Jumat, 04 Februari 2011

Keluarlah Dari Gelap Itu

Pengkhotbah 2:14a; Yesaya 49:8-9a; Roma 12:2


Pengkhotbah 2:14a �Mata orang berhikmat ada di kepalanya, sedangkan ORANG YANG BODOH BERJALAN DALAM KEGELAPAN � �.
Yesaya 49:8-9a (8) Beginilah firman TUHAN: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab  engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; Aku  telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi, (9a) untuk mengatakan KEPADA ORANG-ORANG YANG TERKURUNG: KELUARLAH! KEPADA ORANG-ORANG YANG ADA DI DALAM GELAP: TAMPILLAH!
Roma 12:2 JANGANLAH KAMU MENJADI SERUPA DENGAN DUNIA INI, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Belakangan ini aliran listrik ke rumah kita seringkali diputuskan oleh PLN. Ketika lampu-lampu menjadi padam, secepatnya kita mengusahakan adanya penerangan lain agar kita tetap dapat berjalan tanpa khawatir terantuk dengan benda-benda yang ada di dalam rumah. Tapi cobalah untuk tidak menyalakan penerangan apapun juga di dalam rumah. Kali pertama, kita cenderung memilih untuk tetap tinggal di tempat di mana posisi kita berada saat kegelapan itu datang. Saat harus berjalan, langkah kita penuh kehati-hatian. Tetapi, jika kita lebih lama lagi tinggal di dalam kegelapan itu, lambat laun kita dapat ber-adaptasi [menyesuaikan atau mencocokkan diri] dengan keadaan gelap itu. Mata kita akan terbiasa dengan kepekatan dan kita dapat melangkah lebih yakin dari sebelumnya, karena keadaan gelap yang berkepanjangan itu telah melatih kita untuk hidup didalamnya.

Keadaan beradaptasi juga terjadi saat kita melakukan suatu aktifitas rutin, yakni BAB (Buang Air Besar). Saat pertama kali melakukan aktifitas tersebut, hidung kita dengan jelas mencium aroma tak sedap. Selang beberapa saat kemudian, bau busuk itu tidak lagi menyengat hidung kita seperti ketika pertama kali kita menciumnya. Hidung kita beradaptasi dengan aroma dalam ruangan tertutup itu. Oleh sebab itu ada orang-orang yang kemudian dapat merasa nyaman untuk memanfaatkan waktu BAB tersebut sambil membaca koran/majalah/buku, mengisi kuis Teka Teki Silang, merenung/memikirkan sesuatu, dan lain lain.


Demikian halnya jika kita memasuki kehidupan di dalam dosa. Hal mencuri, misalnya. Seseorang yang pertama kali hendak mencuri akan merasa sungguh tidak nyaman. Secara sadar, ia dapat �mencium bau busuk� dari tindakan mencuri itu. Tubuhnya gemetar, jantungnya berdetak kencang. Ketakutan meliputinya, sebab ia menginsafi, bahwa perbuatannya itu tidaklah benar. Namun, kala ia melakukan kembali perbuatan mencuri itu untuk kedua kalinya, lalu ketiga, keempat kalinya dan seterusnya, �bau busuk� dari tindakan mencuri itu tidak lagi mengganggu indera kesadaran rohaninya akan dosa. Ia mengalami proses adaptasi dengan perbuatan dosa tersebut. Rasa takutnya perlahan mengikis sampai akhirnya ia tidak punya lagi rasa takut. Ia dapat menikmati perbuatan dosa itu dengan tanpa rasa bersalah sedikitpun. Perbuatan dosa yang ditekuninya itu telah melatih dirinya menjadi seorang pencuri yang handal!


Begitu pula dengan seorang yang baru pertama kali meneguk minuman keras atau merokok. Kali pertama melakukan hal-hal tersebut, biasanya orang akan merasa tidak nyaman. Namun seiring dengan kerapnya ia meneguk minuman keras atau merokok, ia akan menerimanya sebagai suatu kenikmatan, bahkan akan terus meningkat menjadi kebutuhan pokok bagi tubuhnya lebih dari kebutuhan makan dan minum.


Ada pula orang-orang yang tidak lagi merasa risih hidup bersama dengan suami/isteri orang lain secara terang-terangan. �Bau busuk� dari tindakan percabulan dan perzinahan itu tidak lagi �menyengat hidung rohaninya�. Mengapa? Karena ia telah begitu lama tinggal di dalam ruang dosa itu. Sensifitas [kepekaan] rohaninya mengalami proses adaptasi dengan kesadaran jasmaninya.

