Jumat, 03 Juni 2011

Merendahkan Diri Versus Meninggikan Diri


Filipi 2:5�11 -- 2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, 2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. 2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, 2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa! 
Yakobus 1:9�11 -- 1:9 Baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi, 1:10 dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput. 1:11 Karena matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu, sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dengan orang kaya; di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap.

Banyak orang memiliki pemahaman yang KELIRU DALAM MENTAFSIRKAN ARTI MERENDAHKAN DIRI. Bagi kebanyakan orang termasuk PENGANUT AGAMA KRISTEN umumnya MEMAKNAI kata merendahkan diri dengan arti  YANG BERHUBUNGAN DENGAN KARAKTER  atau perilaku seseorang. Orang yang mempunyai karakter merendahkan diri diartikan sebagai orang yang RENDAH HATI  atau TIDAK SOMBONG. Sedangkan sebaliknya  bagi orang yang MENINGGIKAN DIRI diartikan sebagai orang yang TINGGI HATI atau orang yang SOMBONG. Apakah betul demikian saudara? Tentu saja tidaklah benar bila ada orang yang mengatakan bahwa antara kata MERENDAHKAN DIRI berarti sama dengan kata MERENDAHKAN HATI, begitu pula antara kata MENINGGIKAN DIRI dengan kata MENINGGIKAN HATI. Lalu apa arti sebenarnya dari kata  MERENDAHKAN DIRI DAN  MENINGGIKAN DIRI?

Pada umumnya orang Kristen tidak terlalu ambil perduli dengan arti kata  MERENDAHKAN DIRI, karena mereka mengira kalau mereka berperilaku ramah, tidak sombong berarti mereka beranggapan bahwa mereka telah merendahkan diri. Sungguh kekeliruan yang sangat besar anggapan seperti  itu! Karena  arti kata MERENDAHKAN DIRI TIDAK BERKAITAN DENGAN KARAKTER/ PERILAKU SESEORANG! TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN SOMBONG TIDAK SOMBONGNYA SESEORANG! Apakah arti merendahkan diri menurut ajaran Tuhan Yesus Kristus?

Firman Tuhan yang kita baca  dari surat kiriman Rasul Paulus  yang ditujukan kepada  jemaat Tuhan di Filipi  dengan jelas menguraikan apa arti MERENDAHKAN DIRI  YANG DICONTOHKAN OLEH TUHAN YESUS SENDIRI. MARI KITA PERHATIKAN DENGAN CERMAT APA YANG TERTULIS PADA  FILIPI 2:8 di situ dikatakan sbb: "DAN DALAM KEADAAN SEBAGAI MANUSIA, IA TELAH MERENDAHKAN DIRINYA DAN TAAT SAMPAI MATI DI KAYU SALIB. Dari pembacaan  Firman ini  kita tidak melihat uraian mengenai perilaku sombong atau tidak sombong di sini.  Tetapi dengan jelas disebutkan kata  bagaimana KEADAAN YESUS SEBAGAI MANUSIA, DI MANA DALAM KEADAAN/RUPA ALLAH IA RELA MERENDAHKAN DIRINYA SAMPAI MATI DI KAYU SALIB.  SUATU KEADAAN TERMISKIN/TERHINA BAGI ORANG ISRAEL DI ZAMAN ITU.

Dari pembacaan Firman Tuhan ini sangatlah jelas perbedaan antara MERENDAHKAN DIRI DENGAN MERENDAHKAN HATI. KATA MERENDAHKAN DIRI DIPAKAI untuk MENJELASKAN DALAM KAITANNYA DENGAN KEADAAN SESEORANG, SEDANGKAN KATA MERENDAHKAN HATI  DIPAKAI DALAM KAITANNYA DENGAN  KARAKTER ATAU PERILAKU SESEORANG.  KEADAAN SESEORANG ADALAH BERSIFAT  NYATA ATAU KONKRIT BISA DILIHAT SEDANGKAN KARAKTER SESUATU YANG ABSTRAK, TIDAK ADA YANG BISA MEMBACA PIKIRAN/KARAKTER SESEORANG, BUKAN?  SEBAB ITU KARAKTER ATAU PERILAKU SESEORANG BISA PURA PURA (KAMUFLASE/MUNAFIK). Itulah sebabnya Yesus sering mengecam pemimpin agama/parisi di zamanNya, yang  kelihatan bagus/ramah di luarnya tetapi sesungguhnya adalah kepura puraan atau kemunafikkan! Jadi kalau begitu apa arti merendahkan diri? Merendahkan diri  tidaklah sama dengan perilaku rendah diri atau minder, sama sekali bukan itu maksudnya. Karena perilaku rendah diri atau minder  adalah berkaitan dengan karakter seseorang. Tadi sudah dijelaskan bahwa MERENDAHKAN DIRI TIDAK BERKAIT DENGAN KARAKTER/PERILAKU SESEORANG, TAPI MERENDAHKAN DIRI BERKAITAN DENGAN KEADAAN HIDUP/STATUS HIDUP SESEORANG.

