Selasa, 31 Mei 2011

Komunitas se-AGAMA atau Komunitas se-IMAN

Galatia  3 : 15 - 29 -- 3:15 Saudara-saudara, baiklah kupergunakan suatu contoh dari hidup sehari-hari. Suatu wasiat yang telah disahkan, sekalipun ia dari manusia, tidak dapat dibatalkan atau ditambahi oleh seorang pun. 3:16 Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan "kepada keturunan-keturunannya" seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: "dan kepada keturunanmu", yaitu Kristus. 
3:17 Maksudku ialah: Janji yang sebelumnya telah disahkan Allah, tidak dapat dibatalkan oleh hukum Taurat, yang baru terbit empat ratus tiga puluh tahun kemudian, sehingga janji itu hilang kekuatannya. 3:18 Sebab, jikalau apa yang ditentukan Allah berasal dari hukum Taurat, ia tidak berasal dari janji; tetapi justru oleh janjilah Allah telah menganugerahkan kasih karunia-Nya kepada Abraham. 3:19 Kalau demikian, apakah maksudnya hukum Taurat? Ia ditambahkan oleh karena pelanggaran-pelanggaran -- sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu -- dan ia disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat ke dalam tangan seorang pengantara. 3:20 Seorang pengantara bukan hanya mewakili satu orang saja, sedangkan Allah adalah satu. 3:21 Kalau demikian, bertentangankah hukum Taurat dengan janji-janji Allah? Sekali-kali tidak. Sebab andaikata hukum Taurat diberikan sebagai sesuatu yang dapat menghidupkan, maka memang kebenaran berasal dari hukum Taurat. 3:22 Tetapi Kitab Suci telah mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa, supaya oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya. 3:23 Sebelum iman itu datang kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan. 
3:24 Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. 3:25 Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun. 3:26 Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. 3:27 Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. 3:28 Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. 3:29 Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.
KALI  INI  KEMBALI  ANDA  DIBUAT  BINGUNG  DENGAN  JUDUL  ARTIKEL  INI.  Ada  2 kata  yang ditampilkan  dalam renungan  ini  yaitu  kata  SEAGAMA  DAN  KATA  SEIMAN. KEBINGUNGAN  ADALAH SESUATU  YANG  POSITIP.  MENGAPA? Sebab PALING TIDAK ANDA  AKAN  MENCARI  TAHU  APA  YANG MENJADI  SUMBER  KEBINGUNGAN  DARI JUDUL  ARTIKEL  INI  dibandingkan  bila  anda  sudah  tertidur pulas  tidak  mau  peduli  dengan  apa  yang  akan  terjadi  dengan  keselamatan  jiwa anda  setelah meninggalkan  dunia  ini, karena  hidup di dunia ini adalah untuk  sementara.  Jadi  dengan  memperlihatkan  sikap  bingung  akan  timbul  rasa ingin tahu dan mendorong  anda  bertanya  untuk  menjawab  kebingungan saudara.  Karena  pada  zaman  sekarang  ini  orang  sudah   tidak peduli  akan  urusan  yang  menyangkut  akhirat.  Padahal  ini bukanlah urusan sepele, karena menyangkut  hidup abadi  yang sebenarnya. JUDUL  DI ATAS AKAN MEMBERITAHU  SAUDARA TENTANG  AGAMA DAN  IMAN,  keduanya berhubungan  dengan masalah  akhirat.

SEMUA ORANG DI DUNIA  UMUMNYA TIDAK TERTARIK BILA MEMBICARAKAN AKHIRAT, KARENA KONOTASINYA  NEGATIF YAITU  BERBICARA  TENTANG KEMATIAN, SATU TOPIK  YANG  TIDAK MENARIK!  PADAHAL   HAL  INI  JUSTRU  MERUPAKAN  HAL  YANG  SANGAT  PENTING,  LEBIH PENTING DARI  URUSAN  URUSAN  LAINNYA,  KARENA DENGAN  MEMBICARAKAN  HAL  INI  SESUNGGUHNYA KITA  MEMBICARAKAN KEHIDUPAN  YANG SEBENARNYA,  BUKAN  MEMBICARAKAN  KEMATIAN

Saudaraku  yang  kekasih  dalam Tuhan Yesus  Kristus. Mungkin  saudara  akan  bingung  bila  saya mengatakan  bahwa  dunia  ini  sesungguhnya  adalah  zona  kematian  akibat  dosa.  Justru  dengan anda mengetahui  masalah  akhirat  berarti  anda berbicara mengenai  kehidupan  itu sendiri. Perpindahan  dari  zona  kematian  kezona  kehidupan  itulah  akhirat. JADI  MEMBICARAKAN  MASALAH  AKHIRAT  harusnya  lebih  MENARIK  DIBANDINGKAN  MEMBICARAKAN  MASALAH  LAINNYA  DI DUNIA  INI.

