Selamat Jalan,
Pdt. Meike Karamoy, S.Teol
Di antara gemerlap dunia, Desember 2010
Di salah satu sudut ruang nan sepi sendu
Seorang anak manusia menanti kepastiannya
"Akan terjagakah aku ..... atau ... ???"
Semua berharap
Bangunlah Mei ... bangunlah!
Masih banyak yang harus kita kerjakan
Meiiii .......
Semua menanti ....
Dan akhirnya ....
"Aku harus pulang sekarang"
Sekarang? Tidak, Mei! Jangan sekarang!
Ah, Bapa, mengapa harus secepat ini ia kembali kepada-Mu?
Tidakkah Engkau lihat betapa berartinya ia bagi kami?
Tidak dapatkah lebih lama lagi waktu-Mu baginya?
Kami kehilangan, Bapa, kami kehilangan ...
Jujur hati kami menjerit
Keluh menggema di telinga-Mu, ya Sang Pencipta
Kami terpukul, kami terpuruk
Dalam sayatan hati yang duka
Sayup-sayup terdengar :
�Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu,
dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN�
Oooh Bapa, ampunilah kami yang lemah ini
Takluk kami kepada keputusan-Nya
Kami harus merelakanmu pergi, Mei
Tak mampu kami menahanmu
Tak kuasa kami mempertahankanmu
�TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil,
terpujilah nama TUHAN!�
Yakin kami akan ketenanganmu kini
Engkau telah mengakhiri pertandingan yang baik,
Engkau telah mencapai garis akhir
Dalam iman dan penghambaan dirimu kepada-Nya
Selamat jalan, Pdt Meike Karamoy, S.Teol.
Selamat jalan, adikku, teman, sahabatku,
dan rekan kerja kami dalam pelayanan
Sampai bertemu kembali di rumah Bapa di sorga.
---
Manado, 2 Jan' 00
By Pdt. Hennie Engglina Paulus, S.Th.
Pdt. Meike Karamoy, S.Teol
Di antara gemerlap dunia, Desember 2010
Di salah satu sudut ruang nan sepi sendu
Seorang anak manusia menanti kepastiannya
"Akan terjagakah aku ..... atau ... ???"
Semua berharap
Bangunlah Mei ... bangunlah!
Masih banyak yang harus kita kerjakan
Meiiii .......
Semua menanti ....
Dan akhirnya ....
"Aku harus pulang sekarang"
Sekarang? Tidak, Mei! Jangan sekarang!
Ah, Bapa, mengapa harus secepat ini ia kembali kepada-Mu?
Tidakkah Engkau lihat betapa berartinya ia bagi kami?
Tidak dapatkah lebih lama lagi waktu-Mu baginya?
Kami kehilangan, Bapa, kami kehilangan ...
Jujur hati kami menjerit
Keluh menggema di telinga-Mu, ya Sang Pencipta
Kami terpukul, kami terpuruk
Dalam sayatan hati yang duka
Sayup-sayup terdengar :
�Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu,
dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN�
Oooh Bapa, ampunilah kami yang lemah ini
Takluk kami kepada keputusan-Nya
Kami harus merelakanmu pergi, Mei
Tak mampu kami menahanmu
Tak kuasa kami mempertahankanmu
�TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil,
terpujilah nama TUHAN!�
Yakin kami akan ketenanganmu kini
Engkau telah mengakhiri pertandingan yang baik,
Engkau telah mencapai garis akhir
Dalam iman dan penghambaan dirimu kepada-Nya
Selamat jalan, Pdt Meike Karamoy, S.Teol.
Selamat jalan, adikku, teman, sahabatku,
dan rekan kerja kami dalam pelayanan
Sampai bertemu kembali di rumah Bapa di sorga.
---
Manado, 2 Jan' 00
By Pdt. Hennie Engglina Paulus, S.Th.
SHALOM | ||? |
0 komentar:
Posting Komentar