bagi pemimpin agama dalam menentukan hirarki dalam kepemimpinan agama di kala itu. Penampilan Yesus dalam rupa hamba yang sangat hina, sangatlah tidak diperhitungkan orang, padahal ia adalah batu penjuru yang dipakai Allah untuk menggenapi rencana  keselamatanNya. Status kedudukan orang orang yang dianggap bodoh, orang orang miskin adalah dianggap sebagai  orang orang kafir, orang orang yang dianggap tidak sederajat dengan mereka dan orang orang yang  tidak memiliki pengetahuan agama/rohani seperti mereka dianggap bukanlah SESAMA untuk mereka. Bagi Mereka aturan yang mereka terapkan mengutamakan hal-hal kebersihan secara lahiriah. Salah satu contoh yang dilanggar murid murid Yesus ketika Yesus membiarkan murid muridNya tidak mencuci  tangannya pada waktu makan. Bagi mereka penampilah lahiriah adalah wujud ibadah, tapi justru Yesus mengajarkan hal sebaliknya, Ia tidak memilih orang orang yang berpenampilan bersih lahiriahnya, tetapi  Ia memilih orang orang yang bersih batiniahnya. Karena manusia lahiriah diibaratkan sebagai pembungkus/packagingnya, yang suatu saat akan habis binasa dan harus dibuang. Sedangkan essensi dari manusia yang sebenarnya adalah manusia batiniah, manusia batiniah dia tidak akan habis dimakan waktu, dan ia akan hidup abadi, Cuma masalahnya ia hidup abadi di neraka atau hidup abadi di Surga. Dan itu ditentukan dari pilihannya selama hidup di dunia ini.

Sebelum kita lanjutkan uraian dari kata Kafir  ini, marilah kita melihat kata Fasik seperti  juga  yang ditulis dalam judul renungan ini. APAKAH ARTI KATA FASIK?  Banyak orang salah mentafsirkan arti kata fasik, sehingga banyak orang mengira bahwa arti kata fasik adalah sama atau identik dengan orang kafir. ANTARA ORANG FASIK DENGAN ORANG KAFIR  ADALAH DUA HAL  YANG BERBEDA. Dalam Alkitab jelas ditulis bahwa TUHAN YESUS BANYAK BERGAUL DENGAN ORANG YANG DIANGGAP KAFIR, untuk itu YESUS harus MENGAMBIL RISIKO Ia dihujat, DIHINA, dibenci bahkan Ia DIFITNAH sebagai PEMBAWA AJARAN SESAT dari Beelzebul (Iblis). Sedangkan SEBALIKNYA  ALKITAB dari perjanjian lama  sampai perjanjian Baru MENGUTUK KERAS terhadap ORANG ORANG FASIK dan memberitahu bahwa merekalah  penghuni neraka nanti. Tidak ada catatan di Alkitab bahwa Yesus bergaul dengan orang fasik, malahan tercatat Yesus pernah bersahabat dengan orang jahat mantan pembunuh (orang yang disalib bersama Yesus) mantan pelacur (Maria Magdalena dan perempuan samaria yang bercakap-cakap dengan Yesus) mantan koruptor (Zacheus) dan bersahabat dengan orang orang miskin/kotor secara lahiriah (mantan nelayan para murid Yesus) dan dianggap najis/kafir oleh para pemimpin agama. Sahabat sahabat Yesus bukanlah orang religious/orang beragama. Karena Keselamatan Surgawi bukan ditentukan oleh agama yang dianutnya, tetapi sangat ditentukan oleh pertobatannya. Lalu pertobatan macam apa yang dibutuhkan? Hanya satu hal, yaitu pertobatan yang diminta oleh Kristus sendiri yakni Pertobatan Lahir Baru.

