Jumat, 11 Maret 2011

Komunitas Gereja atau Komunitas Gedung Gereja

 
Matius 25 : 31 � 46 --- 25:31 "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. 25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, 25:33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. 25:34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. 25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; 25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. 
25:37 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? 25:38 Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? 25:39 Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? 25:40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. 25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. 25:42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; 25:43 ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.
25:44 Lalu mereka pun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? 25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. 25:46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."
Matius 4 : 18 � 22 ---  4:18 Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. 4:19 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." 4:20 Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. 4:21 Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka 4:22 dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.
Lukas 19 : 1 - 10 --- 19:1 Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. 19:2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. 19:3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. 19:4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. 19:5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." 19:6 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. 19:7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa." 19:8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." 19:9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. 19:10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

Bila mendengar kata Gereja tentunya kita  membayangkan suatu tempat gedung ibadah yang diperuntukan untuk orang orang penganut agama Kristen.  Bila tiba hari Minggu, kalau kenalan anda bertanya: Anda mau ke gereja  mana? Maka dengan lancarnya anda akan  menjawab dan memberitahukan nama gereja dan denominasinya  bahkan lengkap dengan nama pendetanya.

Secara phisik tentunya sebuah gedung gereja mempunyai ciri ciri tertentu. Bila anda ingin ke gereja tentunya tidak mungkin anda memasuki sebuah gedung vihara/ klenteng atau mesjid, karena gedung ibadah tiap tiap agama berbeda. Ciri  utama gedung gereja ada lambang salibnya disertai logo dari denominasi gereja tersebut. Ada sebagian gereja yang menggunakan symbol ayam yang menggambarkan tentang penyangkalan Petrus terhadap Tuhan Yesus.

Banyak orang Kristen tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang arti gereja. Mereka memahami gereja hanyalah sebatas  tempat/gedung ibadah yang lengkap dengan symbol salib dan logo denominasinya. Apakah pengertian gereja  seperti itu saudara?  Sama sekali bukan!


Dewasa ini karena minimnya pengetahuan yang benar tentang arti Gereja, maka tanpa disadari oleh mereka Gereja telah  beralih fungsi menjadi panggung hiburan semata. Orang akan membanjiri  gereja/tempat ibadah yang bisa  menampilkan para celebrities di berbagai bidang, para pakar/pembicara ternama, artis penyanyi Kristen idola diperjual belikan tanda kutip. Alih fungsi gereja lainnya adalah gereja menjadi  perusahaan agama dengan menjual produk ritual dimana para rohaniwan dengan berbagai sebutan sebagai presiden direkturnya dan umat menjadi  customernya.


Mungkin anda akan memprotes keras  uraian penulis tentang topik ini. Selaku hamba Kristus saya harus berani memaparkan hal ini secara  jujur terbuka, dan bila ada protes merupakan hal yang positip! Mengapa? Karena dengan demikian penulis berhasil membangunkan anda sekalian dari tidur rohani yang berkepanjangan. Memberikan informasi yang berupa himbauan seperti ini sangatlah penting, ditengah membanjirnya informasi yang  menenggelamkan anda dengan berbagai buaian kesuksesan/ kekayaan materi yang diajarkan para rohaniwan/pemimpin agama tersebut.


Kembali pada judul renungan di atas KOMUNITAS GEREJA ATAU KOMUNITAS GEDUNG GEREJA? Dengan menampilkan judul ini penulis ingin memperlihatkan perbedaannya kepada anda sekalian, apakah anda berada di komunitas Gereja atau sebaliknya anda berada di komunitas Gedung Gereja?


Secara teoritis orang mengatakan  bahwa gereja adalah rumahnya Tuhan atau di dalam Perjanjian Lama disebut dengan sebutan Bait Allah. Pertanyaannya sekarang apakah  Rumah Tuhan itu sama dengan Rumah/tempat kediaman manusia yang berbentuk  bangunan gedung? Umumnya  setiap orang Kristen sudah diajarkan oleh pemimpin agama mereka bahwa yang dimaksud dengan gereja adalah orangnya bukan gedungnya. Tapi sayangnya dalam tataran realitasnya antara yang diajarkan dengan yang dilaksanakan tidak nyambung alias berbeda. Dalam prakteknya gedung gerejalah yang tetap menjadi rujukan. Para rohaniwan sibuk merenovasi gedung gereja semewah dan senyaman mungkin, seolah-olah gedung gereja itu adalah tempat kediaman Tuhan. Para Pemimpin Agama  dengan piawai menyajikan program-program ritual seprofesional mungkin, dengan mengundang para pakar pembicara dibidangnya sehingga menyedot banyak pengunjung/customer. Dengan demikian ibarat perusahaan, gerejanya menghasilkan profit yang besar sehingga bisa memberikan pelayanan yang maksimal, untuk membangun gedung gereja, gedung yayasan, gedung sekolah dengan dalih akan disumbangkan kepada orang-orang miskin. Para donatur kaya sangat mudah terkecoh sehingga  mensupport kegiatan ritual semacam itu.Karena orang orang kaya tersebut terpenuhi aspirasinya oleh suguhan ritual semacam itu.  Melalui tulisan ini saya akan meluruskan pemahaman yang keliru mengenai makna gereja yang sesungguhnya.


Tadi sudah dijelaskan bahwa Gereja itu adalah orangnya. Bila demikian, pertanyaannya bukanlah : apakah Gereja itu? Tetapi pertanyaannya adalah : Siapakah Gereja itu? (Berarti bukan mengacu pada gedung tetapi  mengacu pada  suatu pribadi/orang).


