Minggu, 23 Oktober 2016

Bukuku | MENGEJAR HARTA TERPENDAM



Penerbit BPK Gunung Mulia, 162 Halaman, 14,5 x 21 cm. Harga : Rp. 60.000,- (diluar ongkos kirim).

Manusia adalah makhluk yang gampang beradaptasi. Ambillah contoh saat listrik padam. Pada awalnya, kita tidak akan melihat apa-apa karena keadaan gelap gulita. Sesaat kita akan diam terpaku. Namun, lama kelamaan mata kita mulai beradaptasi dengan kegelapan dan kita pun mulai dapat bergerak di dalam kegelapan itu.

Demikianlah halnya dengan dosa. Ketika pertama kali berbuat dosa kita akan merasa takut. Kedua kalinya, ketiga, keempat, dan seterusnya kita mulai merasa aman dan nyaman melakukannya. Bahkan mungkin tidak menyadari bahwa kita telah berbuat dosa.

Diterangi oleh firman Tuhan, "Mengejar Harta Terpendam" menjelaskan tentang orang bodoh:

  1. Orang yang tinggal di dalam dosa
  2. Orang yang menyimpan amarah dan membiarkannya meledak.
  3. Orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri.

Supaya kita tidak dalam golongan inj, penulis mengajak kita untuk semakin mendalami dan membaca Alkitab dengan tekun.

Oleh karena itu buku ini diberi judul "Mengejar Harta Terpendam" berdasar pada Amsal 2:1-6:

"Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu, sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian, ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian, jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah. Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian."--

Kontak Pemesanan:
engglinahp@yahoo.com

Hal Persembahan | Tulis Nama atau NN (No Name)?


Tanya:
Apa maksud hatimu menulis namamu di Sampul Persembahanmu?



Jawab:
untuk kepentingan data administrasi keuangan gereja.

Tanya:
Benarkah hanya untuk itu? Kalau nama Anda tidak tertulis dalam laporan keuangan atau tidak terbaca dalam warta jemaat, apa tanggapan Anda?

Jawab:
Saya akan menemui pengelola keuangan guna mengkonfirmasikan hal itu.

Tanya:
Mengapa Anda harus mengkonfirmasikan hal itu?

Jawab:
Guna kepentingan pertanggungjawaban mereka, sebab mereka hanya manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan dalam pendataan / pewartaan.

Tanya:
Bagaimana pikiran Anda terhadap pihak pengelola saat nama Anda tidak tercantum / terwarta, apakah Anda mencurigai ada penyalahgunaan kepercayaan di situ.

Jawab:
Wah, saya tidak ada pikiran ke situ. Saya mengoreksi, bukan mencurigai.

Tanya:
Bagaimana rasa hati Anda saat nama dan persembahan Anda tidak tercantum / terwarta? Apakah Anda marah?

Jawab:
Tidak ada yang harus sampai ke hati saya karena itu. Itu hanya sampai di pikiran saya untuk maksud koreksi. Lalu apa dasarnya saya harus marah? Tujuan uang itu untuk Tuhan. Saya memberikan bukan untuk dilihat atau diketahui orang bahwa saya ada memberi atau bahwa jumlah pemberian saya besar. Saya memberi bukan untuk dipuji orang. Kalau pihak pengelola menyelewengkan kepercayaan Tuhan yang Ia berikan kepada mereka, mereka berurusan dengan Tuhan.

Tanya:
Sekali lagi saya bertanya, ketika nama dan persembahan Anda tidak tercantum / terwartakan, apakah Anda kecewa karena jemaat lain jadi tidak tahu bahwa Anda juga memberi bahkan pemberian Anda jumlahnya besar?

Jawab:
Kenapa mereka harus tahu? Uang itu bukan untuk mereka. Itu untuk Tuhan. Cukup saya dan Tuhan yang tahu. Yang memberi tahu kepada mereka adalah pengelola uang itu guna pertanggungjawaban mereka kepada Tuhan atas kepercayaan untuk itu. Memang itulah bagian mereka, bagian saya hanya MEMBERI.

Dari bentuk tanya jawab di atas kiranya jelas, bahwa HAL PERSEMBAHAN ADALAH HAL SIKAP HATI.

"Apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. " (Mat 6:2).

Perhatikan kata-kata: "Seperti orang munafik" .... " supaya mereka dipuji orang" = INVESTIGASI MOTIFASI MEMBERI. Peringatan ini untuk ORANG MUNAFIK, YANG MEMBERI SUPAYA DIPUJI ORANG.