Kalau begitu SIAPAKAH ORANG FASIK itu saudara? DALAM KITAB PERJANJIAN LAMA  BANYAK AYAT AYAT YANG MEMBERITAHU kita IDENTITAS dari ORANG FASIK. Dalam PERJANJIAN  BARU JUGA DIJELASKAN dengan jelas OLEH YESUS IDENTITAS ORANG FASIK SEBAGAI ORANG-ORANG PENERIMA BERITA DUKACITA/BERITA CELAKA (Lukas 6:20�26) dan dikonfirmasi tentang kematian lazarus pengemis dan kematian orang kaya. Dan juga diteguhkan oleh tulisan Surat Yakobus 1:9-10. Dari bacaan bacaan Alkitab itu dengan jelas hanya dijelaskan tentang kaya  dan miskin dan tidak berkait dengan agama apapun. Karenanya Yesus berkata "Celakalah hai orang kaya�.dst, di situ tidak disebutkan berbahagialah orang kaya karena kamu Kristen, Atau berbahagialah  orang miskin karena kamu Kristen, sama sekali  tidak ada embel-embel kata lain seperti yang berkembang dewasa ini dengan tafsiran miskin rohani atau kaya rohani. Kalau anda teliti membaca Alkitab maka banyak ucapan ucapan  Yesus yang harafiah/letterlex ditafsirkan oleh para pemimpin agama/pakar agama dengan tafsiran tafsiran agama/rohani yang justru melenceng dari  yang sebenarnya. Ditafsirkan secara berlawanan/paradox. Hal ini sudah diantisipasi oleh Yesus, dengan memperingatkan para murid, bahwa ajaran/ucapannya ini akan diserongkan/diplintir atau diputarbalikkan oleh para pemimpin agama sejak saat itu sampai pada masa kini dengan bermuncullan para penyesat/nabi-nabi palsu. Mungkin anda bertanya Tanya Kok judul renungannya seperti  ini? Ibarat disuruh memilih maka kedua kata ini se akan akan kelihatannya negative atau buruk untuk dipilih? Nah justru disinilah letak rahasia kebenaran itu akan diungkapkan! Mengapa?? Tuhan Yesus berkata: Aku datang kedunia ini bukan mencari orang yang benar, tetapi Aku datang untuk mencari orang yang sesat. 

Umumnya mindset/cara berpikir para pemimpin agama bahwa yang diartikan dengan kata sesat adalah orang orang kafir/orang orang yang tidak beragama. Mindset berpikir mereka orang orang beragama adalah orang orang yang ber Tuhan dengan dalih bahwa mereka telah menguasai pengetahuan tentang torat/kitab suci seperti mereka. Sedangkan bagi mereka yang tidak memiliki pengetahuan torat/kitab suci maka mereka dengan mudahnya mereka menghakimi orang-orang tsb sebagai orang tidak benar/orang sesat/orang kafir. Kekeliruan pemahaman seperti ini ternyata bukan  terjadi pada zaman Yesus saja bahkan terus meningkat sampai pada zaman ini. Saudara yang kekasih dalam Kristus, kita hidup di zaman kebangkitan dari 2 agama besar yaitu Islam dan Kristen, yang memiliki akar sejarah yang sama. Pengaruh/kekuatan dari 2 agama ini sangatlah besar. Tetapi sayangnya mereka mengenal Tuhan hanya berdasarkan  pengetahuan  torat/kitab sucinya. Kitab suci/torat adalah buku yang mati tanpa berjumpa dengan Sang Firman Yang Hidup. Sang Firman Yang Hidup bukan lagi berbentuk gulungan/lembaran kertas lagi, dia sudah menjadi daging/manusia dalam pribadi Tuhan Yesus Kristus. Dan disinilah ironisnya saudara. Para Pemimpin agama itu  diberikan karunia mengetahui  Kitab Suci atau kekayaan ilmu pengetahuan, tetapi justru menolak Sang Kebenaran itu. Rasul Paulus menguatkan para pengikut Kristus dengan mengatakan  jangan kamu heran bahwa orang orang kaya dan pemimpin agama  kepada mereka memang diberikan rahasia ilmu pengetahuan, tetapi berbahagialah kamu, karena padamu diberitahu kunci  rahasia kerajaan surga, karena Sang Kebenaran itu yang telah memilih kamu. Tentu saudara  akan berkata Loh kenapa  para pemimpin agama dan orang orang kaya (Fasik) tidak diberitahu?  Kalau begitu Tuhan tidak adil, dan pilih kasih?  Apa betul saudara Tuhan pilih kasih? Sama sekali tidak demikian saudara, sebab  kepada mereka telah diberitahukan dengan cara indirect melalui perumpamaan/kiasan, tetapi mereka tetap bebal. Paling sedikit ada 2 perumpamaan yang diberikan Yesus kepada mereka : 1. Tentang Perumpamaan Lazarus masuk Surga dan Orang kaya (Fasik) masuk neraka. 2. Perumpamaan Orang Samaria yang murah hati. Dalam perumpamaan Lazarus, Tuhan Yesus sama sekali tidak pernah menjelaskan tentang agama yang di anut oleh lazarus dan orang kaya tsb. Dari perumpamaan itu hanya di uraikan 2 status keadaan hidup. Yang satu Miskin dan yang satu lagi Kaya, ke dua duanya mati, yang  miskin masuk surga dan yang kaya masuk neraka. Dalam perumpamaan ini hanya 2 fakta ini yang diajarkan Yesus. Tapi sayangnya Fakta penting ini tidak pernah disampaikan, kalaupun ada yang mengkhotbahkannya, sudah tidak orisinil lagi karena sudah diplintir dengan tafsiran lain yang sesuai dengan selera si pemimpin agama dengan tafsiran miskin rohani.