Pada waktu Tuhan Yesus menjungkir balikan orang yang berjual beli di Bait Allah, dengan tegas Tuhan Yesus memproklamirkan bahwa dirinya adalah Gereja. Percayakah saudara, bahwa Yesus adalah Gereja? Jawaban atas pertanyaan ini merupakan sikap saudara memaknai  apa itu gereja? Jelaslah  di sini bahwa wujud Yesus bukanlah bangunan gedung, meskipun di gedung itu berlambangkan salib sekalipun! Apakah saudara setuju dengan pemaparan ini? Bila demikian berarti saudara berada dalam komunitas yang sama dengan penulis. Dan sebaliknya bila saudara tidak setuju, berarti saudara berada di komunitas yang berbeda yakni komunitas gedung gereja bukan komunitas gereja. Mungkin saudara kembali akan mengkritik keras dan berkata : Kalau begitu gedung gedung gereja yang sudah ada  tidak boleh difungsikan lagi, apa begitu maksud penulis? Apakah untuk beribadah bertemu Tuhan, harus dilakukan di  lapangan terbuka? Baiklah untuk tidak membuat saudara galau, saya akan menjelaskannya.


Seperti telah dipaparkan di atas bahwa Gereja adalah Orang berwujud suatu pribadi, yakni pribadi Tuhan Yesus Kristus. Kalau kita mempelajari  mengapa ada Bait Allah dalam zaman Perjanjian Lama? Setelah manusia pertama Adam berdosa, maka hubungan manusia dengan Allah terputus. Manusia tidak bisa bertemu Allah, hubungannya menjadi sangat jauh.  Untuk berkomunikasi dengan manusia, biasanya  Allah mengutus malaikatNya dan memilih orang orang tertentu yang kemudian sebutan untuk orang pilihanNya waktu itu adalah seorang nabi.  Dan untuk memfasilitasi pertemuan antara manusia dengan Allah dibangunlah sebuah Bait Allah yang dibangun sejak zaman raja Daud dan diselesaikan oleh puteranya  bernama Salomo. Maka mulailah terbentuk hirarki pembagian tugas di Bait Allah. Ada Imam dan ada Imam Besar yang menyampaikan korban penebusan dosa berupa domba sembelihan di ruang Maha Kudus. Namun semua ritual itu adalah bersifat simbolik untuk menggambarkan akan kedatangan Tuhan Yesus sebagai Sang Gereja di mana di dalam dia merupakan kepenuhan dari hadirat Allah/tempat kediaman Allah. Setelah kedatangan Yesus, maka  hal hal yang tadinya bersifat simbolik itu telah menjadi nyata dan digenapi. Kedatangan Tuhan Yesus menjungkir balikan tradisi ritual di perjanjian lama. Dan dengan tegas Yesus menyatakan bahwa Ia adalah Tuhan atas Bait Allah yang telah dinubuatkan ribuan tahun sebelumnya. Tapi sayangnya Tuhan Yesus ditolak oleh para pemimpin agama beserta pengikutnya. Mereka tetap melanggengkan tradisi ritual  tersebut, bahkan kalau kita perhatikan kondisi zaman sekarangpun tidak jauh berbeda. Cuma beda dalam bentuk korban. Kalau dulu berupa domba sekarang bentuknya berupa uang.


Nah dari latar belakang yang sudah diuraikan, marilah kita kembali pada pertanyaan kritis tadi, tentang  gedung gedung gereja, apakah tidak boleh difungsikan kembali? Untuk menjawabnya marilah kita tetap berpegang pada makna gereja itu, yaitu pribadi Yesus. Berarti di mana ada pribadi Yesus, di situlah Gereja. Dalam perjalanan hidupnya Tuhan Yesus, berjalan berkeliling, kadang  Ia ada di rumah Petrus seorang nelayan, rumah Petrus bukanlah sebuah gedung mewah, tetapi  kehadiran Tuhan Yesus suatu pribadi kepenuhan Allah/kediaman Allah, adalah menjadi tempat atau sarana bertemu Allah, Tuhan atas Bait Allah. Kadang  Sang Gereja berkunjung ke rumah Zacheus, seorang kaya pemungut cukai dalam rumahnya yang mewah, tapi patut diingat kunjungan Yesus bukanlah untuk melakukan ibadah ritual, kepada Petrus Sang Gereja (Tuhan Yesus) sendiri yang menjumpainya. Sedangkan kepada Zacheus, justru sebaliknya, Zacheuslah yang mencari Yesus sebagai bentuk pertobatan Zacheus. Dan beberapa contoh lainnya juga Sang Gereja lakukan bukan di tempat ibadah formal yang dipimpin oleh pemimpin agama, tetapi dilakukan secara  langsung di tempat di mana pertemuan itu berlangsung, bisa di lapangan terbuka, bisa di rumah mewah, bisa di atas pohon tempat dimana pertemuan pertama antara Tuhan Yesus dengan Zacheus, bisa di mana saja, yang terpenting bukan tempatnya, tetapi kehadiran dan perjumpaan dengan Sang Gereja itulah yang menjadi substansi utama dari makna gereja itu sendiri.