Bila tidak munafik untuk dipuji, maka dicanangkan pun APA MASALAH? Tapi ada lagi pertanyaan: "Mengapa dicanangkan? Apa maksud Anda mencanangkan? --- TUNTAS sampai ke akarnya, yakni HATI. Harus benar-benar murni. Karena TUGAS MENCANANGKAN adalah TUGAS PENGELOLA, BUKAN PEMBERI.

Tapi kalau hatimu sendiri mau dicanangkan supaya orang dengar, dan saat dibacakan hatimu seperti terangkat tinggi, senang sekali dan bangga, maka kata Tuhan: "Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya." (Mat. 6:2). Apa upahnya? PUJIAN. Tidak ada upah dari Tuhan atas persembahanmu itu, karena kamu sudah terima tujuan dari pemberian persembahanmu itu, yakni DIPUJI ORANG.

Jadi haruskah NN?
TIDAK, kalau motivasi memberi persembahan itu murni. Karena ayat-ayat serupa ini di dalam Alkitab tidak menyuruh orang menutup data dengan mencantumkan "NN" pada sampul persembahan, tapi memurnikan hati dalam memberi.

Karena adalah tidak ada bedanya jika NN dengan terpaksa guna untuk supaya dianggap itulah yang BENAR, sementara hati masih menginginkan untuk sebaiknya diketahui orang. SAMA SAJA, karena UANG KITA TIBA DI PENGELOLA, HATI KITA TIBA TUHAN. Spt apa/bagaima ["p?? (pos) - dlm persembahan janda yang miskin - Mrk 12:41] hati tiba di Tuhan, itulah yang menjadi perhatian TUHAN.

Demikian.-- Shalom, HEP.

Rabu, 24 Februari 2016

ALIRAN-ALIRAN GEREJA | Satu Nahkoda, Satu Kapal


ALIRAN-ALIRAN GEREJA berdasarkan Alkitab saya ilustrasikan adalah ibarat orang-orang percaya yang berada di KAMAR A-Z dalam SATU BAHTERA YESUS KRISTUS. SATU NAHKODA SAJA buat semuanya, yakni Yesus Kristus, Kepala Gereja, dan SATU TUJUAN, yakni sorga.


Bukan "kamar" itu yang membawa orang-orang anggota kamarnya ke labuhan, melainkan Nahkoda itulah yang membawa kapal yang bermuatan banyak kamar itu sampai di tujuan. Asal jangan lompat keluar kapal aja, karena pastilah tenggelam binasa. Selama tetap berada di dalam kapal, mau beda kamar, semua aman.

Sambil berjalan, Yesus yang sedang membawa biduk-Nya mendengar suara teriakan dari kamar-kamar: "Kamilah yang benar. Kalian salah!!" Sepanjang perjalanan, klaim "benar salah" terus berlangsung di dalam kapal. Dan selama itu pula kapal terus berlayar maju menuju tujuan, karena kamar-kamar itu hanyalah ruangan di dalam kapal. Sepertinya, Tuhan Yesus yang sedang nyetir kapal senyum-senyum melihat tingkah anak-anak-Nya di dalam kapal.

Orang-orang yang tidak sreg, bikin kamar baru, bahkan bikin kamar di dalam kamar. Orang dari kamar satu, pindah ke kamar lain. Yang udah dapat tempat sreg, bilang, ah ini baru benar.

Kadang-kadang, bukan mau sendiri, tapi ada juga hasil provokasi rohani dengan menjala orang dari kamar lain masuk ke kamarnya. Akhirnya orang-orang di dalam kapal itu juga yang terputar-putar dari satu kamar ke kamar lain.

Tidak sedikit juga yang terus kerja keras "MENJALA" MANUSIA DARI LUAR agar ikut naik ke kapal biar selamat sampai tujuan. ITULAH YANG BENAR.

Namanya menjala, ya, di luar kapal. Kog buang jala di dalam kapal? Tapi memang, tidak sedikit kamar ambil cari cepat dengan tidak menjala keluar kapal, malah MENJALA ORANG-ORANG YANG SUDAH BERADA DI DALAM KAPAL. Orang sudah di kapal, kog dijala lagi :-) 

Tapi begitulah. Ngomong aja kita terus, "gerejaku lebih benar dari gerejamu". Sampai kiamat tidak akan berhenti.  Memang udah begitu ceritanya. Karena kita ini hanya bicara, tapi YESUSlah yang MENGERJAKAN KESELAMATAN ITU BAGI KITA SEMUA, yang walau beda kamar, ada dalam SATU BIDUK BAHTERA-NYA. 

