Keluaran 13:17,18 (17) Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: "Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir." (18) �Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke Laut Teberau�.Sekeluarnya bangsa Israel dari Mesir, bangsa Israel dituntun TUHAN Allah menuju tanah perjanjian, Kanaan.
Keluaran 3:17 Aku telah berfirman: Aku akan menuntun kamu keluar dari kesengsaraan di Mesir menuju ke negeri orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.Perjalanan menuju ke tanah Kanaan dari tempat bangsa Israel saat itu berada, yakni Sukot, akan lebih singkat ditempuh dengan melalui negeri orang Filistin (ay 17). Tetapi jalan yang lebih pendek itu tidak dipilih TUHAN bagi umat-Nya Israel, melain TUHAN menuntun bangsa Israel berputar melalui padang gurun & perjalanan itu menempuh waktu 40 tahun lamanya. Apa maksud TUHAN Allah dengan jarak & waktu yang panjang ini?
Musa menyampaikan maksud TUHAN ini:
�(2) Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak. (3) Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.� (Ulangan 8:2-3).
Sekali lagi, TUHAN Allah dengan sengaja (= atas kehendak-Nya) memilih jarak & waktu yang panjang bagi umat-Nya untuk mencapai Kanaan dengan maksud UNTUK MERENDAHKAN HATI umat-Nya, menguji ketaatan umat-Nya, & untuk membuat umat-Nya mengerti bahwa manusia hidup oleh firman-Nya.
Tanah Kanaan oleh Tuhan Yesus bagi kita adalah Kerajaan Sorga, negeri yang dijanjikan TUHAN Allah bagi orang-orang yang percaya kepada karya keselamatan-Nya di dalam Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita Yesus Kristus (Yoh 3:16; 14:1-4). Dan di sanalah tujuan perjalanan hidup kita orang-orang percaya. Apapun pencapaian yang ingin kita raih di �padang gurun� dunia ini semua itu harus menuntun kita ke �tanah Kanaan� itu sendiri. Maka seluruh penderitaan yang kita alami di dalam dunia ini adalah PROSES TUHAN pada akar segala pikiran, ucapan, perbuatan kita, yaitu HATI KITA (Mat 15:19; Ams 27:19), yakni UNTUK MERENDAHKAN HATI KITA. Sebab, orang-orang yang rendah hati-lah yang akan mewarisi negeri sentosa yang dijanjikan TUHAN! (Mzm 37:11 Orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah.).
Allah Bapa & Yesus Kristus adalah Pribadi yang rendah hati (Mat 11:29). Kasih TUHAN Allah yang mau menyelamatkan kita oleh pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib adalah kerja kerendahan hati TUHAN Allah & Yesus Kristus. TUHAN Allah Yang Mahatinggi dari tempat-Nya yang mahatinggi mau ke turun ke dunia ini menjadi sama dengan manusia di dalam Yesus Kristus demi keselamatan umat manusia (Luk 1:35). Dan Kristus Yesus, �(6) yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, (7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. (8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. (Flp 2:6-8). KASIH YANG SEJATI MENGALIR DARI HATI YANG RENDAH. Tanpa kerendahan hati TUHAN Allah, tidak ada Anak Manusia, Yesus Kristus. Tanpa kerendahan hati Yesus Kristus tidak ada penebusan dosa manusia di kayu salib & dengan demikian tidak ada kebangkitan atau tidak ada pengampunan Allah bagi kita. Akhirnya, tanpa salib & kebangkitan Yesus Kristus tidak ada keselamatan bagi kita.
Kerendahan hati inilah yang terus dibentuk Tuhan di dalam diri anak-anak Allah yang percaya akan Yesus Kristus. Inilah yang Tuhan sedang kerjakan di dalam waktu-Nya yang menurut ukuran waktu dunia adalah waktu yang lama bagi kita, sebab bukan saja apa yang kita inginkan yang harus berkenan kepada-Nya (Yes 49:8 Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau.), tetapi Tuhan MEMBENTUK HATI kita supaya diri kita sendiri juga berkenan kepada-Nya. (Mrk 8:36 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya?).