Perumpamaan yang kedua tergambar lebih jelas, karena dari perumpamaan ini sebagai jawab dari pertanyaan pemimpin agama/pakar kitab suci yang datang kepada Yesus, coba anda teliti membacanya, karena dari perumpamaan itu dikatakan bahwa  pemimpin agama/ ahli taurat itu datang dengan motif untuk mengetes Yesus, karena  ia tetap memiliki mindset sebagai orang beragama yang cerdas dalam pengetahuan agama tentunya dalam pemikirannya  ia adalah orang yang berhak atas kerajaan surga. Ia bertanya apa yang ia harus lakukan untuk mendapatkan kehidupan yang kekal. Lalu Yesus menanyakan apa yang diajarkan oleh kitab sucinya? Orang itu menjawab dengan lancar: Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu ... Dst. Dan Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Yesus menjawab bahwa benar katamu, perbuatlah demikian maka engkau akan hidup.

Secara pengetahuan pemimpin agama itu  memang menjawab dengan benar. Tapi begitu masuk dalam tataran realitas maka disitulah terjadi  kesenjangan. Karena bagaimana ia dapat mengasihi sesama manusia, kalau ia sebagai pemimpin agama sudah lebih dulu membuat tembok hirarki yang membedakan status keadaan seseorang. Ada pemimpin, ada  bawahan, ada budak, ada majikan, ada miskin, ada kaya, ada pintar, ada bodoh. Selama jurang pemisah ini masih ada maka sangatlah mustahil, orang bisa mengasihi sama seperti mereka mengasihi diri sendiri. Kedatangan Yesus menghapus jurang pemisah itu, dengan mengubahnya menjadi manusia baru, yang serupa dengan gambar Allah. Dengan adanya jurang pemisah ini, manusia tidak lagi sama satu sama lain. Maka terbentuklah berbagai asosiasi, sesuai dengan status mereka. Yang ada adalah SESAMA KAYA, SESAMA PEMIMPIN, SESAMA ROHANIWAN, SESAMA PENGUSAHA DAN SEDERET SESAMA SESAMA LAINNYA. Maka untuk membenarkan dirinya/mengukuhkan statusnya sebagai pemimpin agama, maka dalam mindsetnya sesama  yang dimaksud adalah  komunitas se agama bukanlah komunitas lain yang tidak seagama atau komunitas kafir maka pemimpin agama itu bertanya kepada Yesus : SIAPAKAH SESAMAMU MANUSIA?

Maka waktu Yesus menjawabnya  Ia mengambil 2 contoh SESAMA  (Komunitas) yang ada pada zaman itu, yaitu  SESAMA/KELOMPOK/KOMUNITAS ROHANIWAN seperti Para Imam dan orang Lewi sebagai sesama pemimpin ritual/rohani dan satu lagi SESAMA/KELOMPOK/KOMUNITAS ORANG SAMARIA.  Yaitu SESAMA/KELOMPOK/KOMUNITAS  yang dianggap sesat penyembah berhala/orang tidak seagama atau orang KAFIR. Karena motif kedatangannya adalah untuk mengetes dan mencari kesalahan Yesus yang berujung pada pembunuhan terhadap Yesus di kayu salib, maka para pemimpin agama itu tetap  tidak menerima ajaran Yesus, yang justru merupakan kunci rahasia kerajaan surga. Saudaraku yang kekasih dalam Tuhan Yesus Kristus. Dewasa ini dunia ke agamaan termasuk agama Kristen mengalami kebangkitan di mana gedung gereja dengan kekuatan uang dapat dibangun  sangat megah seperti istana. Dan kalau kita coba melihat isi dalamnya, maka kita melihat bermacam macam orang yang ada di dalamnya ada kelompok kaya dan ada kelompok miskin. Apakah mereka bisa menyatu saudara? Memang secara ritual   seolah olah mereka menyatu, tetapi secara faktual, mereka tetap terpisah oleh status kedudukan mereka, bak air dengan minyak yang tidak dapat bersatu. Namun secara ritual/agamawi dengan fasih mereka mengatakan telah mempraktekan  ajaran Yesus MENGASIHI SESAMA SEPERTI MENGASIHI DIRI SENDIRI.  TETAPI ANTARA YANG RITUAL DENGAN YANG ACTUAL (FAKTUAL) Tidaklah  SAMA. MENGAPA DEMIKIAN? KARENA ORANG KRISTEN TAHU MENGUCAPKANNYA, TAPI TIDAK MENGETAHUI ARTI SESUNGGUHNYA DARI KATA MENGASIHI SESAMA MANUSIA.

