Dari upaya keras kita mengejar Harta Terpendam pada kisah Yesus Menyucikan Bait Allah (Mat 21:12-13; Mrk 11:15-17; Luk 19:45-48; Yoh 2:13-22), kita beroleh peringatan keras untuk sekali-kali tidak membela kebrutalan amarah kita dengan dasar firman TUHAN tentang aksi Yesus di Bait Allah.Yesus bukan manusia biasa seperti kita yang berdosa ini. Bila Yesus disaksikan pernah marah (Markus 5:5; 8:33; 10:14), ITU BUKANLAH PENYATAAN PERBUATAN KEDAGINGAN YESUS, MELAINKAN PERBUATAN KEILAHIAN-NYA. Ia Tuhan. Tetapi kita? Marah kita, bukan seperti marahnya Tuhan. Semurni apapun motivasi marah kita, kita sulit menghindari percampurannya dengan kedagingan kita.
Musa, misalnya. Ia dikatakan �SEORANG YANG SANGAT LEMBUT HATINYA LEBIH DARI SETIAP MANUSIA YANG DI ATAS MUKA BUMI� (Bil 12:3). Tapi lihatlah, bagaimana seorang yang lembut hati ini ketika ia menjadi marah.
Akhirnya, amarah tidak akan pernah mengerjakan kebenaran di hadapan Allah, sebab There is no truth without LOVE, tidak ada kebenaran tanpa KASIH.--**HEP**
Musa, misalnya. Ia dikatakan �SEORANG YANG SANGAT LEMBUT HATINYA LEBIH DARI SETIAP MANUSIA YANG DI ATAS MUKA BUMI� (Bil 12:3). Tapi lihatlah, bagaimana seorang yang lembut hati ini ketika ia menjadi marah.
Keluaran 32:19 Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka BANGKITLAH AMARAH MUSA; DILEMPARKANNYALAH KEDUA LOH ITU DARI TANGANNYA DAN DIPECAHKANNYA PADA KAKI GUNUNG ITU.Musa memecahkan kedua loh Hukum TUHAN YANG DITULISI OLEH JARI ALLAH SENDIRI.
Keluaran 31:18 Dan TUHAN memberikan kepada Musa, setelah Ia selesai berbicara dengan dia di gunung Sinai, KEDUA LOH HUKUM ALLAH, LOH BATU, YANG DITULISI OLEH JARI ALLAH.Bukankah hal ini juga ada di antara kita? Tidak sedikit orang yang melakukan aksi melempar, merobek, memecahkan dan menghancurkan benda-benda yang ada di tangannya atau yang dekat padanya ketika amarah menguasainya.Tidak hanya itu. Banyak orang yang sudah merasakan panasnya tamparan, lebamnya pukulan,
Yeremia 37:15 Para pemuka ini MENJADI MARAH KEPADA YEREMIA; MEREKA MEMUKUL DIA dan memasukkannya ke dalam rumah tahanan, rumah panitera Yonatan itu; adapun rumah itu telah dibuat mereka menjadi penjara.dan perihnya sayatan/tikaman benda tajam oleh karena amarah orang-orang yang gagah sombong. Bacalah bagaimana aksi pembunuhan secara besar-besaran dilakukan Simeon dan Lewi, anak-anak Yakub, karena sakit hati dan kemarahan mereka.
Kejadian 34:7, 25-29
(7) Sementara itu anak-anak Yakub pulang dari padang, dan sesudah mendengar peristiwa itu orang-orang ini sakit hati dan sangat marah karena Sikhem telah berbuat noda di antara orang Israel dengan memperkosa anak perempuan Yakub, sebab yang demikian itu tidak patut dilakukan.
(25) Pada hari ketiga, ketika mereka sedang menderita kesakitan, datanglah dua orang anak Yakub, yaitu Simeon dan Lewi, kakak-kakak Dina, setelah masing-masing mengambil pedangnya, menyerang kota itu dengan tidak takut-takut serta membunuh setiap laki-laki. (26) Juga Hemor dan Sikhem, anaknya, dibunuh mereka dengan mata pedang, dan mereka mengambil Dina dari rumah Sikhem, lalu pergi. (27) Kemudian datanglah anak-anak Yakub merampasi orang-orang yang terbunuh itu, lalu menjarah kota itu, karena adik mereka telah dicemari. (28) Kambing dombanya dan lembu sapinya, keledainya dan segala yang di dalam dan di luar kota itu dibawa mereka; (29) segala kekayaannya, semua anaknya dan perempuannya ditawan dan dijarah mereka, juga seluruhnya yang ada di rumah-rumah.Sekalipun Simeon dan Lewi punya alasan untuk melakukan hal itu karena Dina, adik mereka, telah diperkosa oleh Sikhem, namun tindakan brutal dan main hakim sendiri oleh amarah yang meluap-luap tidak dapat dibenarkan.
Kejadian 49:5-7 (5) Simeon dan Lewi bersaudara; senjata mereka ialah alat kekerasan. (6) Janganlah kiranya jiwaku turut dalam permupakatan mereka, janganlah kiranya rohku bersatu dengan perkumpulan mereka, sebab dalam kemarahannya mereka telah membunuh orang dan dalam keangkaraannya mereka telah memotong urat keting lembu.(7) Terkutuklah kemarahan mereka, sebab amarahnya keras, terkutuklah keberangan mereka, sebab berangnya bengis. Aku akan membagi-bagikan mereka di antara anak-anak Yakub dan menyerakkan mereka di antara anak-anak Israel.Tidak saja dengan tindakan. Amarah juga mencetuskan perkataan yang tajam menusuk hati bahkan cacian yang memilukan dan memerahkan telinga orang yang mendengarnya. Perhatikanlah cetusan amarah Saul dalam kata-katanya saat ia marah kepada Yonatan, anaknya:
I Samuel 20:30 Lalu bangkitlah amarah Saul kepada Yonatan, katanya kepadanya: "Anak sundal yang kurang ajar! Bukankah aku tahu, bahwa engkau telah memilih pihak anak Isai dan itu noda bagi kau sendiri dan bagi perut ibumu?Kata-kata Saul ini masih sangat jauh kurang bobotnya atau kualitas caci makinya dibandingkan dengan apa yang seringkali kita dengarkan di masa kini. Dalam keadaan tidak sedang marah saja, kata-kata kotor menjadi �pemanis� percakapan sehari-hari, apalagi dalam kondisi sedang marah. Tidak perlu kita tanyakan lagi, Iblis saja kaget!
Akhirnya, amarah tidak akan pernah mengerjakan kebenaran di hadapan Allah, sebab There is no truth without LOVE, tidak ada kebenaran tanpa KASIH.--**HEP**
0 komentar:
Posting Komentar