Lalu di manakah kita bisa membedakan di komunitas mana Sang Gereja berada? Apakah di tempat/gedung megah bersimbolkan salib? Apakah tempat tempat ibadah yang dipimpin oleh pemimpin agama? Dari pemaparan di atas sudah dijelaskan bahwa ada 2 ciri ciri tempat di mana kehadiran Sang Gereja itu. Ciri ciri pertama  Sang Gereja berdiam/hadir di tempat orang orang paling hina (Matius 25 : 35-36). Sedangkan ciri ciri yang kedua adalah di mana ada seorang bertobat, di manapun ia berada, maka Sang Gereja itu akan datang menjumpainya, seperti halnya dengan pertobatan Zacheus. Tuhan Yesus adalah Sang Gereja Yang Maha Hadir, Ia tidak bisa di batasi oleh tembok tembok ritual yang membelenggu manusia. Kiranya  kita diberikan hikmat untuk bisa membedakan komunitas Gereja  atau komunitas Gedung Gereja. Amin. *** [By. Ev. Andereas Dermawan]

Beda Fungsi Lubang Hidung Kanan dan Kiri

Hidung sebelah kanan dan hidung sebelah kiri ternyata berbeda fungsi. Hidung sebelah kanan berfungsi mengeluarkan udara panas dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan sekresi asam. Hidung sebelah kiri berfungsi mengeluarkan udara dingin sehingga dapat meningkatkan pengeluaran alkali (basa). Bernapas melalui lubang hidung kiri mempengaruhi aktivitas kortikal otak di sisi kanan, dan sebaliknya. Belahan otak kanan yang dipengaruhi oleh dominasi lubang hidung sebelah kiri, terkait dengan kemampuan emosional, visual, relaksasi dan kegiatan yang bersifat feminin. Sedangkan belahan otak kiri, yang dirangsang oleh dominasi lubang hidung kanan, dihubungkan dengan kegiatan verbal, lebih energik dan rasional.

Untuk meredakan sakit kepala, cobalah menutup lubang hidung sebelah kanan dan bernafaslah melalui hidung sebelah kiri dan lakukan kira-kira 5 menit. Cara ini juga dapat membantu menyembuhkan gangguan pencernaan kronis, meringankan susah buang air besar (sembelit) dan susah makan.

Jika Anda merasa lelah, tutup lubang hidung sebelah kiri dan bernafaslah melalui hidung sebelah kanan. Tak lama kemudian, Anda akan merasakan segar kembali. Cara ini pun dapat meredakan stres, mengatasi kesulitan tidur (insomnia). Caranya berbaring di sisi kanan, tutup lubang hidung sebelah kanan dan bernapas dengan lubang hidung kiri selama 25 sampai 30 menit. ***

?|| PREVIOUS : Seputar Tubuh Manusia 

Yesus Mengajarkan Hukum Potong Tangan dan Congkel Mata?

potong tanganIni penting untuk diperhatikan, sebab mungkin saja masih banyak orang yang memiliki pandangan yang sama atau bahkan ada yang menyangka bahwa nantinya tubuh manusia akan terpenggal-penggal: bagian-bagian tubuh yang melakukan kebenaran akan masuk sorga, bagian lain yang melakukan dosa akan masuk neraka. Waow, pandangan ini lebih parah lagi ya ....

Di sini saya kutip ayat yang mengandung pernyataan Yesus tersebut, yakni di Kitab Matius dan Kitab Markus :

Matius 5:29-30 --- 5:29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. 5:30 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.
Markus 9:43-48 --- 9:43 Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan; 9:44 [di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.] 9:45 Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka; 9:46 [di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.] 9:47 Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, 9:48 di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam.
Di tempatkan pada konteksnya masing-masing baik yang disaksikan oleh penulis kitab Matius (Mat 5:17-48, tema : Yesus dan Hukum Taurat) maupun Markus (Mrk 9:42-50, tema : Siapa yang Menyesatkan Orang, Tentang Garam) di situ Yesus tidak sedang berbicara tentang neraka itu sendiri, melainkan tentang hidup keagamaan yang seharusnya dijalani dengan murni dan tanpa kompromi dengan satu pun hal yang namanya dosa. Untuk menegaskan maksud-Nya, Yesus menggunakan kiasan tubuh manusia, bahwa jika kerusakan satu bagian akan merusak bagian tubuh yang lainnya, maka bagian yang rusak itu dibuang saja dari pada oleh satu bagian itu seluruh tubuh menjadi rusak. Contoh tentang ini akan banyak kita temukan dalam tindakan medis yang dilakukan kepada pasien-pasien yang harus merelakan bagian-bagian tertentu dari organ tubuhnya dibuang demi kesehatan tubuhnya secara menyeluruh.

Demikian pula dalam kehidupan rohani manusia. Dosa tidak punya tempat dalam Kerajaan Sorga sekecil apapun itu. SATU SAJA bagian dari hidup kita cemar, maka - perhatikan kata-kata Yesus yang saya beri tekanan dengan bold dan underline, maka seutuhnya dari hidup kita itu menjadi cemar. Kebenaran tidak dapat bercampur setitik pun dengan dosa sehingga Yesus berkata : "lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung",  "lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang", "lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu".


Lalu dapatkah demikian, yakni hanya bagian yang benar dari hidup kita yang membawa kita sorga, lalu sebagian besar tubuh kita dikirim ke neraka? Sekaligus menjawab pandangan keliru tentang mutilasi tubuh manusia ke sorga dan neraka, di sini ditegaskan bahwa itu tidak mungkin. 