Sebenarnya, TUGAS MASING-MASING KAMAR adalah sambil Yesus menahkodai kita : 1. Buat supaya orang yang ada di kamar kita TIDAK LOMPAT KELUAR KAPAL. -- 2. JALA ORANG DI LUAR KAPAL. Hasil penjalaan kita akan dipilih Tuhan Yesus yang mana akan dikenan-Nya masuk ke dalam bahtera-Nya.

Itu tugas kita. Bukan jalan sambil debat dogmatika di dalam kapal dan bukan menjala orang dari kamar satu ke kamar lainnya, dan bukan pula hanya sibuk urus kamar sendiri, tidak ada kerja menjala orang dari luar kapal.

#Seperti_Itu.--- HEP

Senin, 29 Juni 2015

Jangan Sesali ...




Jangan sesali apa yang baik yang pernah engkau lakukan di dalam hidupmu. Jangan sesali cinta dan kasih sayang. Jangan sesali kebaikan dan pengorbanan ... walau semua itu sia-sia di mata manusia.

Tetapi bersyukurlah, bahwa di suatu masa tertentu di dalam hidupmu, engkau pernah berarti bagi orang lain, engkau pernah menjadi sukacita dan berkat bagi orang lain, engkau pernah menjadi kebahagiaan bagi orang lain ... meski kebahagiaan itu bukan milikmu selamanya.
"SEBAB ALLAH TIDAK MENYESALI KASIH KARUNIA dan PANGGILAN-NYA" (Rm 11:29). 
Allah tidak menyesali semua yang baik yang sudah Ia lakukan bagi kita, meski itu tak diingat lagi. Allah tidak menyesali cinta dan kasih sayangnya, meski cinta dan sayang tak selalu untuk-Nya. Allah tidak menangisi pengorbanan-Nya, meski semua seakan tak berharga apa-apa. Ia tak menyesali KASIH-NYA yang membahagiakan kita, meski akhirnya Ia tak bahagia karena kita. 

Demikianlah kita DIDIDIK untuk MENGASIHI seperti Ia mengasihi kita. Maka, relakanlah hatimu dan ... bersyukurlah.--**HEP**

Minggu, 28 Juni 2015

Materi Pembinaan Majelis Jemaat Terpilih

MENGAPA AKU?
-------------------------------------------
MATERI PEMBINAAN MAJELIS JEMAAT
Kelengkapan Bina Diri Majelis Jemaat



I. PENDAHULUAN

1. Arti, Maksud dan Tujuan

Arti Pembinaan
bi�na v, mem�bi�na v 1 membangun; mendirikan (negara dsb): kita bersama-sama - negara baru yg adil dan makmur; 2 mengusahakan supaya lebih baik (maju, sempurna, dsb): - bahasa Indonesia, berarti ikut - bangsa Indonesia;

pem�bi�na�an n 1 proses, cara, perbuatan membina (negara dsb); 2 pembaharuan; penyempurnaan; 3usaha, tindakan, dan kegiatan yg dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yg lebih baik;

Maksud
Sebagai Salah Satu Proses Pembentukan Komitmen Pelayanan

Tujuan
Menjadi pelayan yang lebih baik
dan menghasilkan kerja pelayanan yang lebih baik pula.

Pertanyaan:
Hasil yang lebih baik ditentukan oleh pembinaan ini atau orang yang dibina?

Saudaralah yang akan menentukan apakah hasil yang lebih baik yang diharapkan itu akan terwujud atau tidak, yakni dari sejauh mana pembinaan ini Saudara ejawantahkan dalam hidup Saudara dan kerja pelayanan Saudara.


2. Gerbong Materi Pembinaan

Pembinaan secara khusus dilaksanakan oleh Majelis Sinode. Oleh sebab itu, dalam pembinaan ini kita tidak bicara soal apa arti penatua, apa itu diaken, fungsi, tugas, dan tanggung jawab diaken dan penatua, dan tugas-tugas organisatoris selaku majelis jemaat. Di sini, kita akan membicarakan hal-hal lainnya untuk melengkapi proses bina diri Saudara untuk kerja pelayanan sebagai PELAYAN TUHAN/HAMBA TUHAN secara umum tanpa sekat jabatan Penatua atau Diaken.
-----
Satu hal saja terkait dengan hal itu akan disinggung di sini adalah hal Jabatan Gerejawi dan Jabatan Organisasi yang akan Saudara sandang. Kepada Saudara akan disandangkan jabatan Penatua atau Diaken. Jabatan Penatua dan Diaken/Syamas adalah JABATAN GEREJAWI, non organik. Tidak ada hirarkis dalam jabatan gerejawi. Tidak ada susunan siapa lebih tinggi dari yang lain. Penatua tidak lebih tinggi dari Diaken, Pendeta tidak lebih tinggi dari Penatua dan Diaken. Yang membedakan adalah PADA FUNGSINYA. Fungsi Pendeta apa, fungsi Penatua apa, dan fungsi Diaken apa.