Yohanes Pembaptis mengingatkan kita: �Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan." (Mat 3:12). Hasil dari penampian Tuhan Yesus adalah gandum & debu jerami. Gandum itulah yang disebut �sisa Israel� (Rm 9:27-28 (27) Dan Yesaya berseru tentang Israel: "Sekalipun jumlah anak Israel seperti pasir di laut, namun hanya sisanya akan diselamatkan. (28) Sebab apa yang telah difirmankan-Nya, akan dilakukan Tuhan di atas bumi, sempurna dan segera." - Yes 10:22-23).
Gandum atau sisa Israel itu adalah �(12) Di antaramu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, dan mereka akan mencari perlindungan pada nama TUHAN, (13) yakni sisa Israel itu.� (Zef 3:12,13). Sepadan dengan ini melalui nabi Yesaya: �(20) Tetapi pada waktu itu sisa orang Israel dan orang yang terluput di antara kaum keturunan Yakub, tidak akan bersandar lagi kepada yang mengalahkannya, tetapi akan bersandar kepada TUHAN, Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tetap setia. (21) Suatu sisa akan kembali, sisa Yakub akan bertobat di hadapan Allah yang perkasa� (Yes 10:20 �21). Gandum yang dikumpulkan Tuhan Yesus ke dalam lumbung-Nya adalah orang-orang yang rendah hati & yang menyadari dirinya lemah & tidak memiliki andalan apapun juga kecuali mencari perlindungan & bersandar kepada Dia, Tuhan & Juruselamatnya.
Sedangkan debu jerami yang akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan adalah �Pada waktu itu Aku akan menyingkirkan dari padamu orang-orangmu yang ria congkak, dan engkau tidak akan lagi meninggikan dirimu di gunung-Ku yang kudus.� (Zef 3:11), sebab keangkuhan hati tidak punya tempatnya di hadapan Tuhan (Yak 4:6 Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.; Luk 14:11 Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan). Oleh sebab itu dari awal TUHAN Allah sudah mengingatkan �Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.� (Ams 4:23).
Orang yang rendah hati akan memandang bahwa tidak ada langit di atas langit, namun hanya ada satu langit, yakni TUHAN Allah Pencipta alam semesta serta segala isinya, & hanya kepada Dia saja semua yang ada di bawah kolong langit ini harus sujud menyembah & menaklukkan diri sepenuhnya kepada-Nya. Penaklukan diri kita kepada Tuhan mewujud dalam Ketaatan kepada kehendak-kehendak-Nya. Dan inilah yang sedang diproses Tuhan dalam hidup kita, sebab �Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.� (Mat 7:21). Ketaatan adalah perbuatan dari iman bahwa kita sudah diselamatkan oleh Yesus Kristus. Oleh sebab itu kita tidak punya pilihan lain kecuali tunduk kepada-Nya, sebab itulah iman yakni percaya & melakukan kehendak-Nya (Yak 2). Bagaimana mungkin kita mengaku Yesus Kristus ialah Tuhan & Juruselamat kita, sedangkan kita meninggikan diri di hadapan-Nya? Jika demikian, sepadanlah kita dengan Yudas Iskariot, �Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku� (Yoh 13:18).
Oleh sebab itulah ketaatan kita harus terus diuji agar nyatalah kerendahan hati kita di hadapan-Nya. Bahwa kita adalah orang-orang yang menginsafi �Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah� (Mat 4:4; Ul 8:3). Bahwa kita memang tidak dapat hidup tanpa Dia, oleh sebab itu tidak mungkin bagi kita untuk menjauh dari Dia (Yoh 15:5 Sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.). Orang yang rendah hati insaf bahwa dirinya lemah tanpa Tuhan (Zef 3:12). �Roti� di sini adalah hal-hal yang memenuhi kebutuhan jasmani kita, yang dalam kenyataan sehari-hari adalah makanan, minuman, uang, harta benda, kedudukan, kekuasaan, kendali, nama, polularitas, jabatan & segala hal yang disebut menguatkan kita di dalam dunia ini. Namun semua itu tidak mampu membawa kita ke tanah Kanaan yang kekal itu. Semua itu akan binasa bersama dengan dunia ini.