Di dunia ini ada 2 macam status hidup yaitu STATUS TINGGI DAN SATU LAGI STATUS RENDAH, ATAU DALAM BAHASA SEDERHANANYA ADA  STATUS KAYA  (Status tinggi) dan ada STATUS MISKIN (status rendah). Perpindahan tempat dari satu status ke status  lainnya  itulah yang disebut dengan istilah merendahkan diri atau meninggikan diri. Umumnya manusia di dunia ini berjuang mati matian untuk pindah dari status rendah kestatus tinggi atau ingin meninggikan diri, ingin menaikkan harkat hidup/harga dirinya. MAKA MERUPAKAN SUATU KEGANJILAN BILA ADA ORANG DARI STATUS TINGGI/KAYA berjuang justru ingin PINDAH status DARI KAYA MENJADI MISKIN!! Nah keganjilan seperti inilah yang diajarkan oleh Yesus. Sebab itu tidaklah mengherankan kalau AJARAN YESUS ini DITOLAK oleh dunia ini alias tidak laku/TIDAK ASPIRATIF. Justru ajaran yang dianggap tidak laku atau tidak aspiratif ini adalah merupakan  suatu rahasia tersembunyinya harta karun surgawi yang tak ternilai harganya. Sebab itu prasyarat mengikut Yesus yang disampaikan kepada seorang muda kaya itu tidak dituruti oleh orang kaya itu, yaitu juallah seluruh hartamu dan bagikan kepada orang miskin.

Dewasa ini banyak tafsiran tafsiran yang diputar balikan oleh para pemimpin agama/parisi modern mengenai hal ini dengan tafsiran tafsiran rohani mereka yang mereduksi arti sesungguhnya dari ajaran Yesus yang maha berat ini. Mereka mengajarkan bahwa orang Kristen tetap boleh kaya asal jangan pelit kasih persembahan/perpuluhan dan harus rajin memberikan donasi kepada orang miskin. Arti menjual seluruh harta dengan arti memberikan donasi kepada orang miskin mempunyai perbedaan tafsir yang sangat jauh berbeda.Mengapa saya katakan demikian? Karena orang kaya yang memberikan donasi memberi dari kelebihan/kekayaannya. Sedangkan arti menjual seluruh harta bukanlah sekedar berbagi kepada orang miskin atau sekedar berdonasi, tapi arti menjual seluruh harta adalah suatu bukti ketaatan kepada perintah Majikan Agung kita, Tuhan Yesus Kristus. Suatu tindakan nyata dan berani melepaskan status/pindah status dari kaya menjadi miskin, sehingga apa yang dikatakan dalam Filipi 2: 8 tentang arti MERENDAHKAN DIRI menjadi suatu kenyataan seperti apa yang sudah lebih dulu dicontohkan oleh Yesus.

Kalau  kita  baca secara keseluruhan dari kitab surat kiriman Rasul Paulus pada jemaat di Filipi, maka saudara akan memahami lebih jelas lagi tentang arti MERENDAHKAN DIRI ini. Di mana dari surat kirimannya itu Ia menyaksikan bagaimana proses perpindahan status yang dialaminya setelah Ia berjumpa dengan Yesus. Ia yang semula memiliki status tinggi/kaya, Ia juga mengakui bagaimana Ia yang adalah seorang parisi/pemimpin agama yang berkuasa dan dihormati. Kini Ia telah ditangkap oleh Kristus untuk mnenjadi seorang pelayan yang paling hina. Mengapa Ia lakukan demikian, karena Ia sudah memiliki suatu patron/blue print yang menjadi satu satunya teladan baginya, yaitu Ia ingin menjadi Serupa dengan Yesus. Kata Serupa dengan Yesus sempat diulangi beberapa kali dalam suratnya kepada jemaat di Filipi. Ia berkata Ia ingin serupa dengan Yesus, baik dalam penderitaan dan kematiannya. Karena Ia juga yakin bahwa penderitaan dan kematian yang dialaminya tetap tidak sebanding dengan kemuliaan yang jauh lebih besar yang Ia dapatkan bersama Kristus.