Perhatikanlah, bahwa setelah bicara "lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa" Yesus melanjutkan "dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka." (Mat). Sekali lagi perhatikan dengan baik : "Satu anggota dari anggota tubuh" masuk sorga namun pada saat yang sama "tubuh dengan utuh" ke neraka. Kalau "tubuh dengan utuh" ke neraka, berarti tidak tidak ada satu anggota tubuh pun yang terpisahkan, sebab suluruh tubuhnya dicampakkan ke dalam neraka. Tidak ada bagian untuk sorga.
Demikian juga dalam catatan Markus, "lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung", tapi selanjutnya Yesus bilang, "dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka". Kalau begitu tidak ada tangan yang ke sorga, sebab "dengan utuh kedua tanganmu" ke neraka.
Ini juga,  "lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang", Yesus lanjutkan, "dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka". Kalau kedua kaki ke neraka, berarti tidak ada kaki lain lagi bukan? Kalau begitu satu kaki yang baik itu sudah ikut ke neraka.
Terakhir, "lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu", Yesus melanjutkan, "dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka". Satu mata ke sorga, dua mata ke neraka. Jelas mata yang ke sorga itu sudah ikut ke neraka, sebab kita 'kan hanya punya mata dua, juga kaki dua, tangan dua.
Dengan memperhatikan kalimat-kalimat ini saja sudah jelas bahwa Yesus tidak mengajarkan hukuman potong-cungkil apalagi hukum mutalasi tubuh ke sorga atau ke neraka.  Di sini Yesus sedang menegaskan TOTALITAS hidup keagamaan orang yang beragama, baik bagi umat Yahudi yang hendak tampil sempurna taat akan Hukum Taurat, dan juga bagi murid-murid Yesus. Baik dalam konsep tunggal Hukum Taurat maupun pada penyempurnaannya, yakni Hukum Kasih,  ketaatan adalah mutlak dan berlaku seutuhnya. Tidak satu bagian taat, bagian lainnya tidak.


Sekaligus di sini : adakah manusia yang sanggup melakukan ini sepenuhnya? Karena itu Rasul Paulus menulis:

Roma 3: 27-28 --- 3:27 Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman! 3:28 Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.
Manusia tidak akan pernah benar hanya dengan segala perbuatan baiknya. TIDAK AKAN PERNAH. Sebab bicara benar, bukan bicara satu atau dua bagian yang benar dalam hidup kita. Bicara benar, berarti utuh tanpa satu pun tersisa atau terabaikan atau dikompromikan. Maka adakah manusia yang dapat bermegah bahwa ia akan mencapai sorga dengan ketaatan yang dapat terhitung dan hanya yang dilihat oleh manusia? TIDAK. Oleh sebab itulah Yesus Kristus mati di kayu salib, agar oleh Ia-lah kita disempurnakan, bukan oleh diri kita sendiri. Kita melakukan tugas kita untuk taat, selebihnya adalah SALIB KRISTUS. Tanpa iman kepada Yesus Kristus, tidak mungkin kebenaran diri manusia menyelamatkan dirinya, sebab SATU SAJA ketidakbenaran pada dirinya, itu akan menyeretnya kepada kebinasaan.

Tetapi juga, KETAATAN adalah MUTLAK. Artinya, orang beriman tidak dapat bermegah jika imannya itu tidak membuatnya taat. Sebab adalah tidak mungkin iman tanpa perbuatan (Yak 2:14-26). Namun terpujilah Tuhan kita Yesus Kristus, karena oleh iman kepada Dia, pertobatan kita yang tidak sempurna, disempurnakan oleh-Nya menjadi keselamatan yang kekal. 

Ibrani 12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
2 Tesalonika 1:11-12 --- 1:11 Karena itu kami senantiasa berdoa juga untuk kamu, supaya Allah kita menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu, 1:12 sehingga nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu dan kamu di dalam Dia, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus. 
Ibrani 5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, 5:9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, IA MENJADI POKOK KESELAMATAN YANG ABADI bagi semua orang yang TAAT kepada-Nya. **HEP**

Kamis, 10 Maret 2011

Para Rasul Kristus

12 RASUL

murid yesusKata rasul berasal dari Bahasa Arab yang artinya utusan, kata rasul digunakan dalam Alkitab Bahasa Indonesia sebagai padanan kata Bahasa Yunani ?p?st???? (apostolos).

Yesus juga disebut Rasul (Ibr 3:1). Sebagaimana Yesus  diutus oleh Bapa-Nya (Yoh 5:23,36, 37; 6:44, 57; 8:18, 42; 12:49; 14:24; 17:21, 25;  20:21; I Yoh 4:14), Yesus pun mengutus murid-murid-Nya:
Yohanes 20:21 Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." 
Menurut daftar yang terdapat dalam Injil-Injil Sinoptik (Mrk 3:13-19, Mat 10:1-4, Luk 6:12-16), dua belas orang dipilih oleh Yesus menjelang permulaan pelayanan-Nya, kedua belas orang yang juga disebutNya Rasul itu adalah:
  1. Simon (Mat 10:2; Mrk 3:16; Luk 5:10), yang oleh Yesus diberi nama Petrus (Bahasa Yunani: petros, petra; Bahasa Aram: kefas; artinya "Batu Karang") (Mrk 3:16; Luk 6:14; Gal 2:8), dikenal pula dengan sebutan Simon bin Yunus (Mat 16:17), Kefas (Bahasa Aram) (Yoh 1:42), dan Simon Petrus. (1, 2 Ptr 1:1 Pekerjaannya sebelum mengikut Yesus adalah nelayan dari Betsaida "di Galilea" (Yoh 1:44; bdk. 12:21).
  2. Andreas, saudara Simon, (Mrk 3:18; Luk 6:14), nelayan dari Betsaida (Yoh 1:44), sebelumnya ia adalah murid Yohanes Pembaptis (Yoh 1:35-40), disebut di antara rasul-rasul yang pertama-tama dipanggil oleh Yesus (Mat 10:2)
  3. Yakobus  anak Zebedeus (Mat 10:2; Mrk 3:17; Luk 5:10) dari keluarga nelayan (ayah dan Yohanese, saudaranya) (Mat 4:21)
  4. Yohanes, saudara Yakobus (Mat 10:2). Yakobus & Yohanes anak-anak Zebedeus disebut Yesus �Boanerges�, yang berarti �anak-anak guruh� (Mrk 3:17).
  5. Filipus dari Betsaida "di Galilea" (Mat 10:3; Mrk 3:18; Luk 6:14; Yoh 1:44, 12:21).
  6. Yakobus anak Alfeus (Mat 10:3; Mrk 3:18; Luk 6:15).
  7. Matius, si pemungut cukai (Mat 9:9; 10:3; Mrk 3:18; Luk 6:15;) umum disamakan dengan Lewi anak Alfeus (Mrk 2:14; Luk 5:27)
  8. Simon orang Zelot (Mat 10:4; Mrk 3:18; Luk 6:15; Kis 1:13).
  9. Yudas Iskariot (Mat 10:4; Mrk 3:19; Luk 6:16). Nama Iskariot dapat berarti kota-kota Yudea di Keriot atau pun berarti sikarii (para pejuang pergerakan nasional Yahudi), atau berarti Isakhar. Juga disebut (misalnya dalam Yoh 6:71 dan 13:26) sebagai "Yudas, anak Simon". Dia digantikan sebagai rasul dalam Kitab Kisah Para Rasul oleh Matias.
  10. Tomas (Mat 10:3). Tidak banyak yang diketahui tentangnya, namanya berasal dari kata bahasa Aram T'oma' = kembar. Rasul ini juga dikenal sebagai Didimus (Yoh 11:16; 20:24; 21:2) dan kata bahasa Yunani Didymous = kembar.
  11. Bartolomeus (Mat 10:3; Mrk 3:18; Luk 6:14) dalam Bahasa Aram "bar-Talemai?", "putra Talemai" atau "orang Ptolemais". Rasul ini diidentifikasikan dengan Natanael yang disebut-sebut dalam Yoh 1:45-1:51.
  12. Tadeus (Mat 10:3; Mrk 3:18). Injil Lukas menyebutnya Yudas anak Yakobus (Luk 6:16), sehingga dalam beberapa literatur ia disebut Yudas Tadeus.

