Minggu, 21 Juni 2015

Puasa di Alkitab | 3 | Kritikan Tuhan

Paket Materi Puasa di Alkitab | Halaman 3

III. Kritikan Tuhan Terhadap Puasa Umat



1. Tanpa kasih, tak berguna.

Selain berpuasa dengan tujuan sebagai bagian dari hidup, umunya berpuasa memiliki tujuan yang hendak didapatkan dari TUHAN. Ketika tujuan itu tidak didapatkan, maka timbullah pertanyaan seperti ini:
"Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?"  (Yesaya 58:3)

Atau dari pihak TUHAN Allah sendiri menyampaikan:
Sekalipun mereka berpuasa, Aku tidak akan mendengarkan seruan mereka; sekalipun mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban sajian, Aku tidak akan berkenan kepada mereka, melainkan Aku akan menghabiskan mereka dengan perang, dengan kelaparan dan dengan penyakit sampar." (Yeremia 14:12)

Mengapa? Apanya yang salah dari puasa yang dilakukan?

TUHAN balik bertanya:
7:5 Ketika kamu berpuasa dan meratap dalam bulan yang kelima dan yang ketujuh selama tujuh puluh tahun ini, adakah kamu sungguh-sungguh berpuasa untuk Aku? 7:6 Dan ketika kamu makan dan ketika kamu minum, bukankah kamu makan dan minum untuk dirimu sendiri? (Zakharia 7:5-6)

Maksud TUHAN apa? Ini maksud-Nya:

a. Zakharia 7:8-10
7:8 Firman TUHAN datang kepada Zakharia, bunyinya: 7:9 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Laksanakanlah hukum yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing! 7:10 Janganlah menindas janda dan anak yatim, orang asing dan orang miskin, dan janganlah merancang kejahatan dalam hatimu terhadap masing-masing.
 Perhatikan yang dikehendaki TUHAN saat berpuasa dari ayat itu:
7:9 --- Laksanakanlah hukum yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing!
7:10 --- Janganlah menindas janda dan anak yatim, orang asing dan orang miskin.
7:10 --- Janganlah merancang kejahatan dalam hatimu terhadap masing-masing

b. Yesaya 58:4-7,9-10
58:4 Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi. 58:5 Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki, dan mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada TUHAN? 58:6 Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, 58:7 supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! --- 58:9 Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah, 58:10 apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.
 Perhatikan kritikan dan yang dikehendaki TUHAN saat berpuasa dari ayat itu:
58:4 --- kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.
58:6 -- membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk,
58:7 --- memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
58:9 --- tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah,
58:10 --- menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas

Jelas dari kritikan TUHAN terhadap puasa yang dilakukan umat-Nya adalah adanya kepincangan praktek kasih umat-Nya, yakni kepincangan kasih kepada TUHAN dengan kasih kepada sesama manusia.


Berpuasa adalah perwujudan kasih kepada Tuhan yang berakar dari iman kepada-Nya. Itu baik. Tetapi bagaimana dengan perwujudan kasih umat-Nya kepada sesamanya manusia?
4:20 Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. 4:21 Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya. (1 Yohanes 4:20-21)

Adalah tidak mungkin menyebut diri telah berkenan kepada Tuhan dengan pengajuan bukti-bukti ketaatan akan pelaksanaan perintah mengasihi Allah apabila itu dikerjakan TANPA mengasihi sesama manusia. Sekalipun segala bentuk ibadah atau pernyataan penyembahan kepada TUHAN telah dilakukan dengan sempurna, termasuk berpuasa, tetapi bila KASIH KEPADA SESAMA MANUSIA tidak berlangsung sebagaimana seharusnya, semua itu tak ada artinya.

Mari kita lihat jawaban Tuhan Yesus terhadap pertanyaan seorang kaya:
18:18 Ada seorang pemimpin bertanya kepada Yesus, katanya: "Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" --- 18:20 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu." 18:21 Kata orang itu: "Semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku." 18:22 Mendengar itu Yesus berkata kepadanya: "Masih tinggal satu hal lagi yang harus kaulakukan: juallah segala yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." 18:23 Ketika orang itu mendengar perkataan itu, ia menjadi amat sedih, sebab ia sangat kaya. (Lukas 18:18,19-23)

Demikianlah, dalam praktek kehidupan beriman, lebih mudah mengasihi Allah dari pada mengasihi sesama manusia. Tetapi semua kebenaran iman tidak akan berguna apa-apa tanpa kasih.
13:1 Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. 13:2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. 13:3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku. (1 Korintus 13:1-3)

Singkatnya, memperbaiki, membina, membangun dan meningkatkan hubungan dengan Allah dengan berpuasa seumur hidup sekalipun adalah tak akan ada gunanya atau tak akan ada faedahnya bila puasa dikerjakan TANPA memperbaiki, membina, membangun dan meningkatkan KERJA KASIH umat terhadap sesamanya manusia. Puasa tanpa kasih adalah puasa untuk diri sendiri, bukan puasa bagi TUHAN (Za 7:5).


2. Bukan aksi demonstrasi.

Yesus memberikan suatu pengajaran tentang berpuasa:
6:16 "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. 6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, 6:18 supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." (Matius  6:16-18)

Puasa adalah salah satu bentuk dan wujud hubungan manusia dan Tuhan. Karena itu puasa bukanlah suatu hal yang perlu diketahui orang lain apalagi untuk mendapat perhatian orang lain guna menunjukkan kesalehan hidup. Yesus mengatakan bahwa bila berpuasa, itu cukuplah diketahui Allah. Jadi, saya dan Allah saja. Tentu saja menjadi berbeda halnya bila puasa itu dimaklumkan sebagai puasa umat atau puasa nasional. Yang dikhususkan Yesus di sini adalah pelaksanaan puasa yang dilakukan secara pribadi, bahwa biarlah puasa pribadi itu menjadi konsumsi pribadi yang bersangkutan dan Tuhan. Bukan sebagai aksi demonstrasi. Dengan demikian hal-hal yang dapat menunjukkan kondisi sedang berpuasa harus dihindari. Tampil di hadapan orang seperti sedang tidak berpuasa sehingga tidak ada yang tahu bahwa pada saat itu orang itu sedang berpuasa. Hal yang paling mungkin membuat berpuasa itu diketahui orang hanya apabila yang berpuasa ditawarkan makanan dan minuman oleh orang lain. Mau tidak mau, ia harus menyampaikan itu. Selebihnya, tak ada alasan utnuk berpuasa itu harus diketahui orang lain.--**HEP**

Selanjutnya:
Mengapa ada orang Kristen yang berpuasa dan ada yang tidak?


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India