Pemimpin agama yang datang kepada Yesus, justru menanyakan pertanyaan ini: Siapakah Sesama Manusia? Berarti Ia sendiri tidak tahu artinya, Ia sangat fasih membaca ayat ayat itu, sangat fasih mengkhotbahkannya, tapi dalam tataran pelaksanaannya Ia tidak tahu caranya. Melalui tulisan ini kembali saya menyerukan kepada kolega kolegaku, yang mengaku diri sebagai hamba hamba Tuhan dengan berbagai sebutan, pendeta, pastur, tua tua dan sebutan lainnya: Wahai sobat mari kita sama sama melakukan self correction, apakah kita juga sama dengan pemimpin agama itu, hanya fasih mengucapkannya, fasih mengkhotbahkannya. Tapi sesungguhnya kita tidak melakukan apa yang kita ucapkan disebabkan karena  memang kita tidak mengerti atau  kita memang sengaja tidak mau mengerti? Dewasa ini kata mengasihi sesama bagi orang Kristen  bukanlah suatu ajaran yang baru, tapi sayangnya karena mudah mengucapkannya akhirnya orang Kristen tidak mau peduli akan makna sesungguhnya  dari kata mengasihi SESAMA. Mengucapkan Mengasihi Sesama Manusia tanpa mengetahui maknanya merupakan basa basi belaka.

ARTI KATA MENGASIHI SESAMA  MANUSIA TIDAK SAMA DENGAN ARTI KATA SESAMA ORANG. Jawaban Yesus atas pertanyaan pemimpin agama itu dengan jelas mengkonfirmasi bahwa SESAMA MANUSIA BUKANLAH SESAMA ORANG! Karena ajaran agamawi yang telah berkembang sejak zaman Yesus sampai zaman sekarang tetap memelihara kekelruan yang sama, mereka mentafsirkan bahwa Sesama Manusia adalah berarti  sesama  satu agama. Dan bagi  orang orang yang universalis mengartikannya sebagai SESAMA ORANG.Manakah arti SESAMA MENURUT YESUS? Apakah mengikuti faham universalis atau faham agama?

Tuhan Yesus  mengartikan kata SESAMA MANUSIA DALAM DIMENSI YANG BERBEDA, Kalau orang orang di dunia ini menilai sesamanya berdasarkan dimensi lahiriah yang bersifat penampilan luar, tetapi Yesus menilai Sesama Manusia dari aspek Batiniah, sebab itu ajaran dunia ini dengan ajaran Yesus tidaklah sama alias tidak nyambung. Alkitab mengatakan bahwa ada 2 manusia dalam pribadi seorang manusia, yaitu  terdiri dari manusia batiniah dan manusia lahiriah. Dan sejatinya manusia  adalah manusia batiniah yang tidak pernah mati dia hidup terus. Sedangkan manusia lahiriah adalah pembungkus/packagingnya yang akan rusak/habis di makan waktu. Tuhan Yesus datang untuk menyelamatkan manusia batiniah dan memberikan pembungkus baru/jubah baru. Dan apakah ciri ciri manusia batiniah yang dipilih Yesus?  Manusia yang menyadari dirinya sudah berdosa/sudah rusak dan memohon belas kasihan Allah di dalam Tuhan Yesus. Orang orang yang demikian akan rela melepaskan bungkusan/packaging lahiriah yang Nampak indah menurut dunia tapi di mata Allah bagaikan borok borok kusta yang perlu disembuhkan. Bahkan Yesus pernah menghardik para pemimpin agama dengan kata kata sbb: Hai  kamu orang orang munafik, engkau diluarnya bagus seperti nisan kuburan, tetapi didalamnya merupakan tulang belulang yang membusuk. Semua itu hanya dapat dilihat oleh mata batiniah bukan oleh mata lahiriah yang telah dibutakan oleh Iblis. Dari uraian ini apakah anda sudah dapat membedakan arti kata fasik dengan arti kata Kafir?

