Minggu, 06 Februari 2011

Orang Bodoh dan Amarah

amarahAMSAL  14:17 Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar.

AMSAL  14:29 Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.

AMSAL  20:3: Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak.

PENGKHOTBAH  7:9 Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh.

YAKOBUS 1:19-20 (19) Hai Saudara-sadara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; (20) sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.

 

Perbuatan Daging
Pada umumnya manusia punya potensi untuk menjadi marah, karena amarah adalah hawa nafsu kedagingan manusia. 
Galatia 5:19-21: (19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, (20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, (21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Orang yang dikenal mudah memarahi orang lain �dengan gagah sombong� 
Yesaya 25:4a amarah orang-orang yang gagah sombong itu seperti angin ribut di musim dingin.
hendaklah tidak bermegah seolah-olah ia adalah orang yang hebat dan berani sehingga dapat dengan gagah sombong memarahi orang lain sesuka hatinya. Sebab, orang yang kita marahi juga bisa marah seperti kita memarahinya. Bukankah ia adalah manusia daging seperti kita? Ia juga punya hawa nafsu seperti kita memilikinya. Hanya saja, dia tidak menjadi seperti orang yang memarahinya. Kalau ia tidak membalas dengan kemarahan yang sama dahsyatnya dengan kemarahan kita, maka itu berarti salah satu hawa nafsu kedagingan pada diri manusianya, yaitu amarah, lemah di dalam dirinya. Sebaliknya, jika kita tidak mampu mengendalikan amarah kita, maka itu berarti salah satu perbuatan daging pada diri kita itu cenderung kuat. �Sayangnya�, kemampuan jenis ini hanya membuat kita �tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah�! (Gal 5:21). Maka bodohlah kita ini, bila kita membiarkan amarah itu menjadi bagian dalam diri kita. 


Bodoh: bebal, fasik, binasa!
Kemarahan menjadikan kita, yang mungkin benar, menjadi orang yang bebal. 
Amsal 29:11 Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya.
Menyimpan kemarahan hanya membuat kita, yang mungkin baik, menjadi orang yang fasik.
Ayub 36:13 Orang-orang yang fasik hatinya menyimpan kemarahan; mereka tidak berteriak minta tolong, kalau mereka dibelenggu-Nya.
Karena itu, Yakobus memperingatkan kita :
Yakobus 1:19-20 (19) Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; (20) sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.
Jadi, apakah untungnya menyimpan amarah dan/atau membiarkannya meledak menjadi kemarahan yang justru tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah? 



Buang Saja!
Kemarahan hanya akan menerkam diri kita sendiri. 
Ayub 18:4 Engkau yang menerkam dirimu sendiri dalam kemarahan, demi kepentinganmukah bumi harus menjadi sunyi, dan gunung batu bergeser dari tempatnya? 
Amarah hanya akan membakar diri kita sendiri.
Yesaya 3:11 Kamu mengandung rumput kering, dan melahirkan jerami; amarahmu seperti api yang memakan kamu sendiri. 
Teringatlah kita pada perkataan Tuhan Yesus :
Matius 5:29-30 (29) Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan BUANGLAH ITU, KARENA LEBIH BAIK BAGIMU JIKA SATU DARI ANGGOTA TUBUHMU BINASA, DARI PADA TUBUHMU DENGAN UTUH DICAMPAKKAN KE DALAM NERAKA. (30) Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan BUANGLAH ITU, KARENA LEBIH BAIK BAGIMU JIKA SATU DARI ANGGOTA TUBUHMU BINASA DARI PADA TUBUHMU DENGAN UTUH MASUK NERAKA. 
Karena amarah itu hanya akan membawa kita kepada kebinasaan,  maka buang saja hal itu!, seperti dinasihatkan juga oleh Rasul Paulus : 
Efesus 4:31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
Kolose 3:8 Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
Orang yang cenderung pemarah akan segera membela dirinya dengan berkata: �Tuhan Yesus saja 'kan pernah marah di Bait Suci?". O, ya? Aksi amarahkah tindakan Yesus itu? Tentang ini lih. Yesus Menyucikan Bait Allah (start bagian I dari 4 bagian).--**HEP**

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India