Dari awal sejak kejatuhan manusia pertama ke dalam dosa, TUHAN Allah menuntun manusia kepada keselamatan dari Dia, yakni dengan memilih suatu bangsa, yakni bangsa Israel, untuk menjadi saluran berkat keselamatan-Nya bagi seluruh bangsa. Konsep keselamatan dari-Nya adalah pengampunan-Nya atas dosa manusia. Hanya dengan beroleh pengampunan dari-Nya keselamatan itu baru dapat berlaku bagi manusia.
Lukas 1:76-77 >> 1:76 Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, 1:77 untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka.
Caranya?
Untuk beroleh pengampunan dari-Nya, Allah menetapkan cara, yakni mengorbankan DARAH sebagai tebusan dosa.
Ibrani 9:22b ... tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.
Darah lembu jantan muda atau darah anak domba jantan yang tidak bercela menjadi tebusan dosa pengganti diri manusia.
Keluaran 12:5 Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing.
Keluaran 29:10-14 >> 29:10 Kemudian haruslah kaubawa lembu jantan itu ke depan Kemah Pertemuan, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala lembu jantan itu. 29:11 Haruslah kausembelih lembu jantan itu di hadapan TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan. 29:12 Haruslah kauambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan kaububuh dengan jarimu pada tanduk-tanduk mezbah, dan segala darah selebihnya haruslah kaucurahkan pada bagian bawah mezbah. 29:13 Kemudian kauambillah segala lemak yang menutupi isi perut, umbai hati, kedua buah pinggang dan segala lemak yang melekat padanya, dan kaubakarlah di atas mezbah. 29:14 Tetapi daging lembu jantan itu, kulitnya dan kotorannya haruslah kaubakar habis dengan api di luar perkemahan, itulah korban penghapus dosa.
Mengapa Harus Darah?
1. Karena darah itu nyawa.
Kejadian 9:5 Tetapi mengenai darah kamu, yakni nyawa kamu, Aku akan menuntut balasnya; dari segala binatang Aku akan menuntutnya, dan dari setiap manusia Aku akan menuntut nyawa sesama manusia.
Imamat 17:11 Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.
Imamat 17:14 Karena darah itulah nyawa segala makhluk. Sebab itu Aku telah berfirman kepada orang Israel: Darah makhluk apa pun janganlah kamu makan, karena darah itulah nyawa segala makhluk: setiap orang yang memakannya haruslah dilenyapkan.
Ulangan 12:23 Tetapi jagalah baik-baik, supaya jangan engkau memakan darahnya, sebab darah ialah nyawa, maka janganlah engkau memakan nyawa bersama-sama dengan daging.
Jadi, nyawa ganti nyawa.
Harusnya manusia mati karena dosanya, diganti nyawanya dengan nyawa tak berdosa.
2. Darah manusia telah tercemar oleh dosanya.
I Korintus 15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
Bagaimana Darah Manusia Jadi Tercemar?
Tanpa melakukan perbuatan dosa, manusia sudah punya dosa di dalam dirinya, yakni di dalam darahnya. Bagaimana bisa?? Dari manusia pertama, yang dikutuk Allah karena pemberontakan mereka. Semua manusia berasal dari Adam dan Hawa dan darah yang mengalir di tubuh semua manusia mengalir secara turun temurun dari darah mereka, sebagai manusia pertama yang diciptakan TUHAN Allah. Kutukan mati dan hukuman kekal karena dosa mereka berlaku bagi semua turunannya. Oleh sebab itu, kita semua, yang namanya manusia, tanpa berbuat dosa pun, kita sudah punya dosa itu. Itu mengalir dari DARAH ADAM. Ini biasanya diistilahkan dengan "Dosa Warisan Adam".
Roma 5:12, 14-15, 18-19 >> 5:12 Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. .... 5:14 Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam ..... 5:15 ..... karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, 5:18 .... oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, 5:19 .... oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa.
Maka untuk selamat harus �cuci darah� dulu. Penyucian darah itu harus dengan darah tak berdosa atau darah suci.
Darah Binatang Tidak Sempurna
Tentu saja korban binatang tidaklah sempurna, sebab manusialah yang bermasalah dengan TUHAN Allah, bukan binatang. Artinya, korban penebusan itu hanya akan sempurna dengan darah manusia. Manusia ganti manusia. Tetapi adakah darah manusia yang suci, yang tidak tercemar dosa? Sementara semua manusia berdarah "Adam"? Sedangkan, syarat bagi si penebus dosa adalah darahnya tidak bercela. Oleh sebab itu, darah binatang tak bercela dipakai untuk itu.