RASUL-RASUL LAINNYA
  1. Paulus dari Tarsus (Kis 13:43; 1 Kor 1:1; Rm 1:1; Gal 1:1; Ef 1:1; Kol 1:1; 1, 2 Tim 1:1; Tit 1:1). Paulus adalah rasul yang khusus mengabarkan Injil kepada bangsa bukan Yahudi (Rm 11:13).
  2. Matias (Kis 1:26), menggantikan Yudas Iskariot (Kis 1:16-20).
  3. Barnabas, misionaris yang disebut pula rasul (Kis 13:43: 14:3-6). Ialah yang  menerima Paulus setelah pertobatannya dan membawa Saulus/Paulus kepada rasul-rasul (Kis 9:27
  4. Yakobus diidentifikasikan sebagai saudara Yesus (Gal 1:19).
  5. Andronikus dan Yunias. Dalam Rm 16:7 Paulus mengatakan bahwa Andronikus dan Yunias adalah "orang-orang yang terpandang di antara para rasul" sebelum Paulus. ***

Letaknya di PIKIRAN Anda.

Halo .... sekarang kita berekreasi dengan gambar. 

Lihat sepintas gambar di bawah keterangan ini.


Ke arah manakah wanita dalam gambar ini bergerak : berputar ke kanan (searah jarum jam) atau ke kiri, atau bahkan berputar ke kiri dan ke kanan? 

Jawabannya ada pada masing-masing orang yang melihatnya. ???

Inilah keunikan gambar ini, yakni gerak putaran wanita dalam gambar ini dapat dilihat berbeda oleh beberapa orang pada saat yang sama. Ada yang melihatnya berputar ke arah kanan, ada yang melihatnya berputar ke arah kiri, dan ada yang melihatnya berputar ke kiri lalu ke kanan atau sebaliknya.  Ada pula yang melihatnya bergerak hanya ke satu arah, ke kanan atau ke kiri saja.

Coba Anda buktikan sendiri. Perhatikan gambar ini dengan seksama. Bertahanlah beberapa waktu, mungkin gerak wanita itu akan tetap, mungkin pula akan berubah arah.

Selain Anda, ajak beberapa orang untuk secara bersama-sama melihat gambar ini. Maka hasil pandangan mereka mungkin akan berbeda dari pandangan Anda.

Satu lagi cara yang membuat gambar ini semakin unik adalah Anda dapat merubah arah gerak wanita ini dengan pikiran Anda. ??? Konsentrasi. Bila Anda pertama kali melihatnya berputar ke arah kanan, misalnya, pandanglah dengan konsentrasi penuh, lalu perintahkan dengan pikiran Anda supaya wanita dalam gambar ini berputar ke arah sebaliknya, yakni ke kiri. Jika Anda berhasil fokus, wanita ini seakan-akan mengikuti perintah Anda, ia bergerak ke arah yang Anda perintahkan dalam pikiran Anda. Coba deh, siapa tahu Anda berhasil.

Sekarang waktunya BERMAIN. Silahkan :




Bagaimana?
Silahkan menyampaikan hasilnya di kolom "comment" di bawah artikel ini.


Apa pesan dari permainan ini?
  • Setiap manusia punya otaknya sendiri. Manusia punya pikirannya sendiri. Kita harus belajar menginsafi hal ini untuk dapat menerima pendapat atau pandangan orang lain yang berbeda dari pendapat atau pandangan kita sendiri.
  • Cara pandang kita terhadap sesuatu mendefinisikan pandangan itu sendiri.
  • Perubahan dimulai dari pikiran. Seseorang yang tidak pernah berpikir untuk berubah, ia tidak akan pernah berubah. Dan kekuatan perubahan itu pun tergantung pada kekuatan pikiran seseorang untuk mengubah hidupnya sendiri.
Jika Anda berkenan, silahkan sampaikan pula pesan-pesan lain yang Anda peroleh dari rekreasi ini pada kolom "comment" di bawah ini.