Sebagai organisasi/lembaga maka gereja mengatur kepemimpinan gereja secara organisatoris pula. Maka Saudara-Saudara pun akan beroleh JABATAN ORGANISASI, bersifat struktural dan hirarkis, yakni jabatan kemajelisan jemaat, sehingga selain sebagai Penatua atau Diaken Saudara disebut juga MAJELIS JEMAAT.

Jabatan organisasi yang Saudara sandang adalah jabatan yang memiliki hubungan atau garis koordinasi dengan jabatan organisasi ke tingkat yang lebih tinggi, yakni sinodal.

Struktural berarti jabatan-jabatan yang Saudara sandang tidak berdiri sendiri, tetapi terhubung dengan jabatan lainnya dengan pembagian kerja, tugas dan tanggung jawabnya masing-masing (�job description�).

Dan hirarkis artinya jabatan-jabatan Saudara mengandung posisi dan kedudukan bertingkat. Dengan demikian ada yang lebih tinggi dari yang lainnya, contoh Ketua Majelis Jemaat, selaku Ketua maka, kedudukannya lebih tinggi dari Sekretaris, dll.

Jadi �hal lebih tinggi dari yang lain� itu ada dalam jabatan kemajelisan jemaat tapi tidak dalam jabatan gerejawi penatua, diaken dan pendeta.
---
Pembagian jabatan Diaken atau Penatua itu berdasarkan kecapakan secara sederhana dapat disebutkan bahwa seorang Penatua haruslah seorang yang tahu dan cakap mengajar firman Tuhan. Dan seorang diaken adalah seorang yang memiliki kemampuan membangun dan membina hubungan kemanusiaan dengan orang lain. Berdasarkan hal ini, sebenarnya seseorang tidak harus melalui jenjang diaken dulu baru penatua, sebab bila ia punya karunia yang dimiliki seorang penatua, ia bisa langsung menjadi penatua.


II. IDENTIFIKASI DIRI
TULISKAN APA KELEBIHAN SAUDARA DAN APA KEKURANGAN SAUDARA YANG MEMBUAT SAUDARA TERPILIH !! [Keluarga Juga Memberikan Penilaian]


III. SIAPA YANG MEMILIH SAUDARA?

Tuhan Yesus
Yoh 15:16a
�Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu�

Jemaat dan proses pemilihan adalah ALAT di tangan Tuhan untuk menetapkan kehendak-Nya

Kalau Saudara, keluarga dan orang lain saja tahu bahwa Saudara punya kelebihan tetapi juga punya kekurangan APALAGI TUHAN, bukan?

Jadi kalau ada yang meremehkan, mengecilkan Saudara, katakan kepada orang itu PROTES KEPADA TUHAN, bukan kepada Saudara. Karena Saudara tidak memilih diri Saudara sendiri, tapi Saudara dipilih.

Kalau begitu maksud Tuhan terhadap Saudara apa? Terkait dengan kelebihan dan kekurangan Saudara itu?


IV. MENGAPA ANDA?

Karena Saudara punya KELEBIHAN. 
Tuhan mengasihi jemaat-Nya.

1.        PENDAYAGUNAAN KARUNIA UNTUK JEMAAT

a.         Matius 25:14-30
Setiap orang mendapat karunia, tidak ada yang 0

Karunia Harus Dikembangkan
Tidak untuk disimpan, tapi diolah, didayagunakan.

b.        Efesus 4:11-15
Dikhususkan bagi pekerjaan Tuhan.
Kemampuan/kelebihan digunakan bagi Tuhan untuk dinikmati jemaat. Untuk melengkapi jemaat (Ef 4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar), dan untuk membangun jemaat selaku tubuh Kristus (Ef 4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus) ... semua dibangun ... tidak tangan yang kuat saja, tapi kaki harus kuat pula dsb.