Namun  sangat  disayangkan  saudara, karena  manusia   lebih  tertarik  membicarakan  hal  hal  duniawi, dari  sejumlah  topik   pembicaraan  pembicaraan di dunia ini, maka yang  menempati  urutan  teratas adalah berbicara  mengenai  uang. Seandainya  judul  tulisan saya berbicara  masalah uang, apalagi kalau  saya beritahu  cara mendapatkannya, saya  yakin  akan  banyak  respond  dan  banyak  orang akan  mencari saya. Mengapa  saya  katakan  demikian?  Karena  saya  pernah  mengalami  peristiwa semacam  itu. Saya  pernah bekerja  sebagai  trainer  atau  motivator  mengajarkan  bagaimana  caranya sukses mencari nafkah/uang  bahkan  dilingkungan  gerejapun  orang  orang  Kristen  akan  lebih  mudah  tertarik  bila  ada  seminar seminar  yang  membicarakan  bagaimana  sukses  mencari  nafkah/uang. Saya  dibayar  mahal  hanya  untuk  berbicara  bagaimana  sukses  mencari  uang  tanpa mengeluarkan   modal,  cukup  berbicara  masalah  uang. Tapi sangatlah berbandi ng terbalik bila kita berbicara  masalah akhirat. Bicara saja sudah malas, apalagi untuk mencari kebenaran akhirat itu. Nah untuk hal yang begini, mereka menyerahkan kepada agama, dalam hal ini para pemimpin agama. APAKAH  AGAMA  BISA  MEMBERIKAN  KESELAMATAN AKHIRAT?  DENGAN  TEGAS  SAYA  KATAKAN TIDAK!!  LEPAS  DARI  SAUDARA  YANG PRO MAUPUN KONTRA. SAYA TETAP NYATAKAN BAHWA AGAMA  TIDAK  BISA MENYELAMATKAN ANDA, TERMASUK AGAMA  KRISTEN. KARENA  AGAMA  BUKANLAH TUHAN.  AGAMA/TORAT  Adalah  sarana  penunjuk  jalan  di mana adanya Tuhan. Jadi sama dengan buku  peta  jalan/GPRS. Sebab  itu  harus dipelajari  benar  benar  oleh masing  masing orang  tidak bisa diwakili oleh  pemimpin  agama di dunia. Ketahuilah  saudara bahwa  keselamatan akhirat/keselamatan surgawi  hanya dapat  anda  peroleh dengan  bertemunya  saudara  dengan Tuhan. Tadi  saya  katakana  bahwa  agama  bukanlah  Tuhan,  Tuhan  tidak  diwakili  oleh  pemimpin  agama.  PEMIMPIN AGAMA DAN  KUMPULAN AGAMA  BUKANLAH  TUHAN,  berarti  Tuhan  belum tentu  ada  di tempat  itu.  PEMIMPIN AGAMA DAN KUMPULANNYA mereka MEMPUNYAI PENGETAHUAN   TENTANG  TUHAN  DAN  MEREKA  PERCAYA TUHAN. DAN MEREKA HEBAT DALAM MENGKHOTBAHKANNYA.  Sebagai  pemercaya/umat  beragama  MEREKA  BELAJAR  TENTANG TUHAN  DAN  TAHU  TENTANG  KEBENARAN,  DALAM  TATARAN  TEORITIS   MEREKA MERASA MEMILIKI  KEBENARAN DALAM HAL  PENGETAHUAN TENTANG KITAB SUCI/TORAT .  NAMUN  MEREKA   MENOLAK DAN  MENGINGKARI  KEBENARAN  bahwa torat  telah menjadi  manusia  dalam  rupa Yesus  Kristus,  yang datang  dalam  kehinaan.  KEBENARAN YANG MEREKA  MILIKI  ADALAH  SEPARUH  KEBENARAN  (50%).  SEBAB ITU  DI DEPAN PARA  PEMIMPIN AGAMA  dan  kumpulannya  TUHAN  YESUS  MENGECAM MEREKA  dan berkata  kepada  murid  muridNya,  BILA HIDUP KEAGAMAANMU  TIDAK LEBIH  BENAR PARA PEMIMPIN AGAMA DAN KUMPULANNYA,  MAKA MEREKAPUN TIDAK AKAN MASUK KERAJAAN SURGA. Dengan mengatakan demikian  Tuhan  Yesus  ingin mengatakan bahwa KEBENARAN  yang  dimiliki para PEMIMPIN AGAMA  dan kumpulannya  adalah KURANG BENAR  SAMA SAJA DENGAN KETIDAK BENARAN!  