Catatan : 
Rekreasi ini sudah dipraktekan sebagai refreshing di salah satu forum jemaat. Gambar ditampilkan dengan LCD sehingga semua yang hadir (ketika itu sekitar 40-an orang) dapat melihat dengan jelas. Suasana menjadi segar. Satu sama lain menanyakan hasil penglihatan mereka. Dan seperti yang tertulis di atas, demikianlah pandangan orang-orang yang saling berbeda satu dengan yang lainnya. Ada yang berhasil mengubah gerak gambar wanita itu dengan pikiran mereka, namun ada pula yang tidak. Rekreasi ini tepat pada forum di mana pendapat-pendapat mendapat tempatnya. *** [HEP]




SHALOM
Next: ||?

Rabu, 09 Maret 2011

Ilustrasi Kristiani | Buat Mereka Sibuk

Sebuah lembaran tua yang rupanya adalah dokumen rahasia milik PERSEKUTUAN IBLIS SEMESTA ditemukan.Tulisannya sebagian besar tak terbaca lagi. Beberapa kalimat yang masih jelas antara lain:

ilustrasi kristenPadatkan kegiatan-kegiatan gereja.
Buat ibadat jemaat sebanyak-banyaknya.
Buat lebih kreatif. Mereka suka itu.

Tampilkan mujizat-mujizat di sana-sini.
Mereka akan berusaha sampai ke situ.

Terbitkan ide-ide untuk meningkatkan kegiatan persekutuan jemaat.
Cari akal untuk itu.
Jangan biarkan mereka menjadi pengangguran.
Usahakan pekerjaan bagi mereka di luar rumah.
Kaya-kan mereka.
Buat mereka ber-uang.
Uang membuat mereka aktif.
Mudahkan mereka untuk selalu berada di luar rumah.
Manfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sediakan fasilitas-fasilitas.
Jangan lupa, untuk anak-anak.
Buat dunia ini hunian yang menyenangkan bagi mereka.
Aktifkan para perempuan.
Khusus untuk kelompok ini : "uang", itu menyibukkan mereka.
Tapi bagi laki-laki, tambahkan "uang" dengan "perempuan".
Itu akan membuat mereka meninggalkan rumah.
..... ..... ....
Kembangkan yang lain.
Tetapi utamakan : urusan gereja (pelayanan dan persekutuan) jemaat.
Ingat : BERJEMAAT.
Ini EMPUK, sebab sebagian besar mereka meyakini telah benar dan cukup hanya dengan ini.
..... ..... ...
Apa ini????
Di sudut kiri bagian bawah tertulis: 
Strategi XII : "BUAT MEREKA SIBUK".
AGAR MEREKA TIDAK PUNYA WAKTU LAGI 
UNTUK BERSEKUTU SECARA PRIBADI DENGAN TUHANNYA.
**HEP**

Pertobatan Lahir Baru Versus Pertobatan Agama



Yohanes 3 : 3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
II Korintus 5 : 17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. 
Matius 16 : 12 Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa bukan maksud-Nya supaya mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki.
Lukas 9 : 23  Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.

Bagi kebanyakan orang di dunia ini istilah kata pertobatan bukanlah hal yang asing. Apakah mereka mengerti tentang makna pertobatan?  Jawabnya belum tentu saudara! Apakah definisi pertobatan menurut anda? Umumnya  orang memaknai pertobatan adalah sesuatu yang berhubungan dengan moral / karakter / kelakuan atau tindak tanduk seseorang. Sebab itu bila kita melihat seseorang  melakukan kejahatan maka kita menganjurkan orang itu untuk bertobat. Lalu bagaimana caranya orang untuk bertobat? Apa sarananya?

Biasanya  sarana orang untuk bertobat adalah agama. Agama  dijadikan rujukan utama bagi manusia untuk bertobat. Semua agama mengajarkan hal yang sama, agar manusia mau bertobat dari kelakuannya yang jahat. Inilah yang disebut dengan Pertobatan Agama.  Makna pertobatan  semacam inilah  yang diadopsi oleh umumnya manusia di dunia ini. Setiap penganut agama apapun agamanya merasa  berbahagia bila seluruh anggota keluarganya rajin beribadah menurut agamanya masing masing, sebaliknya setiap penganut agama akan merasa kecewa dan sedih bila ada anggota keluarganya tidak lagi beribadah di gedung tempat ibadah agama mereka, misalnya  ada anggota keluarganya yang tidak beragama/kafir atau  ada anggota keluarganya yang pindah dari agama yang dianutnya sejak semula. Dan dengan penuh keyakinan mereka menghakimi anggota keluarganya itu dengan mengatakan bahwa ia telah sesat dan perlu bertobat kembali pada agamanya  yang semula.

Inilah realitas yang terjadi di masyarakat kita, dan ini terjadi  bukan saja di Negara kita tetapi  sudah terjadi  dimana-mana. Agama sudah di kultuskan layaknya seperti  Tuhan. Para pemimpin agama dengan berbagai sebutan seolah-olah  Nabi  yang mewakili  Tuhan di muka bumi ini. Padahal  setelah kedatangan Tuhan Yesus, Allah tidak mengirim lagi seorang Nabi di dunia ini. Tuhan Yesus menggenapi  atau  menyelesaikan apa yang  belum sempurna dari  tugas  para nabi  yang di utus Allah sebelumnya. Kedatangan Tuhan Yesus tidak lagi memilih seorang  Nabi, tapi Ia memulainya dengan mencari  para murid. Dan para murid inilah yang kemudian menjadi  pelanjut  misi  Injil KeselamatanNya.