Tubuh Kristus -------- Saudara bagian dari Tubuh Kristus pula --------

Saudara dipilih untuk melengkapi jemaat --- mencapai kesatuan iman (keseimbangan dari tidak tahu menjadi tahu � dari tahu menjadi makin tahu , makin ngerti) dan Ada tingkat pertumbuhan ............... (Ef 4:13sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus)

Jadi .... dipilih bukan untuk organisasi gereja belaka tetapi untuk PEMBANGUNAN TUBUH KRISTUS. Organisasi hanyalah alat untuk tujuan yang sama. Kita tidak membangun gedung gereja atau mengembangkan organisasi gereja tetapi ADALAH MEMBANGUN JIWA-JIWA yang beranggota di dalamnya. Yang tidur jadi bangun, yang lemah jadi kuat, yang jauh jadi dekat, dsb.

Jadi harus dicatat, dihayati dengan baik bahwa dipilih jadi penatua dan diaken bukan sekedar menjalankan tugas liturgi ... pimpin ibadah, berdoa dsb .... itu teknis. Melainkan dari pengerjaan tugas itu harus ada BUAH YANG DIHASILKAN.

c.         Yoh 15:16
            Berbuah
Yoh 15:16b Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap.

JADI PELAYAN YANG BERDAMPAK POSITIF BAGI PENGENALAN JEMAAT AKAN ALLAH DAN PERUBAHAN HIDUP YANG SEMAKIN BERTUMBUH KE ARAH KRISTUS (Ef 4:13-15 --4:13 sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, 4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, 4:15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.)

Singkatnya: mempersiapkan pribadi-pribadi anggota KERAJAAN ALLAH.

Orang yang tadinya tidak tahu apa itu baptisan jadi tahu apa itu baptisan. Orang yang tidak mengerti apa itu KASIH jadi tahu apa itu KASIH.....hal-hal yang DARI GELAP MENJADI TERANG ..............  itu GEREJA. Jemaat menjadi semakin bertumbuh ke arah Kristus.

Di sini BERATNYA. Kalau hanya mau beritakan firman gampang saja. Ambil saja buku renungan bacakan .... baca liturgi ... siapkan.

Tapi TANGGUNG JAWAB PENATUA DIAKEN PENDETA TIDAK SESEDERHANA ITU. Bagaimana kehadiran Saudara dan kerja pelayanan Saudara membuat orang menjadi takut akan Tuhan .... menjadi hidup berkenan kepada Tuhan. Yang tak kuat iman menjadi kuat iman. Yang tak berpengharapan menjadi berpengharapan. Yang tak berkasih memiliki kasih. ITU !!

Jadi hal tidak mampu BERDOA, TIDAK MAMPU BAWA FIRMAN itu NOMOR 2. Biar kita cakap BERDOA, CAKAP MEMBAWAKAN FIRMAN, tapi kehadiran kita dan ISI pelayanan kita TIDAK BERDAMPAK POSITIF dan MEMBANGUN HIDUP ORANG LAIN itu berarti TUJUAN yang dimaksudkan Tuhan dengan panggilan kita belum tercapai oleh kehadiran kita sebagai pelayan dan oleh kerja pelayanan kita.

BOBOT ATAU KUALITAS DIRI DAN KUALITAS ISI PELAYANAN KITA lah yang harus keluar dari diri kita ..............pengembangan karunia untuk jemaat.

Seorang PELAYAN DIPILIH UNTUK MENGHADIRKAN KRISTUS. Orang melihat YESUS pada diri Saudara. IDEALNYA begitu. Kata-kata firman dan laku perbuatan SEPERTI YESUS.

d.         Gal 2:20-21
            Menghadirkan Yesus Kristus
Gal 2:20  namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. 2:21 Aku tidak menolak kasih karunia Allah.

Di sinilah ada tuntutan KESETIAAN & KETAATAN. Seorang pelayan tidak lagi menghadirkan dirinya sebagai pribadi semata, melainkan juga menghadirkan Tuhan Yesus dalam hidup dan pelayanannya.


2.        TINGKATKAN KUALITAS DIRI
Karena salah satu maksud Saudara dipilih yakni untuk melengkapi anggota jemaat agar dewasa dan bertumbuh ke arah Kristus, maka dengan demikian SAUDARA HARUS TERUS MELENGKAPI DIRI SAUDARA PULA. BELAJAR DAN TERUS BELAJAR. TIDAK LANGSUNG PUAS DENGAN YANG ADA.