Karena  hasil  akhirnya adalah  kerajaan  neraka  bukan  kerajaan  surga . Sebab  itu perjumpaan  manusia  dengan  Tuhan Yesus merupakan  informasi  yang perlu  saudara  perhatikan  dengan  benar. Menjadi  orang percaya dan MEMILIKI PENGETAHUAN  SAJA  tentang Tuhan kalau hanya dalam tataran itu MAKA HIDUP KITA BARU HANYA SAMA  DENGAN PARA PEMIMPIN AGAMA  DAN KUMPULANNYA DENGAN HASIL AKHIR YANG SAMA dengan  mereka  yaitu MEWARISI KERAJAAN  NERAKA.  Apanya  yang  kurang benar  dari kehidupan  mereka. Mereka  tahu Tuhan dalam tataran teori, bahwa  Allah adalah  Roh,  jadi bagi mereka  dengan menguasai  hal  hal yang bersifat spritualitas/rohani, bisa bahasa malaikat/bahasa rohani/ bahasa agamawi  kalau  kita meminjam istilahnya  Rasul Paulus dalam suatu tulisannya. Tapi pada hakekatnya mereka  menolak Allah dalam rupa kemanusiaannya.  Kebenaran  yang  telah  dinyatakan Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus di tolaknya dengan  tetap  mereka  memimpin  ritual keagamaan. Para pemimpin agama tetap bebal meskipun  sudah  melihat  Yesus  di depan  mata mereka,  tapi  mereka  tetap memegang tongkat kepemimpinan  Musa  dengan membangun  hirarki keagamaan  yang  sampai  kini  masih berlangsung. Sebab itu Yesus memilih sendiri diluar orang orang yang berada dalam hirarki keagamaan, dan sebutan bagi pengikutnya bukanlah sebagai umat beragama/pemercaya, tapi  sebutan bagi pengikut Yesus  adalah  murid dengan  jabatannya sebagai hamba dalam bahasa arabnya disebut Rasul. Jadi jabatan imam (pemimpin) dan jabatan hamba (Rasul)  bagai  2 kutub yang berlawanan. Dalam Matius 23 Yesus mengecam pemimpin agama dengan mengatakan janganlah mengangkat dirimu menjadi  pemimpin, karena hanya satu pemimpinmu yaitu Allah Bapa sendiri. Saudara dari pemaparan ini kita diingatkan  bahwa  agama beserta sejumlah aturannya tidaklah menyelamatkan manusia. Namun fakta yang terjadi justru manusia sangat terikat dengan agama. Agama bahkan belenggu yang sulit dilepaskan dari kehidupan manusia. Maka terbentuklah bermacam-macam kumpulan agama di dunia. Ada 5 agama besar di dunia dengan urutan terbesar sbb: 1. Urutan pertama agama Kristen  2. Urutan kedua adalah agama islam  3. Urutan ketiga adalah : Budha   4. Urutan ke 4 adalah Hindu 5. dan urutan kelima adalah Kong hu chu. Bagi  orang orang  yang sama sama beragama Kristen dalam komunitasnya mereka akan mengatakan sebagai komunitas seagama. Begitu pula dengan agama agama lainnya. Judul artikel di atas  berjudul:  PILIH MANA:  KOMUNITAS SEAGAMA ATAU KOMUNITAS SEIMAN.  Dengan  menampilkan  judul   ini  penulis ingin memberitahu saudara sekalian, bahwa ada perbedaan yang cukup besar antara komunitas seagama dengan komunitas seiman. Pada tulisan tulisan saya sebelumnya saya pernah mengungkapkan beberapa perbedaannya antara lain komunitas agama memiliki hirarki kepemimpinan yang dipimpin oleh pemimpin agama, kalau sekarang sebutannya: pendeta, pastur, romo,  kiayi,  ustads, haji, biksu dlsb. Kalau dizaman Yesus sebutannya adalah : Pemimpin agama/para imam,ahli torat/ahli kitab, parisi, saduki dan para imam besar. Sekarang mari kita crosscheck