Tapi karena manusia selalu saja ada dosanya, maka terjadilah, � ... setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri.� (Ibrani 7:27).
Ibrani 10:1 Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya
Dengan penebusan dosa oleh korban darah binatang, maka pengampunan memang diterima oleh manusia dari Allah, tetapi sifatnya temporal. Karena esoknya, buat dosa lagi, maka esok mempersembahkan korban lagi. Dan pengampunan yang diberikan Allah berlaku untuk dosa yang dilakukan sesuai dengan korban penebusan dosa yang dipersembahkan. Satu dosa, satu korban penebusan, satu pengampunan. Setiap kali berbuat dosa, setiap kali itu pula korban darah binatang dipersembahkan demi beroleh pengampunan Allah, bila ingin selamat. Bila tidak, hukuman menanti. Apa tidak repot tuh? :-)
Ibrani 10:2-3 jelas mengatakan, bahwa adanya persembahan korban dosa di setiap hari, itu menunjukkan, bahwa dosa manusia telah mendarah daging di dalam dirinya.
Ibrani 10:2-3 >> 10:2 Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya. 10:3 Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa.
Mau benar pun, tetap saja ada dosa. Manusia tidak dapat bertahan bersih dalam ketaatan kepada TUHAN. Korban-korban binatang yang tak putus adalah bukti kegagalan manusia untuk taat. Dan kalau begitu, gagal benar oleh usahanya sendiri. Maka, walau sudah persembahkan korban darah binatang untuk pengampunan dosa, tetap saja kebinasaan dalam lautan api ada diujung seluruh langkah baiknya. Itulah kematian yang kedua.
Wahyu 20:14-15 >> 20:14 Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api. 20:15 Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Allah Sendiri Turun Tangan
Kalau begitu, harus ada korban penebusan dosa yang sempurna, yakni darah manusia, bukan darah binatang. Tapi siapa manusia yang darahnya tidak berdosa? Tidak ada. Maka, satu-satunya jalan ialah TUHAN Allah sendiri mengambil rupa anak manusia, artinya menjadi manusia di dunia yang berdosa ini, untuk oleh Manusia itu, Ia mengerjakan keselamatan bagi semua ciptaan-Nya. Dan keselamatan yang berasal dari-Nya tidak hanya mengamankan manusia dari bahaya di dunia, tetapi juga dari ancaman di akhirat.
Kita tahu, di dalam diri siapa TUHAN Allah mengerjakan keselamatan itu bagi dunia ini, yakni di dalam diri seorang yang bernama, YESUS, yang lahir dari kandungan Maria, ibunya, bukan dari darah Yusuf, melainkan dari Roh Allah itu sendiri.
Lukas 1:30-35 >> 1:30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. 1:31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. 1:32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, 1:33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." 1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" 1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah."
Roma 8:3 Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging.
Ketaatan Yesus
Walau Yesus berasal dari Roh Allah, di dalam diri Yesus mengalir darah manusia, yang diperoleh-Nya dari Maria, ibunya. Kalau begitu, sebagaimana manusia lainnya, karena Yesus juga adalah manusia, maka Yesus punya keinginan daging yang menjadikan dosa di diri-Nya. Itu pasti. Karena punya daging, berarti punya keinginan daging. Lalu dari mana kita tahu, bahwa Yesus selama berada di dunia sebagai manusia, Ia tidak berdosa, bahwa Yesus tidak menuruti keinginan daging-Nya??? Dari KEBANGKITAN-NYA!!!!!
Oleh karena itu Rasul Paulus berkata:
1 Korintus 15:14 Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.
Sama dengan saya, kalau Yesus tidak bangkit, maka mana mau saya percaya bahwa Ia adalah Tuhan, kalau Ia mati juga seperti saya!
Kebangkitan Yesus dari kematian-Nya di kayu salib membuktikan, bahwa selama Yesus hidup sebagai manusia daging, Yesus tidak menaklukan diri-Nya kepada keinginan daging-Nya, tetapi kepada kehendak Allah,
Ibrani 5:7-8 >> 5:7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. 5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya.
Untuk menjadi taat itu bukan proses yang mudah. Yesus berjuang untuk itu dengan doa, bahkan dengan air mata dan keluhan. Kerendahan hati Yesus menaklukkan hati Yesus sepenuhnya taat kepada apa yang dikehendai Allah. Ketaatan-Nya menghancurkan hakikat dosa di dalam diri-Nya sebagai manusia daging, yakni dengan mengalahkan keinginan daging-Nya sendiri.