Rasul Yakubus  juga menulis dalam Yakobus 1: 9�11, juga meneguhkan  arti sebenarnya dari kata MERENDAHKAN DIRI DENGAN MEMBAGI DALAM 2 STATUS KEADAAN HIDUP MANUSIA, YAITU KEADAAN RENDAH/MISKIN DAN KEADAAN KAYA (KEADAAN TINGGI). Dan melengkapinya dengan  hasil akhir dari tiap tiap status, di mana dikatakan bermegahlah saudara yang kini berada dalam status keadaan yang rendah, karena di mata Allah merekalah yang akan ditinggikan dan dimuliakan seperti  halnya dengan Kristus.  Sedangkan keapada orang kaya pemilik status keadaan tinggi  bersama dengan segala usaha bisnisnya akan dilenyapkan, ucapan ini senada dengan apa yang diucapkan Yesus dalam Khotbah di atas bukit yang mengatakan Berbahagialah Orang yang miskin karena merekalah pewaris Kerajaan Surga, tetapi celakalah hai orang orang kaya di dunia ini karena nanti mereka akan berduka.

Dari pemaparan ini kiranya saudara sudah dapat memahami apa makna sebenarnya dari kata MERENDAHKAN DIRI. Namun MENGETAHUI saja TANPA MELAKSANAKANNYA dengan benar juga MERUPAKAN SUATU KESIA SIAAN. Sebab itu berdoalah minta kekuatan dan ketabahan dari Tuhan, supaya kita sanggup menjalaninya bersama Tuhan. Saudaraku yang kekasih dalam Tuhan Yesus Kristus, saya selaku hamba Kristus saya menghimbau anda sekalian untuk bermawas diri dari setiap ajaran yang bermuncullan dewasa ini dengan tawaran tawaran yang begitu  menarik diantaranya yang populer dewasa ini  adalah ajaran tentang theology sukses, theology kelimpahan/berkat, theology iptek dan bentuk ajaran ajaran lainnya yang mempertontonkan mujizat kesembuhan. Dan secara faktual  orang orang Kristen zaman ini akan mencari  ajaran ajaran seperti itu. Di tengah keadaan zaman seperti ini maka keberanian menentukan sikap yang berbeda merupakan tantangan yang tidak mudah bagi pengikut Kristus. Suatu hal yang tidak populer dan merupakan suatu kebodohan di pemandangan dunia ini. Berhala modern/tuhan modern zaman ini menawarkan gemerlapnya dunia ini dalam bentuk bentuk yang sangat dekat dengan hidup  keseharian hidup kita. Pada masa lalu orang membayangkan berhala itu sebagai mahluk gaib yang jauh dari hidup kita, seperti  jin, hantu yang seram, kini hal itu sudah tidak berlaku lagi. Tuhan Yesus sendiri sudah memperingatkan pengikutnya bahwa dizaman akhir ini Iblis akan menyamar seperti Malaikat Terang. Siapakah yang gemar menggunakan bahasa malaikat/bahasa rohani? Bukankah mereka mereka yang mengangkat dirinya sebagai pemimpin agama dan pengikut pengikutnya? Sebab itu saya menyerukan agar anda selalu waspada!! Perlengkapilah hidup anda dengan pengetahuan tentang Kristus dengan benar.

Dewasa ini para pemimpin agama beserta pengikutnya sibuk mempropagandakan program programnya agar dapat menyeret pengikut sebanyak mungkin, bukankah ini merupakan suatu tindakan meninggikan diri baik dari aspek popularitas maupun aspek materi?  Dan kalau kita mau jujur inilah yang tengah terjadi di dunia ini. Dalam Injil Matius pasal 23 Tuhan Yesus dengan tegas mengecam kelakuan para pemimpin agama yang mengangkat diri mereka menjadi pemimpin dan berkeliling dunia untuk menjadikan orang menjadi penganut agama mereka. Dan kalau kita cermat mengkritisi keadaan zaman ini, bukankah fakta fakta ini yang sedang terjadi?  Berhala apa saja yang dekat dengan hidup kita? 1. Keluarga  2. Uang/Nafkah 3. Jabatan 4.Popularitas/pujian/prestasi. Iblis sangat cerdik dalam melakukan serangannya. Sebab itu waktu Iblis berusaha mengalahkan Yesus, maka 4 berhala inilah yang digunakan Iblis menyerang Yesus. Dan saat ini Sang Malaikat Terang juga menggunakan senjata yang sama untuk menjatuhkan pengikut pengikut Yesus. Waspadalah!! 