Amsal 30:20 Inilah jalan perempuan yang berzinah: ia makan, lalu menyeka mulutnya, dan berkata: Aku tidak berbuat jahat.
Ia menjadi punya 1001 alasan untuk membela kebutuhannya dan melumrahkan perbuatan dosanya itu. Orang seperti ini seibarat dengan seorang dewasa yang melakukan aktifitas BAB di tengah keramaian. Malu tidak ada lagi!
Efesus 4:19 PERASAAN MEREKA TELAH TUMPUL, SEHINGGA MEREKA MENYERAHKAN DIRI KEPADA HAWA NAFSU DAN MENGERJAKAN DENGAN SERAKAH SEGALA MACAM KECEMARAN.

Bila kita tidak lagi dapat �mencium� bau busuk dari perbuatan dosa yang kita lakukan apalagi bila kita sudah merasa nyaman hidup di dalamnya, maka firman TUHAN berkata: �SADARILAH KEMALANGANMU, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita.� (Yak 4:9). Sebab sadar atau tidak sadar, kita telah beradaptasi dengan dosa tersebut! Kita terlatih hidup di dalamnya. Memang, adalah lebih mudah bagi manusia beradaptasi dengan dosa dari pada beradaptasi dengan hal-hal yang bersifat rohani. Mengapa? Karena pada hakekatnya kita ini bersifat daging.

Roma 7:14 Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi AKU BERSIFAT DAGING, TERJUAL DI BAWAH KUASA DOSA.

Dosa adalah bagian dari kedagingan manusia. Oleh sebab itu ketika kita mencenderungkan diri kita ke dalam kehidupan dosa atau memihak kepada dosa, maka kita mudah menjadi satu dengannya.

Roma 7:5 Sebab waktu kita masih hidup di dalam daging, hawa nafsu dosa, yang     dirangsang oleh hukum Taurat, bekerja dalam anggota-anggota tubuh kita, agar kita berbuah bagi maut.
Itulah bahayanya hidup di dalam dosa. Dengan hidup di dalam dosa, kedagingan kita semakin mendapat tempat kedudukannya. Kedagingan menjadi lebih kuat di dalam diri dan kita pun menjadi �serupa dengan dunia ini�. 

Perlahan namun pasti kita menganggap tidak lagi perlu �membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.� (Rm 12:12).

Matius 13-14-15a (14) Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. (15) Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup.
1 Yohanes 2:11b Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.

Oleh karena itu firman TUHAN pun berkata: � � kepada orang-orang yang terkurung:  Keluarlah! kepada orang-orang yang ada di dalam gelap: Tampillah!� (Yes 49:9a). -


Hanya bila kita keluar dari �ruang dosa� yang kita lakukan, barulah kita akan dapat melihat kembali bahwa tempat di mana kita pernah berdiam di dalamnya itu sunggulah gelap dan sudah memenjarakan kita untuk sekian waktu lamanya.

Mazmur 107:10-11 Ada orang-orang yang duduk di dalam gelap dan kelam, terkurung dalam sengsara dan besi. (11) Karena mereka memberontak terhadap perintah-perintah Allah, dan menista nasihat Yang Mahatinggi.
Hanya bila kita mau keluar dari kehidupan dosa kita, maka kita dapat kembali berkata: �Betapa busuknya perbuatan dosa itu!�; �Betapa gelapnya jalan yang pernah saya lalui!�
Efesus 5:13 Segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.

Keluarlah! Tampillah!

1 Petrus 2:9 Kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.
1 Tesalonika 5:2-9 (2) Karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang     seperti pencuri pada malam. (3) Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman -- maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin -- mereka pasti tidak akan luput. (4) Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu    seperti pencuri, (5) karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang  kegelapan. (6) Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. (7) Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam. (8) Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan. (9) Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
Roma 13:12-14 (12) Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang! (13) Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. (14) Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan     janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.
Efesus 5:8-17 (8) MEMANG DAHULU KAMU ADALAH KEGELAPAN, TETAPI SEKARANG KAMU ADALAH TERANG DI DALAM TUHAN. SEBAB ITU HIDUPLAH SEBAGAI ANAK-ANAK TERANG, (9) karena     terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran, (10) dan UJILAH APA YANG BERKENAN KEPADA TUHAN. (11) JANGANLAH TURUT MENGAMBIL BAGIAN DALAM PERBUATAN-PERBUATAN KEGELAPAN YANG TIDAK BERBUAHKAN APA-APA, TETAPI SEBALIKNYA TELANJANGILAH PERBUATAN-PERBUATAN ITU. (12) Sebab menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat  yang tersembunyi telah memalukan. (13) Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak     adalah terang. (14) Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang     tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu." (15) Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana     kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,  (16) dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. (17) SEBAB ITU JANGANLAH KAMU BODOH, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
Akhirnya, Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.� (1 Yohanes 1:6). AMIN.--**HEP**

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India