Jumat, 11 Maret 2011

Yesus Mengajarkan Hukum Potong Tangan dan Congkel Mata?

potong tanganIni penting untuk diperhatikan, sebab mungkin saja masih banyak orang yang memiliki pandangan yang sama atau bahkan ada yang menyangka bahwa nantinya tubuh manusia akan terpenggal-penggal: bagian-bagian tubuh yang melakukan kebenaran akan masuk sorga, bagian lain yang melakukan dosa akan masuk neraka. Waow, pandangan ini lebih parah lagi ya ....

Di sini saya kutip ayat yang mengandung pernyataan Yesus tersebut, yakni di Kitab Matius dan Kitab Markus :

Matius 5:29-30 --- 5:29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. 5:30 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.
Markus 9:43-48 --- 9:43 Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan; 9:44 [di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.] 9:45 Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka; 9:46 [di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.] 9:47 Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, 9:48 di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam.
Di tempatkan pada konteksnya masing-masing baik yang disaksikan oleh penulis kitab Matius (Mat 5:17-48, tema : Yesus dan Hukum Taurat) maupun Markus (Mrk 9:42-50, tema : Siapa yang Menyesatkan Orang, Tentang Garam) di situ Yesus tidak sedang berbicara tentang neraka itu sendiri, melainkan tentang hidup keagamaan yang seharusnya dijalani dengan murni dan tanpa kompromi dengan satu pun hal yang namanya dosa. Untuk menegaskan maksud-Nya, Yesus menggunakan kiasan tubuh manusia, bahwa jika kerusakan satu bagian akan merusak bagian tubuh yang lainnya, maka bagian yang rusak itu dibuang saja dari pada oleh satu bagian itu seluruh tubuh menjadi rusak. Contoh tentang ini akan banyak kita temukan dalam tindakan medis yang dilakukan kepada pasien-pasien yang harus merelakan bagian-bagian tertentu dari organ tubuhnya dibuang demi kesehatan tubuhnya secara menyeluruh.

Demikian pula dalam kehidupan rohani manusia. Dosa tidak punya tempat dalam Kerajaan Sorga sekecil apapun itu. SATU SAJA bagian dari hidup kita cemar, maka - perhatikan kata-kata Yesus yang saya beri tekanan dengan bold dan underline, maka seutuhnya dari hidup kita itu menjadi cemar. Kebenaran tidak dapat bercampur setitik pun dengan dosa sehingga Yesus berkata : "lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung",  "lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang", "lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu".


Lalu dapatkah demikian, yakni hanya bagian yang benar dari hidup kita yang membawa kita sorga, lalu sebagian besar tubuh kita dikirim ke neraka? Sekaligus menjawab pandangan keliru tentang mutilasi tubuh manusia ke sorga dan neraka, di sini ditegaskan bahwa itu tidak mungkin. 

Perhatikanlah, bahwa setelah bicara "lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa" Yesus melanjutkan "dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka." (Mat). Sekali lagi perhatikan dengan baik : "Satu anggota dari anggota tubuh" masuk sorga namun pada saat yang sama "tubuh dengan utuh" ke neraka. Kalau "tubuh dengan utuh" ke neraka, berarti tidak tidak ada satu anggota tubuh pun yang terpisahkan, sebab suluruh tubuhnya dicampakkan ke dalam neraka. Tidak ada bagian untuk sorga.
Demikian juga dalam catatan Markus, "lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung", tapi selanjutnya Yesus bilang, "dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka". Kalau begitu tidak ada tangan yang ke sorga, sebab "dengan utuh kedua tanganmu" ke neraka.
Ini juga,  "lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang", Yesus lanjutkan, "dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka". Kalau kedua kaki ke neraka, berarti tidak ada kaki lain lagi bukan? Kalau begitu satu kaki yang baik itu sudah ikut ke neraka.
Terakhir, "lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu", Yesus melanjutkan, "dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka". Satu mata ke sorga, dua mata ke neraka. Jelas mata yang ke sorga itu sudah ikut ke neraka, sebab kita 'kan hanya punya mata dua, juga kaki dua, tangan dua.
Dengan memperhatikan kalimat-kalimat ini saja sudah jelas bahwa Yesus tidak mengajarkan hukuman potong-cungkil apalagi hukum mutalasi tubuh ke sorga atau ke neraka.  Di sini Yesus sedang menegaskan TOTALITAS hidup keagamaan orang yang beragama, baik bagi umat Yahudi yang hendak tampil sempurna taat akan Hukum Taurat, dan juga bagi murid-murid Yesus. Baik dalam konsep tunggal Hukum Taurat maupun pada penyempurnaannya, yakni Hukum Kasih,  ketaatan adalah mutlak dan berlaku seutuhnya. Tidak satu bagian taat, bagian lainnya tidak.


Sekaligus di sini : adakah manusia yang sanggup melakukan ini sepenuhnya? Karena itu Rasul Paulus menulis:

Roma 3: 27-28 --- 3:27 Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman! 3:28 Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.
Manusia tidak akan pernah benar hanya dengan segala perbuatan baiknya. TIDAK AKAN PERNAH. Sebab bicara benar, bukan bicara satu atau dua bagian yang benar dalam hidup kita. Bicara benar, berarti utuh tanpa satu pun tersisa atau terabaikan atau dikompromikan. Maka adakah manusia yang dapat bermegah bahwa ia akan mencapai sorga dengan ketaatan yang dapat terhitung dan hanya yang dilihat oleh manusia? TIDAK. Oleh sebab itulah Yesus Kristus mati di kayu salib, agar oleh Ia-lah kita disempurnakan, bukan oleh diri kita sendiri. Kita melakukan tugas kita untuk taat, selebihnya adalah SALIB KRISTUS. Tanpa iman kepada Yesus Kristus, tidak mungkin kebenaran diri manusia menyelamatkan dirinya, sebab SATU SAJA ketidakbenaran pada dirinya, itu akan menyeretnya kepada kebinasaan.

Tetapi juga, KETAATAN adalah MUTLAK. Artinya, orang beriman tidak dapat bermegah jika imannya itu tidak membuatnya taat. Sebab adalah tidak mungkin iman tanpa perbuatan (Yak 2:14-26). Namun terpujilah Tuhan kita Yesus Kristus, karena oleh iman kepada Dia, pertobatan kita yang tidak sempurna, disempurnakan oleh-Nya menjadi keselamatan yang kekal. 

Ibrani 12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
2 Tesalonika 1:11-12 --- 1:11 Karena itu kami senantiasa berdoa juga untuk kamu, supaya Allah kita menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu, 1:12 sehingga nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu dan kamu di dalam Dia, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus. 
Ibrani 5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, 5:9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, IA MENJADI POKOK KESELAMATAN YANG ABADI bagi semua orang yang TAAT kepada-Nya. **HEP**

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India