Saudaraku yang kekasih, Upaya MENINGGIKAN DIRI pada zaman ini merupakan orientasi hidup manusia di dunia ini dalam segala aspek kehidupan, dimulai dari taman kanak kanak sampai pada perguruan tinggi dan seterusnya. Tatanan dunia ini diilhami oleh Iblis sendiri Sang Malaikat Terang Yang Ingin Menyamai Tuhan (MENINGGIKAN DIRI) Sebab itu jangan heran kalau kebanyakan orang lebih tertarik mengikutinya ketimbang mengikut Yesus yang tidak seaspirasi dengan dunia ini. Di tengah dunia yang tengah gencar mengejar aspek  aspek SUKSES, KAYA, POPULER/PRESTASI PENUH PUJIAN, YESUS DATANG DENGAN AJARAN YANG DIBENCI DUNIA INI YAITU AJARAN YANG BERORIENTASI PADA  UPAYA MERENDAHKAN DIRI/MENGOSONGKAN DIRI/MENJADI MISKIN. SUATU AJARAN GILA MENURUT DUNIA INI, TETAPI JUSTRU DISITULAH TERSEMBUNYINYA HARTA KARUN SURGAWI YANG DIWARISKAN KEPADA ORANG ORANG MISKIN TIDAK BERDAYA ORANG ORANG PILIHANNYA.

Mungkin anda akan bertanya apakah semua orang miskin PEWARIS SURGA? Dan Semua ORANG KAYA PEWARIS NERAKA? Jawabnya adalah tidak!  Karena Rasul Pauluspun dulu Ia kaya akan materi dan juga kaya akan pengetahuan, tetapi ketika Ia berjumpa dengan Yesus, terjadilah PERTOBATAN LAHIR BARU MELENGKAPI PERTOBATAN AGAMA YANG SUDAH IA MILIKI SEBELUMNYA. Ia sadar bahwa pertobatan Agama  yang sebelumnya ia miliki tidak berdampak apa apa terhadap keselamatan surgawi tanpa perjumpaan dengan Sang Juruselamat Surgawi Tuhan Yesus Kristus dengan pertobatan Lahir Barunya. Untuk menjalankan pertobatan lahir barunya Paulus meneladani apa yang menjadi orientasi hidup Kristus, yang Ia tuliskan dalam Filipi 2 ayat 8 tentang  MERENDAHKAN DIRI SEBAGAI KONTRA DARI HIDUP LAMANYA YANG MENINGGIKAN DIRI. Yesus dan Paulus mendowngrade/menurunkan status hidupnya dari Kaya menjadi miskin, bukankah ini berbanding terbalik dan dianggap gila oleh dunia ini? Di mana manusia di dunia ini orientasinya naik dalam segala hal: Naik Jabatan, Naik Income, naik pujian, naik prestasi dll. Manusia mengupgrade diri/Meninggikan diri, tetapi Yesus dan Paulus melakukan hal sebaliknya mendowngrade dirinya/turun pangkat dari Kaya menjadi miskin, dengan orientasi hidup MERENDAHKAN DIRI SEPERTI YANG DITELADANKAN OLEH MAJIKAN AGUNG/GURU AGUNG KITA TUHAN YESUS KRISTUS. Dengan demikian tidak semua ORANG KAYA MASUK NERAKA, BILA MEREKA MELAKUKAN PERTOBATAN LAHIR BARU, merekapun bisa disertakan atau dihisapkan bersama orang orang pilihan Allah. BEGITU PULA TIDAK SEMUA ORANG MISKIN MASUK SURGA! Bila alasan dasar PERTOBATANNYA SALAH, MAKA ORIENTASI HIDUPNYA JUGA AKAN BERBEDA DARI APA YANG SUDAH DICONTOHKAN  OLEH YESUS.
 
Jadi kategori Miskin�Kaya di sini dibagi dalam 4 kategorie:
  1. Ada ORANG KAYA BERORIENTASI KAYA/MENINGGIKAN DIRI.
  2. ORANG  KAYA BERORIENTASI MISKIN/MERENDAHKAN DIRI VIA PERTOBATAN LAHIR BARU.
  3. ORANG MISKIN BERORIENTASI MISKIN.
  4. ORANG MISKIN BERORIENTASI KAYA.
Dari  uraian ini mudah mudahan anda  berada di kategorie Orang kaya dan orang miskin yang berorientasi MERENDAHKAN DIRI/MISKIN, sehingga pada waktu kedatangan Kristus yang kedua, kita tidak terbuang di komunitas kambing tetapi kita terpilih di komunitas domba. Amin. *** [By. Ev.Andereas Dermawan]

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India