Agama tidak bisa menyelamatkan manusia dari dosa.  Agama / torat adalah  laksana  cermin yang hanya dapat  memperlihatkan  kepada  manusia bahwa manusia  telah berdosa.  Dan Agama/ Torat hanya memperlihatkan  bahwa akibat dosa manusia sudah mengalami kematian kekal terpisah dari Allah sebagai  sumber hidupnya. Jadi Agama bukanlah Juruselamat yang dapat menyelamatkan manusia. Sebab itu sangatlah keliru bila ada orang yang mengklaim dirinya sudah selamat dengan menganut suatu agama tertentu. Bahkan pemimpin agama apapun  tidak punya otoritas atas keselamatan manusia bahkan  untuk dirinya sendiri yang telah berdosa. Rasul Paulus dalam suratnya yang tertulis di Alkitab mengatakan bahwa semua orang telah berdosa dan tak ada seorangpun yang benar. Sebab itu Allah mengutus Sang Kebenaran di dalam Tuhan Yesus Kristus yang telah datang melalui Jalan Kebenaran, bukan melalui  jalan  agama atau jalan jalan lainnya. Sebab itu perjumpaan  dengan Sang Kebenaran itu merupakan satu satunya jalan keselamatan bagi manusia. Tapi bagaimana caranya manusia bisa bertemu dengan Juruselamat atau Sang Kebenaran itu?  Apakah dengan menganut suatu agama tertentu?

Untuk menjawabnya, marilah kita meneliti kembali latar belakang  tentang kedatangan Tuhan Yesus ribuan tahun lalu. Kedatangan Tuhan Yesus dimulai dengan seruan pertobatan dari  Yohanes Pembaptis. Pada zaman Yohanes Pembaptis sudah ada Bait Allah ( Gereja ) yang dipimpin oleh para Imam/Imam Besar/ kaum parisi/ saduki / ahli kitab, yang sudah dibangun sejak zaman Raja Salomo. Oleh sebab itu pada waktu mereka menemui Yohanes Pembaptis, dengan keras Yohanes Pembaptis mengatakan  dengan 2 seruan yaitu pertama Ia menyerukan : " Bertobatlah karena kerajaan Allah sudah dekat " dan hasilkanlah buah buah pertobatan. Seruan kedua : " Hai Ular beludak jangan harap kalian telah bebas dari hukuman Allah��.dst". 

Dengan demikian jelaslah di sini bahwa Yohanes Pembaptis bukan  memberitakan agama tertentu dan Yohanes Pembaptis tidak menggunakan sarana gedung Bait Allah yang dipimpin oleh pemimpin agama waktu itu, tetapi Ia memilih tempat terbuka di sungai Yordan. Yohanes menyampaikan  berita pertobatan Injil Keselamatan, yang bukan dapat diperoleh dari jalan agama. Secara tersiratpun Yohanes Pembaptis mengatakan bahwa baptisan air yang dilakukannya tidaklah menyelamatkan dengan mengatakan bahwa kalian akan dibaptis oleh RohKudus yang merujuk pada berita kedatangan Sang Juruselamat, Tuhan Yesus Kristus. Dan apa yang dikatakan oleh Yohanes Pembaptis dikonfirmasi ulang pada saat kedatangan Yesus dan direalisasikan setelah kenaikan Tuhan Yesus ke Surga.

Banyak orang, khususnya di kalangan orang orang Kristen pada masa kini yang masih memiliki pemikiran bahwa pada waktu seseorang dinyatakan sebagai pemeluk agama Kristen, lalu mengikuti ritual  baptisan air maka orang itu serta merta meyakini bahwa dirinya sudah lahir baru. Dan ini diperkuat oleh ajaran para imam/rohaniwan masa kini yang memberi jaminan bahwa mereka telah selamat dan sudah lahir baru. Sungguh sungguh memperihatinkan! Melalui renungan ini saya tergerak untuk memberikan pemahaman yang utuh tentang makna lahir baru. Lahir Baru bukanlah suatu dogma agama yang membutuhkan pengdoktrinan dengan cara cara katekesasi seperti yang dibiasakan banyak gereja dewasa ini. Lahir Baru adalah bentuk pertobatan yang disyaratkan oleh Tuhan Yesus sendiri untuk menjadi pengikutnya (muridnya). Kalau begitu apa artinya  Pertobatan Lahir Baru ?  Seperti  telah diuraikan dalam uraian sebelumnya tentang pertobatan agama, dimana yang jadi rujukan adalah agama. Apa itu pertobatan Agama? Di samping pengdoktrinan (katekesasi) dari agama yang bersangkutan, pertobatan agama juga  mengacu pada perubahan karakter / moral, misalnya orang jahat harus berubah menjadi baik. Apakah Pertobatan Lahir Baru sama seperti itu? Sama sekali bukan saudara! Lalu apa arti pertobatan lahir baru yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus?

Kepada Nikodemus Tuhan Yesus berkata : Bila seseorang tidak dilahirkan kembali maka ia tidak bisa melihat kerajaan Allah. Dan kepada para murid / pengikutNya Tuhan Yesus mensyaratkan  untuk mengikut Yesus, haruslah menyangkal diri dan memikul salibnya, lalu baru mereka layak mengikut Yesus. Di sini ada kata layak berarti orang yang tidak mentaati  syarat ini berarti ia tidak layak, tidak perduli apapun profesi anda, baik pendeta, majelis gereja atau siapa saja harus melalui syarat ini. Oleh sebab itu pada penjelasannya tentang akhir zaman, Tuhan berkata kepada  orang orang yang mengabaikan syarat ini dengan berkata : Aku tidak kenal engkau hai pembuat kejahatan! Padahal mereka mengatakan bahwa aku berdoa demi namaMu, aku berkhotbah demi namamu �.dst. kami bukanlah penjahat, seperti pembunuh, pelacur dlsb. Dengan kata lain mereka ingin mengatakan bahwa kami adalah penganut agama Kristen dan mengenal namaMu, tapi Tuhan Yesus dengan tegas mengatakan : "Aku tidak Kenal Engkau, hai pembuat kejahatan!