          Salah satu hal yang paling mendasar adalah PELAYAN HARUS TAHU FIRMAN TUHAN dan HARUS dapat membuat orang lain tahu bahwa DOA ITU BUKAN MANIS KATA tapi UNGKAPAN HATI kepada Tuhan.

          Pelayan Tuhan WAJIB MEMBACA ALKITAB, BELAJAR ISI ALKITAB, agar tidak terjadi seperti yang dikatakan Tuhan Yesus Mat 15:14  �Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang."
           
           Harus BERANI BERDOA biar tidak indah didengar telinga � doa itu ungkapan hati kita.

3.        INTROSPEKSI DIRI & MANIFESTASI KARAKTER YANG DIBAHARUI
           
1 Kor 9:27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.



V. MENGAPA AKU?

Karena Saudara Punya KEKURANGAN.
Tuhan Mengasihi Saudara.


1.        PERUBAHAN SAULUS MENJADI PAULUS
[Lihat Artikel Tentang Ini]

2.        PEMBENTUKAN KARAKTER - BERUBAHLAH
1 Tim 1:12-16
1:12 Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku -- 1:13 aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman. 1:14 Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus. 1:15 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. 1:16 Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.

Ada kelebihan , ada kekurangan.
Mengapa sekalipun kekurangan itu ada, Saudara tetap terpilih?

Kol 3:9-10."Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya."

SUPAYA SAUDARA BERUBAH!
Dan selama Saudara menjabat jabatan ini Saudara akan mengalami PROSES PEMBENTUKAN KARAKTER KEKRISTENAN itu dalam diri Saudara sehingga Saudara MENJADI SEPERTI YESUS.

Jadi kekurangan itu ikut masuk dalam pemilihan .... karena Tuhan mau MENGUBAH HIDUP SAUDARA PULA ................

Oleh KELEBIHAN SAUDARA TUHAN MENGASIHI JEMAAT-NYA agar oleh kemampuan dan kelebihan Saudara, Saudara melengkapi jemaat-Nya, dan OLEH KEKURANGAN SAUDARA TUHAN MENGASIHI SAUDARA agar oleh panggilan ini Saudara menjadi semakin indah di mata-Nya. 

            Untuk Maksud ini:
1.   Saudara DIPAGARI
      Tidak lagi "bebas" seperti sebelum menjadi pelayan.
2.   Harus Tidak terhadap dosa
3.   Uji Kerendahan Hati
Akan kesal, kecewa, tersakiti, terhina, disepelekan, dipandangenteng, dikecilkan dsb.
4.   Memandang Kenyataan Sebagai Proses
      Berpikir positif dan optimis
5.   Melembutkan Hati
      Peremukkan kekerasan hati.
          
---**HEP**

Harta Dalam Bejana | 11-20

Mazmur 62:11c; Yohanes 7:4a; Ayub 34:11;
Yehezkiel 14:23c; Yeremia 48:10a; 5:25b;
Ayub 34:21; Nehemia 8:11b; Yohanes 12:26c; 1 Tesalonika 5:14e.

yohanes 7 4a
Yohanes 7:4a
yehezkiel 14 23c
Yehezkiel 14:23c
yeremia 48 10a
Yeremia 48:10a
yeremia 5 25b
Yeremia 5:25b
ayub 34:21
Ayub 34:21
nehemia 8 11b
Nehemia 8:11b
yohanes 12 26c
Yohanes 12:26c
1 tesalonika 5 14e
1 Tesalonika 5:14e
mazmur 62:11e
Mazmur 62:11e
ayub 34 11
Ayub 34:11

**HEP**


?|| PREVIOUS : HBD 6-10
||?

Sabtu, 27 Juni 2015

Akibat Terkurung



Seekor belalang telah lama terkurung dalam sebuah kotak. Suatu hari ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya tersebut. Dengan gembira ia melompat-lompat menikmati kebebasannya.

Di perjalanan dia bertemu dengan seekor belalang lain. Namun dia keheranan melihat belalang itu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya. 


Dengan penasaran ia menghampiri belalang itu, dan bertanya, "Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh, padahal kita tidak jauh berbeda dari usia ataupun bentuk tubuh?" Belalang itu pun menjawabnya dengan pertanyaan, "Di manakah kau selama ini tinggal? Karena semua belalang bisa melakukan seperti yang aku lakukan". 

Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lainnya.--

"Kepada orang-orang yang terkurung: Keluarlah!
kepada orang-orang yang ada di dalam gelap: Tampillah!"
- Yesaya 49:9a -.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India