Rabu, 16 Februari 2011

Bayi Meninggal Masuk Sorga?


PERTAMA
Pemberontakan manusia pertama terhadap Pencipta-Nya mendatangkan kutuk atas manusia (Kejadian 3), bahwa dosa menjadi darah dan daging bagi tubuh manusia itu sendiri. 
1 Korintus 15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
Ibrani 2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut.
Oleh sebab itulah seringkali disebut sebagai dosa warisan. Sebab dari manusia pertama lahirlah manusia-manusia berikutnya. Dari persetubuhan Adam dan Hawa lahirlah manusia-manusia  yang  secara berkesinambungan diperanakkan dari darah dan daging.
Mazmur 51:7  Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
Maka anak yang baru lahir sekalipun, ia adalah manusia berdosa.
Sisipan: 
Hal penebusan dosa di jaman Perjanjian Lama harus dilakukan dengan korban darah  anak domba dan hanya dapat sempurna oleh pengorbanan darah Kristus, Anak Domba Allah, di kayu salib.
Ibrani 9:22 Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.
1 Petrus 1:18-19 (8) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, (19) melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Wahyu 5:12 "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"
Menerima Kristus adalah Juruselamat kita adalah menerima penyucian darah (dosa) kita dengan darah-Nya yang tertumpah di kayu salib. Kita pun menerima karunia Roh Kudus, agar kita tidak hidup lagi di dalam daging, tetapi di dalam Roh.
Galatia 5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
Roma 8:1-11 (1) Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. (2) Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. (3) Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, (4) supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. (5) Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. (6) Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. (7) Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. (8) Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah. (9) Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. (10) Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran. (11) Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.

KEDUA
Perbedaan dosa anak bayi dan dosa manusia lainnya adalah anak bayi belum melakukan suatu perbuatan yang secara sadar dilakukannya atas kehendak atau kemauan hatinya sendiri. Ia tidak tahu apa itu benar dan apa itu tidak benar. Ia menerima dosa (dosa warisan), namun ia tidak melakukan dosa (dosa perbuatan).
Yehezkiel 18:20 Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya.
Ibrani 4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
1 Petrus 1:17 Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.
Wahyu 2:23b  Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.
Sisipan: 
Dengan ini pula kita diperingatkan untuk tidak merasa cukup menjadi seorang Kristen bila tanpa pertobatan.
Ibrani 10:26-29 (26) Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. (27) Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka. (28) Jika ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas kasihan atas keterangan dua atau tiga orang saksi. (29) Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?
Apakah ini berarti keselamatan kita masih ditentukan oleh perbuatan kita?
Pertobatan pada hakikatnya tidak berdasar pada perbuatan itu sendiri. Bicara pertobatan adalah bicara hati, bicara kasih. 
Yohanes 14:15  "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.".
Jika kita mengasihi Tuhan maka secara otomatis akan lahir perbuatan-perbuatan mengasihi Dia. Oleh sebab itu "Jika iman tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati." (Yakobus 2:17). Ini tidak bertentangan dengan apa yang ditegaskan Rasul Paulus, "bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan Hukum Taurat" (Roma 3:28), "Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih" (Galatia 5:6). Iman yang bekerja oleh kasih!
Terkait dengan topik utama ini, maka yang hendak dimaksudkan adalah bahwa sang bayi tidak melakukan perbuatan dosa kehendak di dalam pengetahuan akan apa itu salah dan apa itu benar. Dengan demikian, tidak ada catatan perbuatan dosa yang dilakukannya sendiri untuk dipertanggungjawabkan kepada Pencipta-Nya.


KETIGA
Kalau begitu bila seorang anak bayi meninggal, apa yang ia boleh harapkan dari Pencipta-Nya? Untuk manusia yang sudah  memiliki tahu apa yang baik dan apa jahat, yang ia perlukan adalah pertobatan dan belas kasihan Allah. Sedangkan bayi tidak memerlukan pertobatan. Ia hanya memerlukan belas kasihan Allah. Dan tentang belas kasihan Allah,  itu adalah otoritas Allah sepenuhnya.
Roma 9:15-16  (15) Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." (16) Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.  

AKHIRNYA
  • Untuk orang yang ingin tahu apakah bayi meninggal masuk sorga? Belajar dari pertanyaan Petrus ini:
Yohanes 21:21-22 (21) Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?" (22) Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."
Bayi masuk sorga atau tidak, itu bukan urusan kita. Itu urusan Bapa di sorga, Penciptanya. Urusan kita adalah "Ikutlah Dia!". Lakukan saja apa yang harus kita lakukan sesuai dengan petunjuk-petunjuk-Nya. Selebihnya, "Jadilah kehendak-Mu" (Mat 16:42).
  • Untuk yang merindukan keselamatan sang bayi, peganglah perkataan Tuhan Yesus ini:
Markus 10:14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
Matius 18:10 Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.
  • Untuk yang tidak puas, bacalah ini:
Matius 7:7-9a (9) Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, (10) atau memberi ular, jika ia meminta ikan? (11) Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga!
Jadi, jika kita saja tahu apa yang selayaknya diterima bayi mungil tak berdosa kehendak itu, apalagi Bapa di sorga. Ia sempurna mengerti apa itu kasih, sebab "Allah adalah kasih" (1 Yoh 4:8, 16). Ia sempurna dalam berbelas kasihan, sebab Ia adalah "Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan" (2 Korintus 4:3).

Lalu apa kekuatan kita? IMAN. Seperti Daud berkata saat anak yang dilahirkan Batsyeba baginya meninggal, kita pun berkata:
"Tetapi sekarang ia sudah mati, mengapa aku harus berpuasa? Dapatkah aku mengembalikannya lagi? Aku yang akan pergi kepadanya, tetapi ia tidak akan kembali kepadaku." (2 Samuel 12:23)
Dan Tuhan Yesus menjawab kita:
"Jadilah kepadamu seperti yang engkau percayai" (Matius 8:13).
Maka dengan sukacita iman kita berkata di dalam nama Tuhan Yesus, AMIN.--**HEP**

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India