Dari artikel ini ada beberapa hal penting yang perlu saudara catat. Pertama bahwa Tuhan bukanlah sesuatu objek/barang komodity yang dapat dimiliki/dimonopoli, karenanya Tuhan tidak bisa dibeli oleh apapun, agama, charity, perbuatan baik tidak bisa membeli Tuhan. Sebaliknya Tuhanlah yang memilih orang pilihanNya tanda kutip justru Dialah yang membeli/menebus orang orang pilihanNya, perhatikan di sini ada kata orang orang pilihan berarti tidak semua orang adalah SESAMA yang dimaksud  Yesus, dan ini  tergambar jelas dari perumpamaan orang Samaria yang murah hati.  Dari  2 pilihan sesama di perumpamaan ini, ternyata  Yesus menggunakan dimensi batiniah dalam memilih di mana  berbanding terbalik dengan dimensi lahiriah. Yesus memilih orang Samaria yang notabene dianggap  KAFIR oleh orang orang beragama. Alkitab mengatakan  Yang Terdahulu menjadi yang terkemudian, dan yang terkemudian menjadi yang terdahulu. Tuhan Yesuspun menyatakan di depan pemuka agama itu bahwa kelak perempuan pelacur dan pemungut cukai, yang distigmakan sebagai orang kafir akan mendahului mereka masuk surga. Apa tujuan Yesus memberi peringatan ini? Dari  Peringatan ini Tuhan Yesus ingin mengatakan bahwa mengetahui TORAT/KITAB SUCI/ALKITAB tidak akan berdampak apa apa tanpa bertemu dengan Kristus, lalu bersedia menjadi pengikutNya. Sebaliknya Orang Orang kafir mereka tidak mengenal pengetahuan tentang Torat/Firman, tetapi setelah bertemu dengan Sang Firman (Torat yang telah menjadi manusia) mereka langsung meninggalkan hidup lamanya dan mengikut Yesus. Apakah anda sudah bisa melihat perbedaan antara Orang Kafir dengan Orang Fasik? Saudara Keselamatan kekal ternyata  ditentukan oleh 2 respon yaitu: Mengikut Yesus (Menerima) atau Menolak Yesus (Tidak Mengikut Yesus). Namun sayangnya kekeliruan besar yang terjadi dewasa ini bahwa Menerima atau menolak Yesus diindentikan dengan ikut agama Kristen atau tidak ikut agama Kristen, sebab itu tidaklah mengherankan kalau para imam menjadi besar kepala dan bebal, karena sesungguhnya mereka itu bukanlah komunitas sesama yang dipilih Yesus, justru merekalah yang  perlu bertobat tanda kutip. Merekalah yang diingatkan oleh Yesus sebagai yang terkemudian tergantikan oleh orang orang yang dianggap kafir  yang tidak memiliki pengetahuan agama. Mengapa orang kafir yang dipilih Yesus? Karena orang kafir tidak menolak Yesus. Bagaimana  orang Kafir bisa menolak Yesus, kalau mereka tidak mengenalNya. Sebab itulah Yesus datang sendiri memperkenalkan diriNya. Jadi keselamatan adalah inisiatif Allah sendiri. Bukan inisiatif manusia. Yang diminta dari manusia adalah meresponnya; Menerima jadi PengikutNya atau Menolaknya. Sedangkan orang fasik adalah kebalikannya adalah orang orang beragama yang merasa diri benar/merasa diri otomatis sudah selamat, merasa sudah memiliki Torat tanda kutip memonopoli Tuhan, tetapi pada hakekatnya menolak menjadi Pengikut Kristus. Mereka  mengenal Tuhan secara ritual agamawi tapi menolak  kemanusiaan Kristus yang diam diantara komunitas orang orang pilihanNya. Orang Fasik adalah orang orang serakah apapun agamanya dan menolak melepaskan dunia dengan berbagai keinginannya, sebagai syarat menjadi Pengikut Kristus.

Kiranya tulisan ini memberikan pencerahan dan saya menyadari akan adanya pro kontra atas tulisan ini. Namun sebagai hamba Kristus saya harus menyampaikan kebenaran ini apa adanya dan bagian dari tugas  Injili pengikut Kristus. Amin. *** [By. Ev.Andereas Dermawan]

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India