Pertobatan Lahir baru bukanlah sekedar perubahan karakter/moral saja. Tetapi Pertobatan Lahir Baru adalah dimulai dengan perubahan keadaan. Dirubah dari keadaan lama menjadi keadaan baru. Dan hal ini dicontohkan sendiri oleh kedatangan Tuhan Yesus ke dunia ini. Tuhan Yesus yang adalah rupa/ keadaan Allah mau merendahkan diri menjadi  maha hina dengan melepaskan/mengosongkan diri  menjadi manusia yang maha hina, sebagai gambaran pengakuan keadaan orang berdosa meskipun Tuhan Yesus tidak pernah berdosa. Sehingga orang yang mau mengakui  keadaan berdosanya, itulah yang mendapat belas kasihan Allah, sama seperti belas kasihan Allah ketika melihat putra tunggalNya  yang mengambil rupa keadaan seorang berdosa yakni dalam diri Tuhan Yesus Kristus. Oleh sebab itu Yesus di tinggikan dan dimuliakan karena ketaatan terhadap  Allah BapaNya. Menjadi Serupa dengan Yesus, berarti ikut sama dalam penderitaan dan kematiannya dan setelah itu ikut pula dalam kebangkitan dan kemuliaanNya. 

Mencermati keadaan zaman ini sungguhlah memperihatinkan karena orang tidak lagi memperdulikan akan keselamatan surgawi, karena mereka mengira pertobatan agama yang mereka miliki sudah menjamin keselamatan mereka. Sebab itu mereka sangat fanatik atau patuh pada para pemimpin agama sebagai orang yang mereka kagumi, padahal mereka terkecoh, karena sang pemimpin agama tidak punya otoritas apa apa untuk menjamin keselamatan orang lain bahkan untuk menjamin dirinya saja tidak punya otoritas apa apa. Mengapa orang lebih terbuai dengan ajaran para pemimpin agama ketimbang mengikuti  perintah pertobatan lahir baru? Karena pemimpin agama lebih aspiratif dan bisa kompromi menuruti selera manusia, sedangkan ajaran Tuhan Yesus sangat kaku, apa adanya tidak bisa kompromi. Sejarah mencatat Tuhan Yesus ditinggalkan orang banyak dan dikucilkan seorang diri, karena kekonsistenan dalam mentaati tugas yang diperintahkan BapaNya. Inilah bukti penyangkalan diri yang telah dilalui oleh Yesus. Sebagai pengikutnya kitapun diperintahkan untuk serupa baik dalam keadaan maupun dalam ketaatanNya. Selaku hamba Kristus saya berharap dengan uraian ini anda sudah bisa membedakan mana yang Pertobatan Agama dan mana yang pertobatan Lahir Baru seperti yang disyaratkan oleh Tuhan Yesus untuk menjadi  murid/pengikutnya.

Mengapa manusia perlu lahir baru untuk memperoleh keselamatan surgawi? Jawaban atas pertanyaan ini sangatlah urgent untuk diketahui semua  manusia di dunia ini. Karena sangatlah minim penjelasan mengenai hal ini bahkan nyaris tidak  ada yang mau memberitakannya. Melalui tulisan ini selaku hamba Kristus saya berkesempatan untuk menjelaskannya. Seperti kita ketahui bahwa manusia pertama  yang bernama Adam diciptakan sesuai dengan gambar Allah dan dihembuskan oleh nafas Allah / Roh Allah sendiri, sebab itu disebut  manusia Allah pertama ( Adam I ). Tetapi setelah Adam berdosa , maka gambar Allah telah rusak. Dan Roh Allah yang Maha Kudus tidak lagi berdiam di dalam diri manusia pertama ( Adam I ). Dan setelah manusia berdosa, maka keturunannya bukan lagi lahir dari benih Allah. Tetapi  dilahirkan dari  perpaduan antara benih laki laki dan benih perempuan. Keturunan manusia lahir dari benih dosa termasuk kita umat manusia yang hidup pada masa kini yang mengakibatkan kematian kekal di neraka.

Dalam kitab Injil Tuhan Yesus berkata dengan analogi tanaman. Ia mengatakan : Benih yang jahat akan menghasilkan benih yang jahat pula. Benih dosa akan menghasilkan benih dosa pula. Benih dosa yang ada di dalam diri manusia harus diganti oleh benih Allah yang baru. Dan untuk itu telah dinubuatkan ribuan tahun lalu sebelum kedatangan benih Allah yang baru di dalam wujud Tuhan Yesus Kristus. Dalam kitab Ibrani dikatakan bahwa Yesus adalah benih Allah yang baru atau disebut manusia Allah yang baru ( Adam ke II ). Sebagaimana benih tanaman, maka benih yang baru haruslah di tanam di tanah mengalami proses kematian. Dan hal itu telah digenapi oleh Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesus adalah gambar Allah yang baru atau manusia Allah yang baru ( Adam ke II ). Ia  tidak dilahirkan oleh benih laki laki, tetapi dilahirkan oleh benih Roh kudus, sama halnya dengan gambar Allah yang pertama ( Adam I ), bedanya gambar Allah / benih Allah yang baru tidak pernah berbuat dosa. Alkitab menyatakan : Karena dosa ketidak taatan manusia lama ( Adam I ), maka kita keturunan manusia lama mewarisi dosa yang sama dan hukuman kekal api neraka. Sebaliknya karena ketaatan manusia baru ( Adam II ), maka bagi manusia yang mau mati dari manusia lamanya dan bersatu dengan  benih Allah yang baru, melalui kelahiran baru akan diselamatkan mewarisi hidup kekal. Amin.*** [By. Ev. Andereas Dermawan]

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India