Andai semua itu menentukan keselamatan kita, maka kita boleh berkata sungguh TUHAN tidak adil, sebab tidak semua orang menerima anugerah-Nya untuk memiliki yang disebut kekuatan di dalam dunia ini. Tetapi dengan lega kita dapat berkata, sungguh TUHAN Allah itu adil, sebab HATI kitalah yang menjadi ukuran untuk kita meyakini akan keselamatan itu bagi kita. Maka tidak perlu iri hati dengan orang yang beroleh kekuasaan, kekayaan, kedudukan, jabatan, dlsb yang membuat adanya perbedaan di antara kita. Justru kekuatan yang melebihi standar adalah ujian terberat bagi orang yang memilikinya, sebab jika tidak menjaga hati (Ams 4:23) maka ia akan menjadi orang yang �meninggikan tumitnya terhadap Aku� (Yoh 13:18). Jika terus demikian, jadilah ia debu jerami (Mat 3:12). Oleh sebab �Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu!� (Mzm 34:9a), Tuhan tidak berhenti bekerja di dalam hidup kita agar kita tidak menjadi debu-debu jerami yang hanya akan dibakar di dalam api yang tak terpadamkan, melainkan menjadi gandum-gandum yang layak dibawa masuk ke dalam lumbung-Nya.
Setiap kita tidak ingin berlama-lama mencapai �tanah Kanaan� di dalam dunia ini, yakni keberhasilan, kesuseksan, kemakmuran, kesejahteraan, kesembuhan, & keindahan lainnya. Itu yang kita pikirkan. Tetapi Tuhan mengerjakan doa & harapan kita untuk tidak saja mengaruniakan �tanah Kanaan� di dalam dunia ini kepada kita, tetapi karena KASIH SETIA-NYA Ia mengerjakan doa & harapan kita juga untuk mempertahankan kita menembus �padang gurun� dunia menuju tanah Kanaan yang sesungguhnya, yakni �diam di dalam rumah TUHAN sepanjang masa� (Mzm 23:6). Sungguh, orang yang memahami ini (= �orang bijaksana� - Dan 12:10) akan bersukacita karena penderitaannya, sebab dengan demikian ia telah memberi dirinya masuk ke dalam waktu Tuhan, yakni ke dalam rencana Tuhan, & telah belajar taat seperti Yesus, yang �Sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya� (Ibr 5:8). Orang yang memahami ini akan berkata: �Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu.� (Yes 38:17).
Dalam renungan ini pun telah termaktub makna yang dalam dari perkataan Tuhan Yesus: (28) Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. (29) Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. (30) Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan." (Mat 11:28-30). Kelegaan yang Tuhan janjikan bukan dilepaskan-Nya kuk dari pundak kita, melainkan kelegaan memikul kuk yang Ia pasang. Sebab kita sudah diberitahu maksud kuk itu bagi kita, bahwa itu enak & sesungguhnya itulah yang teringan yang dapat kita pikul (1 Kor 10:13a �Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia.�), karena yang terberat sudah dipikul Tuhan Yesus bagi kita di kayu salib. Tinggal �Belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut & rendah hati�, yakni kita perlu melembutkan hati kita menerima kenyataan apapun dalam hidup kita & kita perlu merendahkan hati kita bahwa kita memang layak untuk menderita, bak penjahat yang tersalib namun beroleh kelegaannya di dalam Tuhan Yesus saat dengan iman ia berkata: �Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah." (Luk 23:41).
Proses Tuhan sedang berlangsung dalam hidup kita, �Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku fasik; tidak seorang pun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi orang-orang bijaksana akan memahaminya.� (Dan 12:10). Kita bukan orang fasik yang tidak mengenal TUHAN sehingga orang fasik tidak memahami proses Tuhan ini. Kita adalah orang-orang bijaksana yang mengenal Bapa di sorga oleh Anak-Nya, Yesus Kristus Tuhan kita (1 Tim 1:12 Aku tahu kepada siapa aku percaya), bahwa Tuhan itu baik (Mzm 25:8 TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat.), oleh sebab itu apapun yang Ia kerjakan bagi adalah demi kebaikan kita (Ibr 12:10 Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya).
Waktu Tuhan adalah indah bagi kita (Pkh 3:11), sebab di waktu-waktu inilah kita sedang diproses Tuhan, yakni disucikan & dimurnikan & diuji untuk menjadi orang-orang yang rendah hati, taat & bersandar kepada-Nya. Oleh sebab itu, �Relakanlah hatimu dan bertobatlah!� (Why 3:19b).--**HEP**
0 komentar:
Posting Komentar