Filipi 2:5-8 >> 2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, 2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Roh Allah di dalam diri Yesus menyatakan maksud Allah di dalam diri-Nya, bahwa Ia tidak berasal dari ayah manusia daging, tetapi dari Roh Allah untuk maksud Allah, dan maksud Allah adalah Yesus harus menjadi Pribadi Yang MENYELAMATKAN DUNIA DARI DOSANYA. Tapi, kembali kepada Yesus, Ia mau atau tidak.
Doa Yesus di Taman Getsemani (Matius 26:36-46; Markus 14:32-42; Lukas 22:39-46) begitu jelas menyampaikan dan menunjukkan kepada kita, bahwa untuk ikut mau Allah itu bukan gampang bagi Yesus. Yesus sudah taat, tapi tidak cukup sampai di situ. Yesus juga harus mati untuk menyempurnakan maksud Allah menyelamatkan dunia. Sampai-sampai Yesus berkata, �seperti mau mati rasanya.� (Mat 26:38). Mau mati saja, sebelum mati, mungkin seperti itu. Rasa ini juga ada dimiliki oleh manusia ketika persoalan hidup begitu menekan. Rasa ingin mati saja kerap tercetus. Demikan juga sebagai Manusia, Yesus memiliki rasa yang sama, saat mana Ia harus mengerjakan apa yang diinginkan Allah, yakni menanggung salah orang lain, menanggung dosa orang lain .... mati demi hidup orang lain. ----- Anda bisa??? Anda mau orang lain yang buat salah, Anda yang dihukum??? Mana kita mau ya? :-)
Yesus saja sempat meminta kepada Allah, kalau boleh, tidak harus begitulah ceritanya. Kalau boleh, Yesus dilewatkan dari berkorban mati demi hidup orang lain. Itu kejujuran hati Yesus sebagai Anak Manusia. Tapi Yesus menang atas rasanya, atas dagingnya. Yesus menempatkan keinginan Allah di atas ketidakberdayaan-Nya sebagai Manusia. Ia berkata kepada Bapa-Nya: �Jangan seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.� (Mat 28:39).
Demikianlah Yesus SIAP mengorbankan diri-Nya menjadi tebusan dosa, agar dengan itu manusia beroleh pengampunan dari Allah sehingga menerima keselamatan kekal dari pada-Nya.
Darah Yesus
Tetapi harus ada DARAH. Maka Yesus di mahkotai duri di kepala-Nya, dipukul, dicambuk, dipaku di tangan dan kaki-Nya, dan berbagai siksaan lainnya, yang mengalirkan darah dari tubuh-Nya. Tanpa disadari oleh pemerintah Roma ketika itu, bahwa harus demikianlah caranya, bahwa kematian Yesus harus didahului dengan MENGALIRKAN DARAH DARI TUBUH YESUS. Darah Anak Manusia yang suci ini menjadi korban penebusan dosa bagi semua �darah� anak-anak manusia yang cemar oleh dosanya. Penebusan dosa bukan oleh darah binatang lagi, tetapi oleh darah Manusia yang bernama YESUS.
Matius 26:28 Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.
Darah berdosa yang mengalir dari manusia pertama di taman Eden, yang dikutuk Allah, turun temurun ke semua manusia, baik yang ada dulu, sekarang dan kemudian .... semua manusia jadi berdosa, walau tak berbuat dosa. Tetapi oleh darah Yesus Kristus, darah kita, orang-orang percaya, yang menerima Roh-Nya di dalam hati kita, DISUCIKAN, maka kita pun diselamatkan-Nya. HALELUYA!!!
Ketidaktaatan Adam Me-maut-kan;
Ketaatan Yesus Menyelamatkan.
Roma 5:17-19, 21 >> 5:17 Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. 5:18 Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. 5:19 Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar. .... 5:21 supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
Karena Adam semua manusia jadi berdosa dan di-neraka-kan, dan karena Yesus, semua manusia diampuni dosanya dan di-sorga-kan!! Haleluya!!
Darah Yang Mahal;
Keselamatan Yang Kekal
Betapa mahalnya harga pengampunan dari Allah, yang harus dibayar Yesus dengan penuh penderitaan dan pengorbanan!!
1 Petrus 1:18-19 >> 1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, 1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Karena itu, barangsiapa yang percaya kepada-Nya tidak akan kecewa .... karena hanya oleh Yesus Kristus, pengampunan Allah sempurna diberikan kepada mereka yang sudah disucikan darahnya oleh penebusan dosa yang dikerjakan Yesus dengan DARAH-NYA yang mengalir di kayu salib.
Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Berbahagialah engkau yang disucikan darahnya oleh darah Yesus Kristus, karena pengampunan Allah diberlakukan-Nya bagimu, maka keselamatan kekal adalah milikmu. Amin.--**HEP**