dari list nama sebutan itu apakah sama dengan komunitas bentukan Yesus. Ternyata berbanding terbalik saudara, Tuhan ternyata memilih komunitasnya yang justru orang orang yang dianggap sampah masyarakat, orang orang berdosa/orang orang kafir yang dianggap tidak beragama. Murid2 Yesus dipilih dari daerah Galilea, berada diwilayah Samaria, dimana orang orang Israel menganggap orang samaria adalah orang orang kafir penyembah berhala. Pengikut Yesus ada juga yang menjadi  pelacur dan  pemungut cukai yang notabene  adalah orang orang yang tidak tahu agama, justru yang dimaksud dengan miskin rohani adalah miskin dalam hal agama, disamping miskin aspek aspek lainnya. Mungkin saudara akan bertanya kok Paulus seorang parisi/pemimpin agama bisa dipilih juga. Ya tentu bisa, tetapi saudara harus lihat bagaimana proses awal pertobatannya. Ia bertobat bukan karena agama yang dianutnya, tapi justru  pertobatannya di awali oleh perjumpaannya dengan Tuhan Yesus. Ingat setelah bertobat ia justru melepaskan belenggu agamawinya dan turun dari jabatan imam menjadi hamba yang paling  hina dari Tuhan Yesus Kristus. Silahkan anda  baca riwayat pertobatannya dikitab kisah rasul rasul. Berdasarkan pertobatannya  ia  berani  bersaksi  kepada mantan  koleganya  sesama  parisi  dan kumpulannya. Paulus mengatakan bahwa kita diselamatkan  oleh karena  IMAN. Dengan tegas dan jelas Paulus juga menjelaskan apa artinya IMAN?  Dalam kitab Galatia pada bacaan kita. Paulus menjelaskan akan arti atau makna IMAN. Kalau saudara baca dengan teliti, ternyata IMAN yang dimaksud Paulus dalam surat kirimannya bukan IMAN dalam bentuk kata kerja, yang umumnya diindentikan dengan kata kerja percaya atau dalam bahasa Inggerisnya  disebut to believe. Tapi  Paulus memaknai  IMAN sebagai  wujud  pribadi  Tuhan Yesus Kristus. Paling sedikit ada  2 perkataan Paulus yang memperkuat makna Iman sebagai  wujud  pribadi  Yesus. Pertama  waktu  Paulus  mengatakan bahwa Iman itu sudah ada sebelum  Abraham  menjadi  Bapak  orang  beragama (Bapa orang bersunat). Supaya baik orang yang bersunat  (tanda orang beragama) maupun orang yang tak bersunat (orang tak beragama) dapat diselamatkan oleh karena IMAN (Kristus) bukan  ditentukan oleh agamanya. Dan perkataan Paulus yang kedua adala: IMAN itu telah datang, kata kata ini menjelaskan bahwa Iman itu adalah wujud pribadi Kristus bukan kata kerja to believe atau percaya. Sebab itu Paulus dengan tegas mengatakan bahwa kita diselamatkan  bukan oleh perbuatan percaya to believe tapi kita diselamatkan oleh karena IMAN, suatu perjumpaan dengan SANG IMAN SEBAGAI WUJUD PRIBADI, BUKAN diselamatkan oleh pengajaran para IMAM. Dengan demikian telah menjadi jelas bagi kita antara komunitas SEAGAMA dan komunitas SEIMAN  adalah 2 komunitas yang berbeda. Mudah2an pemaparan ini memberikan kita  pemahaman yang benar  bagaimana cara berjumpa dengan Yesus dan menjadi  bagian dari komunitasNya yaitu Komunitas SANG IMAN, bukan komunitas SANG IMAM (KOMUNITAS  SEAGAMA), Amin. *** [Ev. Andereas Dermawan]

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India